Most Reverend fellow archpastors, most honorable fathers, brothers and sisters!
With profoundly heartfelt spiritual joy I greet all the faithful children of the Russian Church Abroad, spread all over the world like kernels of God’s wheat, with the great and salutary Feast of Christ’s Nativity! May the Lord send all of us this joy which saves the world. This gladness is the fruit of the struggle of faith, and stems from the triumph of the Incarnation, from God becoming man, from hearing the celestial doxology from the heavens above the city of Bethlehem.
During the celebratory days which follow the Feast we especially feel God’s love for us, sinners. For though mankind turned away from its Maker, the Creator became a creature; Almighty God came down from the heavens and became one of us. He is born a helpless Infant in a humble cave where livestock is herded in bad weather. God becomes man to arrange for a mystical encounter, to destroy the barrier between Heaven and earth which was wrought by man’s sin. This encounter must take place within our innermost selves and in our relationships with those in whom the image of God is reflected—our neighbors.
During these holy and joyful days each parish church becomes Bethlehem and the heart of every man becomes the cave. All over the world, God’s people fill our churches. But what takes place in the cave of the heart of each one of us when Christ and His Holy Family come knocking? Does our heart open? Does it receive the Lord and what does the Lord find inside? Let us contemplate this, dear fathers in Christ, brothers and sisters. Let us remember the words of Abba Makarios recorded in the book “Sayings Worth Remembering.”
Once, traveling across Egypt with a group of his brethren, Abba Makarios heard the words of a boy directed to his mother: ‘Dear Mother, a certain rich man loves me, but I hate him. Another man, a pauper, hates me, but I love him.’ On hearing these words, Abba Makarios was surprised. The brethren asked him: ‘What do these words mean, and why have they amazed you so, father?’ The elder answered them: ‘In truth, the Lord is wealthy and loves us, yet we do not want to obey Him. However, our enemy, the devil, is poor and hates us: yet we love his impurity.’
So, let us open wide our hearts and welcome the Son of God who has come to earth. Let us add our voice to the doxology of the angels and worship Him with the magi. Let us rejoice in His love and mercy for us. Let each one of us, according to our meager strength, respond with love to His love. Let us find fulfillment in communion with Him. And let each of us exemplify a virtuous Christian life, thereby supporting our neighbor and showing him our heartfelt disposition.
God is with us with His grace and love for mankind always, now and ever, and unto the ages of ages. Amen.
With love in Christ Who is born and a request for prayers,
†Hilarion, Metropolitan of New York & Eastern America,
First Hierarch of the Russian Orthodox Church Outside Russia
NEW YORK: 2 Januari 2012
Surat Edaran Natal dari Vladyka Hilarion, Metropolitan dari New York & Amerika wilayah Timur, Hierarkhi Pertama dari Gereja Orthodox Rusia di Luar Rusia dan Pelindung Misi Gereja Orthodox Indonesia
(Terjemahan oleh: Arkhimandrit Rm. Daniel Byantoro)
Para Yang Amat Mutabir Sesama Episkop, para Romo Yang Amat Terhormat, Saudara-Saudara, dan Saudari-Saudari!
Dengan sukacita yang keluar dari rasa hati yang mendalam saya sampaikan salam kepada semua anak-anak dari Gereja Rusia di Luar Negeri, yang tersebar di seluruh dunia seperti butiran biji gandum Allah, dengan Perayaan Agung yang Menyelamatkan dari Kelahiran Sang Kristus! Kiranya Tuhan mengirimkan kepada kita semua sukacita yang menyelamatkan dunia ini. Kegembiraan ini adalah buah dari perjuangan iman, dan tumbuh dari kemenangan Inkarnasi, dari Allah yang menjadi manusia, dari mendengarkan Kidung Kemuliaan dari sorga di atas kota Betlehem.
Selama hari-hari pesta-ria khususnya yang berlanjut sesudah Perayaan, kita merasakan kasih Allah kepada kita, orang-orang berdosa ini. Karena meskipun manusia berbalik dari Penciptanya, Sang Pencipta menjadi ciptaan; Allah yang Maha Kuasa turun dari sorga dan menjadi salah satu dari kita. Dia dilahirkan sebagai bayi yang tak berdaya di suatu gua yang hina dimana binatang ternak dikandangkan pada saat cuaca yang tidak baik. Allah menjadi manusia untuk mengatur suatu perjumpaan mistika, untuk menghancurkan tembok pemisah antara Sorga dan bumi yang disebabkan oleh dosa manusia. Perjumpaan ini harus berlangsung di dalam relung batin kita yang terdalam dan di dalam hubungan kita dengan mereka yang di dalamnya Gambar Allah itu terpantul - yaitu, sesama kita.
Selama hari-hari kudus dan sukacita ini masing-masing paroikia Gereja menjadi Betlehem dan hati setiap orang menjadi kandang-goa. Di seluruh dunia umat Allah memenuhi gereja-gereja. Tetapi apakah yang terjadi di dalam kandang-goa dari hati setiap kita ketika Kristus dan KeluargaNya yang kudus datang untuk mengetuk pintu? Apakah hati kita terbuka? Apakah itu menerima Beliau dan apakah yang Beliau temukan di dalamnya? Marilah kita renungkan hal ini, para romo, saudara-saudari di dalam Kristus. Marilah kita ingat perkataan Abba Makarios yang tercatat dalam buku “Ucapan-Ucapan yang Layak Diingat”
Suatu hari, dalam perjalanan melintasi Mesir dengan sekelompok para Rahibnya, Abba Makarios mendengar perkataan seorang anak laki-laki yang ditujukan kepada ibunya: ”Bunda sayang, ada seorang kaya yang mengasihi aku, tetapi aku membencinya. Seorang yang lain, dia miskin, membenci aku, tetapi aku mengasihinya.“ Mendengar kata-kata ini, Abba Makarios merasa heran. Para rahib itu bertanya padanya: ”Apa makna kata-kata ini, dan mengapa itu membuatmu begitu heran, Abba?” Sang Sesepuh itu menjawab: ”Sesungguhnya, Tuhan itu kaya dan mengasihi kita, namun demikian kita tak mau untuk taat kepadaNya. Namun demikian, musuh kita, Iblis, itu miskin dan membenci kita, namun kita sangat mencintai kenajisannya.”
Oleh karenanya, marilah kita membuka lebar-lebar hati kita dan marilah kita sambut Anak Allah yang telah datang ke bumi, Marilah kita tambahkan suara kita kepada Kidung Kemuliaan para Malaikat dan menyembah Dia bersama dengan orang-orang Majus. Marilah kita bersuka-cita dalam kasih dan belas-kasihanNya kepada kita. Marilah masing-masing kita, sesuai dengan kekuatan kita yang lemah, menanggapi dengan kasih kepada Kasih ini. Marilah kita menemukan penggenapannya di dalam panunggalan dengan Dia. Dan marilah masing-masing kita memberikan teladan akan kehidupan Kristen yang penuh kebajikan, yang dengan demikian mendukung sesama kita dan menunjukkan niat batin kita yang sepenuh hati.
Allah beserta kita dengan rahmatNya dan kasihNya atas manusia, sekarang dan selalu, serta sepanjang segala abad. Amin.
Dengan kasih dalam Kristus Yang Telah Lahir dan Mohon Doa Saudara-Saudara Sekalian.
†Hilarion, Metropolitan dari New York & Amerika Wilayah Timur,
Hierarkhi Pertama dari Gereja Orthodox Rusia di Luar Rusia,
Pelindung Rohani Misi Gereja Orthodox Indonesia.
Referensi
The Russian Orthodox Church Outside of Russia. Nativity Epistle of His Eminence Metropolitan Hilarion of Eastern America and New York, First Hierarch of the Russian Orthodox Church Outside of Russia. http://www.synod.com. NEW YORK: January 2, 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARAP MENCANTUMKAN NAMA, EMAIL(HP/TLPN RMH). WAJIB DICANTUMKAN