Selasa, 09 Juni 2009
Ajaran tentang Ekklesologi
Pertanyaan "Can the Church err?" (Dapatkah Gereja bersalah?) ini pertama-tama harus dilihat dari apa yang dimaksud dengan Gereja itu. Biasanya orang awam Protestan melihat Gereja sebagai denominasi-denominasi yang merupakan kumpulan dari orang-orang percaya dengan ajaran dan dogmanya sendiri-sendiri. Theologia resmi Protestan membagi Gereja itu menjadi dua bagian, yaitu "Gereja Yang Nampak" (The Visible Church) yang terdiri dari macam-macam denominasi dan aliran, serta "Gereja yang tak Nampak" (The Invisible Church) yang hanya satu karena hanya ada "Satu Tubuh" Kristus (Efesus 4:4) yang Tubuh Kristus yang satu itu terdiri mereka semua yang sudah "lahir baru" yang berada secara lintas-aliran dan denominasi. Dengan demikian Gereja Yang Nampak dan Gereja yang Tak Nampak itu merupakan dua realita yang terpisah dan tak merupakan suatu kesatuan. Dan Gereja Yang Nampak itu bukannya Gereja yang Satu yang dimaksud Alkitab--karena ajarannya tidak satu dan saling bertentangan dan satu saling terpisah dari yang lain-- dan Gereja yang nampak yaitu denominasi yang berbeda-beda itu hanya dilihat dari sisi sosial kemasyarakannya saja yang terdiri dari persekutuan orang-orang berdosa yang dapat salah yang ditebus, oleh karena itu mereka mengatakan "the Curch can err" (Gereja dapat bersalah). Dengan demikian theologia Protestanisme menterapkan ajaran bidat Nestorianisme kepada pemahaman mereka atas Ekklesiologi, dimana menurut Nestorius Kristus memiliki dua pribadi yang terpisah-pisah dan berbeda-beda sehingga yang manusia itu hanya manusia saja tak terkait dengan yang ilahi, oleh karena itu Nestorius menolak gelar "Theotokos" untuk Bunda Maria, karena Maria diaggap hanya melahirkan manusia biasa saja, bukan melahirkan Penjelmaan dari Firman Allah yang tak berubah dari ke-Allah-anNya baik sebelum dikandung, ketika berada dalam kandungan, maupun sesudah lahir dari Maryam. Sama juga Protestanisme menterapkan bidat Nestorianisme ini pada Perjamuan Kudus dimana Roti hanya dilihat sebagai Roti biasa saja dan tak dapat melihat bahwa Roti itu sekaligus juga Tubuh Kristus, sama seperti SAnak yang dikandungMaryam itu adalah Manusia dan sekaligus Allah, sehingga ia disebut "Theotokos" ( Bunda Allah) --Lukas 1:43 ("Ibu Tuhan").
Padahal menurut Alkitab "Ekklesia" (Jemaat/Gereja) itu dikatakan demikian:"Jemaat (ekklesia/Gereja) yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia..." ( Efesus 1:23). Karena Gereja adaah Tububh Kristus maka ia harus memiliki kodrat seperti Kristus, yaitu sekaligus manusiawi namun juga ilahi, karena Kristus sepenuhnya bersemayam dalam GerejaNyam, sebab Gereja adalah "kepenuhan Dia", Itulah sebabnya Rasul Paulus menyatakan suatu pernyataan yang amat mengejutkan dimana Gereja itu disamakan dengan Kristus sendiri, sebagaimana yang dikatakan:" Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak ( disini Paulus berbicara mengenai "Tubuh" itu menunjuk kepada Gereja), dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh ( disini Paulus masih berbicara mengenai "Satu Tubuh" itu sebagai "Gereja yang Satu") , demikian pula Kristus ( seharusnya dia mengatakan Tubuh dan anggota-anggotanya itu dengan kesimpulan "demikian pula jemaat/Gereja", namun justru dia mengatakan "demikian pula Kristus". Dengan itu dia mengatakan bahwa "Gereja"Kristus itu tak lain adalah "Kristus" sendiri yang hadir didunia. Karena Gereja adalah "kepenuhan Dia" (Efesus 1:23) seperti yang telah kita bahas) " (I Korintus 12:12). Jika Gereja adalah kehadiran "Kristus " didunia ini, karena Gereja adalah "kepenuhan Kristus" sebab itu adalah "Tubuh Kristus". maka Gereja itu adalah sumber kebenaran sebagaimana dikatakan"jemaat (ekklesia/Gereja) dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran" (I Timotius 3:15).Bagaimana tiang penopang dan dsar kebenaran itu bisa menyeleweng dari kebenaran? Apakah Akkitab salah mengatakan hal itu, atau para tokoh protestan yang mentafsirkanb Alkitab yang bertentangan dengan ajaran Rasuliah itu yang salah? Iman Orthodox tidak membedakan Gereja yang namapak dan yang tak nampak itu dengan memiliki dua kodrat yang terpisah-pisah. Satulah ajaran dari Gereja-Gereja Orthodox yang ada di bumi, dan satu pula Gereja Orthodox yang nampak dibumi itu dengan Gereja Orthodox yang tidak namapak, yang terdiri dari Gereja Sorgawi dari pada "para malaikat" serta roh-roh orang-orang benar yang telah menjadi sempurna" yaitu para orang kudus. (Ibrani 12:22-23) Dengan demikian Gereja itu memiliki dua kodrat "duniawi dan "sorgawi" namun tetap satu satu Gereja, sama sepeerti Kristus itu memiliki dua kodrat namun tetap satu pribadi. Gereja yang dibu ini bolehmengaklami carut-marut dalam sejarahnya, seperti tubuh kemanusiaan Kristuspun dapat mengalami carut-marut dalam derita, namun integritas keilahiannya tak terkontaminasi. Demikainlah meeskipun dalam sejarahnya Gereja mengalamai pergolakan dan muncul ajaran-ajaran bidat dari anggota-anggotanya, namun "hati nurani" Gereja tetap tak terubahkan, sehingga ditengah-tengah munculnya ajaran bidat-bidat yang kadang-kadang hampir menguasai seluruh kehidupan Gereja, "hati nurani" Gereja akan muncul mengalahkan bidat-bidat tadi, misalnya ajaran Arianisme yang hampir mempengaruhi seluruh Gereja pada abad keempat, dikalahkan oleh kekuatan "hati nurani" Gereja yang muncul dalam diri satui orang yaitu Bapa Suci Athanasius. Bagaimana tiang penopang dan dasar kebenaran bisa menyeleweng dari kebenaran? Adalah hal yang tak mungkin. Apalagi Kristus menjanjikan bahwa GerejaNya yang Rasuliah ( didirikan atas dasar para Rasul dengan Petrus adalah wakil mereka) yang hanya "Satu" ( "Gereja-Ku", bukan gereja-gereja-Ku) itu tak akan dikuasai oleh alam maut (kuasa Ibis yang mengacau melalui aniaya agamawi, aniaya politik maupun munculnya ajaran-ajaran bidat) serta tak akan dapat menguasainya (Matius 16:18). Yang bisa salah adalah anggota-anggota yaitu manusia-manusia dalam Gereja yang menyimpang dari hati nurani Gereja, namun "hati nurani" Gereja yang selalu muncul dan menang ketika diperhadapkan dengan bidat-bidat itu, dan hati nurani Gereja yang adalah "Suara Roh Kudus" dalam Gereja itu yang tak bisa salah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARAP MENCANTUMKAN NAMA, EMAIL(HP/TLPN RMH). WAJIB DICANTUMKAN