Rm.Kyrillos JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)
John Lennon: "You may say I'm a dreamer, but I'm not the only one." Hampir semua manusia di dunia ini sering bermimpi dan bukan hanya sekedar manusia saja yang sering mimpi, semua binatang menyusui (mamalia) dan burung pun sering bermimpi. Kodok tidak akan pernah bisa mimpi, sebab kodok tidak pernah tidur. Mimpi itu bisa diartikan sebagai ungkapan dibawah sadar kita atau juga sebagai alat komunikasi dengan Sang Pencipta atau sebagai warning/pemberitahuan mengenai hal-hal yang akan terjadi di dalam kehidupan kita.
Ada dua macam mimpi, yaitu mimpi subyektif dan mimpi obyektif. Mimpi subyektif ialah mimpi sebagai akibat keadaan tubuh atau jiwa seseorang (Anthroposentris), misalnya terlalu banyak makan, badan panas, ketakutan-kecemasan, kesedihan atau kesukaan dalam jiwa. Sedang mimpi obyektif, terlepas dari keadaan tubuh atau jiwa seseorang. Mimpi obyektif muncul tanpa pendahuluan dan pengalaman dari panca indera manusia. Misalnya seorang melihat kebakaran besar dalam mimpinya dan kemudian hari melihat dalam surat kabar foto tentang kebakaran yang terjadi tepat seperti yang dimimpikannya, walaupun sebelumnya ia tidak mengenal dan jauh dari tempat itu. Mimpi obyektif bisa berasal dari Allah (Theosenris) dan bisa bersumber dari Iblis dan roh-roh jahat (Demonosentris - demonik).
Sepanjang sejarah, orang mencari makna dalam mimpi atau ramalan melalui mimpi. Mimpi telah diuraikan secara fisiologi sebagai respon terhadap proses saraf selama tidur, sebagai refleksi psikologis alam bawah sadar, dan secara spiritual sebagai pesan dari ilah-ilah, orang yang meninggal, atau prediksi (ramalan) masa depan. Banyak praktek budaya inkubasi mimpi, dengan tujuan mengusahakan mimpi yang profetis atau mendapat pesan dari yang ilahi. Inkubasi adalah praktek keagamaan yaitu tidur di tempat suci dengan tujuan mengalami mimpi yang diilhami secara ilahi atau menyembuhkan penyakit. Inkubasi dilakukan oleh anggota kultus Asclepius. Persembahan nazar ditemukan di pusat-pusat ritual di Epidaurus, Pergamus, dan Roma. Rincian keefektifan dirasa dianggap dari metode ini. Inkubasi diadopsi oleh sekte Kristen tertentu dan masih digunakan dalam beberapa biara-biara Yunani. Dalam agama Yudaisme memiliki upacara tradisional yang disebut "Hatavat Halom" - yang berarti membuat mimpi yang baik. Melalui ritual ini mimpi yang mengganggu dapat diubah untuk diberikan interpretasi positif oleh para rabbi atau majelis rabbi.
I. MIMPI ANTHROPOSENTRIS (BERPUSAT DAN BERASAL DARI MANUSIA)
Alkitab memahami mimpi dalam beberapa cara. Mimpi itu dapat dimengerti sebagai pekerjaan pikiran karena banyak bekerja dan banyak berfikir.
”Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan...... Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak"
(Pengkhotah 5:2,6).
KESAKSIAN ILMU JIWA TENTANG MIMPI
Penelitian mengenai mimpi bukanlah sesuatu hal yang baru, sejak jaman purbakala mereka telah berusaha untuk mengungkapkan rahasianya mimpi. Seperti yang diutarakan oleh filsuf Yunani Aristoteles (384 SM - 322 SM): "Mimpi itu adalah cara kita berpikir pada saat sedang tidur." Mimpi adalah rangkaian dari pikiran, gambar-gambar, suara atau emosi yang mana pikiran mengalami saat tidur. Isi dan tujuan mimpi tidak sepenuhnya dipahami, meskipun mereka telah menjadi topik dari spekulasi dan perhatian disepanjang catatan sejarah. Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra-indra lain dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).
Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Perkecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan terkadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut. Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu dan penelitian ilmiah yang mempelajari mimpi disebut oneirologi. Sedang Oneironaut adalah orang yang bisa bebas menjelajahi mimpi, dan menurut penelitian, keadaan ini seharusnya dapat dilatih. Teknik untuk mencapai keadaan lucid dream adalah Wake initiation of lucid dream (WIoLD). Ada beberapa tokoh sejarah yang tercatat sebagai Oneironaut. Salah satunya, untuk contoh, adalah Richard Feynman, peraih nobel fisika yang terkenal saat berhasil menemukan kenapa Shuttle Chalengger meledak. Dia seorang Oneironaut natural, bisa dibaca di catatan-catatannya di bukunya.
Semua orang bermimpi (kecuali pada beberapa kasus penyakit jiwa parah) tapi laki-laki dan perempuan mimpinya beda dan berbeda pula reaksi fisiknya. Menurut Psychologie Magazine edisi 3/05, Pria dan wanita mimpinya beda, banyak perempuan menduga bahwa kalau pria mimpi kebanyakan pasti ketemu dengan lawan jenisnya, ini tidak benar. Pria mimpi dua kali lipat lebih banyak mengenai pria lainnya, jadi bukannya bertemu dengan perempuan, sedangkan perempuan fifty-fifty. Sepertiga dari perempuan mimpi mengenai pekerjaannya, tetapi perempuan diatas 45 tahun lebih sering mimpi bertemu dengan orang yang telah meninggal. Dan kalau perempuan mimpi mengenai sex, 77% mimpi dengan pria yang mereka kenal, sedangkan pria 55% dengan perempuan yang tidak mereka kenal. Perempuan lebih mudah bisa mengingat mimpinya daripada pria. Orang yang terlahir buta dalam mimpinya memang tidak melihat “gambar-gambar” tapi mereka bermimpi tentang suara, sentuhan dan emosi yang mereka rasakan. Memang sulit bagi orang normal untuk bisa memahami, tapi “keinginan” tubuh untuk tidur dan bermimpi sedemikian kuatnya sehingga bisa mengatasi segala macam hambatan fisik manusia. Kebanyakan anak-anak mimpi mengenai binatang. Anak kecil juga bisa mengalami mimpi buruk seperti halnya orang dewasa, oleh sebab itu terkadang mereka suka berteriak ataupun menangis ketika sedang tidur, dalam hal ini mereka tidak perlu dibangunkan. Sedang bayi tidak bermimpi mengenai dirinya sampai sekitar umur 3 tahun. Tapi sejak umur 3 sampai 8 tahun mereka akan mendapatkan mimpi buruk yang jauh lebih sering daripada orang dewasa. Itu jadi jawaban dari kenapa anak kecil sering menangis sesaat setelah terbangun dari tidurnya. Namun bayi bisa mimpi sampai delapan jam, maklum bayi tidurnya jauh lebih lama.
Menurut para ahli ilmu jiwa seperti Sigmund Freud dan Dr. Frank S. Caprio, mimpi berguna untuk psikoanalisa, punya nilai ilmiah untuk menganalisa kehidupan manusia yang penuh misteri, bahkan berguna bagi pengobatan penderita neurosa. Psikiatri modern menyatakan bahwa mimpi dapat membukakan konflik-konflik emosional yang menjadi penyebab penyakit kecemasan dan mental. Banyak ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa mimpi seseorang adalah perwujudan angan-angan yang tidak harmonis dan pecahan-pecahan kejadian yang telah kacau-balau. Para psikoterapis menganggap mimpi adalah suatu jembatan yang bernilai menuju jalan penguraian proses bawah sadar kehidupan mental seseorang. Mimpi merupakan suatu kombinasi “sisa-sisa hari itu” (impresi, perngalaman yang menakutkan, konflik yang tak terselesaikan, dorongan yang belum dipuaskan yang dibawah dari bangun hingga tidur) dan “keinginan pada masa kanak-kanak” (kepuasan yang belum dipenuhi dan keinginan organisme yang muncul dalam perkembangan anak-anak). Mimpi juga dapat mengungkapkan keinginan-keinginan manusia yang tersembunyi, ketakutan, cinta dan kebencian dalam diri orang tersebut. Waktu mimpi dunia batin manusia bebas, manusia diberi kesempatan untuk memuaskan godaan-godaan yang ditekannya waktu dia dalam keadaan terjaga atau sadar. Mimpi mengungkapkan banyak hal tentang kualitas emosi orang itu.
Dr. Vasili Kasatkin dari Rusia menyatakan: mimpi merupakan suatu peringatan akan datangnya serangan penyakit tertentu. Beberapa mimpi merupakan isyarat otak terhadap tubuh yang memberikan tanda peringatan. Dengan demikian dapat dilakukan tindakan preventif terhadap penyakit tersebut. Pada penelitian mengenai tidur baru-baru ini, percobaan pada orang yang dibangunkan pada awal mimpi tapi tetap diperbolehkan tidur 8 jam sehari, setelah 3 hari menjadi kehilangan konsentrasi, gampang marah, halusinasi dan tanda-tanda gangguan emosi lainnya. Mimpi adalah salah satu cara untuk mengeluarkan rasa ketakutan, ide maupun hasrat yang terpendam di dalam otak kita. Jadi prinsipnya sama seperti juga penyalur limbah kotoran atau mengosongkan tong sampah oleh sebab itulah mimpi itu sehat,
INTERPRETASI MIMPI
Sejak ribuan tahun, para ahli ilmiah, peramal, pemuka agama dan berbagai macam institut kesehatan telah melakukan riset penelitian mengenai mimpi beserta artinya. Apa yang kita lihat dalam mimpi sebenarnya merupakan simbolisasi dari hal lain. Otak kita menjadi sangat kreatif saat kita tidur, otak akan menggali database memori kita sedemikan dalamnya sampai sering kita sendiri takjub dengan mimpi aneh kita (padahal semuanya sumbernya dari semua yang sudah pernah kita alami sebelumnya). Bagaikan puisi mimpi itu merupakan penggambaran simbolisasi yg sangat dalam. Itulah sebab mengapa banyak orang yg tertarik dengan buku tafsir mimpi
Interpretasi (tafsir) mimpi telah dilakukan sejak zaman Babilonia beribu-ribu tahun yang lalu. Aflatun, Aristu, Cicero, Kitab Injil, Shakespeare, Goethe dan Napoleon percaya bahwa mimpi tertentu berfungsi meramalkan masa depan. Manusia sudah mentafsirkan lambang dalam mimpinya menurut kebudayaan dan masyarakatnya. Tidak ada apa pun yang muncul dalam mimpi secara kebetulan, tiap gambaran adalah lambang yang dihargai yang merujuk kepada kehidupan manusia dan fikiran manusia yang paling dalam. Biasanya bagian yang paling menyesatkan adalah juga bagian yang paling penting untuk dipahami.
Sigmund Freud pendiri aliran psikonalisis pernah mengadakan penelitian secara ilmiah mengenai tafsiran mimpi yang ditulis pada tahun 1900 dalam bukunya "Die Traumdeutung" (Tafsiran Mimpi). Menurut dia mimpi itu adalah cermin dari jiwa kita, sehingga melalui mimpi para terapeutis bisa menggali alam bawah sadar pasiennya, sebab menurut Freud mimpi itu adalah "pintu belakang" (backdoor) untuk meneropong otak kita. Pada awalnya teori ini diragukan dan dinilai sebagai ilmu yang ngawur dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Tetapi dengan adanya kemajuan teknologi sekarang ini; melalui alat scan otak seperti EEG (Elektroensefalografi) mereka sudah bisa menganalisa kapan kita mimpi, berapa lama kita mimpi dan hal apa yang sedang kita mimpikan, sehingga apa yang pernah ditulis oleh Freud itu diakui banyak benarnya. Lagi, menurut Freud, mimpi bukan saja berarti pemenuhan suatu keinginan, tetapi juga suatu usaha menuju realisasi keinginan, suatu usaha yang kadang-kadang tidak berhasil. Melalui simbol-simbol dalam mimpi dapatlah dianalisa bagaimana keadaan sebenarnya si pemimpi, apa yang dialaminya, pergumulan batiniahnya, kerinduan hatinya dan hal-hal yang sifatnya sangat rahasia. Hal inilah yang kemudian menimbulkan ”tafsir mimpi” secara ilmiah.
Berdasarkan hasil analisanya, Dr. Frank S. Caprio memberikan contoh penafiran mimpi:
1. Memperoleh harta. - Sedang mengalami kompensasi berlebihan terhadap kemiskinan atau kesulitan uang.
2. Mimpi percintaan. - Kehausan akan cinta.
3. Mimpi jatuh. - Takut menyerah pada sesuatu yang tak disetujui oleh masyarakat atau dilarang oleh suara hatinya.
4. Mimpi berbicara dengan sanak keluarga yang sudah mati. - Ingin menolak kenyataan bahwa mereka sudah mati atau ingin menyertai mereka.
5. Mimpi dirampok. - Takut akan ketidakpastian keuangan.
6. Mimpi masa kecil. - Ingin jadi muda kembali, takut akan keadaan lanjut usia dan kematian yang mendekat.
7. Mimpi diserang binatang buas. - Takut terhadap godaan seks.
8. Mimpi terbunuh dalam suatu kecelakaan atau mati karena sakit. - Rasa bersalah, perlu hukuman, ada kenyataan yang tersembunyi untuk membunuh diri.
9. Mimpi terbakar. - Ada keinginan besar yang dihubungkan dengan rasa takut akan godaan.
10.Mimpi bergaul dengan orang-orang terkemuka. - Kompensasi yang berlebihan terhadap rasa rendah diri dalam masyarakat.
Contoh-contoh lain dari interpretasi (tafsir) mimpi ada di bawah ini:
Mimpi terbang:
Jika Anda bermimpi terbang layaknya seekor burung dan melihat pemandangan alam, ini berarti Anda sedang di tengah-tengah sebuah kemenangan dalam sebuah peristiwa atau situasi. Jika Anda merasa ketakutan saat terbang, maksudnya adalah Anda tidak siap dengan suatu tantangan untuk meraih sukses.
Mimpi terjatuh:
Menurut Freud, mimpi terjatuh merupakan indikasi bahwa Anda sedang merasakan suatu hal kegagalan dalam sebuah situasi atau peristiwa, entah di tengah masalah kerja, pendidikan, atau bahkan percintaan.
Mimpi dikejar-kejar:
Analisa riset menyatakan bahwa jika Anda bermimpi dikejar-kejar entah oleh orang, binatang maupun makhluk gaib berarti Anda memiliki perasaan lemah atau tidak berdaya dalam suatu lingkungan Biasanya mimpi dikejar-kejar diinspirasi oleh rasa takut akan kekerasan, kejahatan, film horor, atau drama-drama tegang lainnya yang kita lihat melalui media.
Mimpi gigi tanggal:
Manusia membutuhkan gigi untuk memberi makan kepada tubuh kita, dan makanan merupakan sumber utama energi fisik dan mental. Dalam konteks mimpi, kehilangan gigi bisa diasosiasikan dengan kekurangan dalam kepercayaan diri seseorang. Mungkin Anda terjebak di suatu pekerjaan yang kurang memuaskan dan menjadikan Anda takut akan masa depan, atau juga anda takut akan berumur dan memiliki kualitas kecantikan serta kesehatan yang menurun. Dalam budaya Indonesia, mimpi copot gigi berarti Anda alamat akan kehilangan anggota keluarga.
Mimpi kematian:
Mimpi ini merupakan mimpi yang sangat umum dialami oleh banyak orang dan bisa diartikan bahwa seseorang sedang mengalami penderitaan yang akan berakhir. Selain itu, bisa juga diasosiasikan dengan sebuah titik akhir dalam hubungan kasih maupun hubungan profesional.
Mimpi ulang tahun:
Pesta ulang tahun dalam sebuah mimpi melambangkan suatu permulaan baru, kembali ke waktu yang bahagia, atau simbol dari individualitas dan pertumbuhan. Mimpi sebuah pesta ulang tahun yang besar-besar dimana seorang bapak tidak diundang, riset penelitian menafsirkan bahwa mimpi seperti ini banyak dialami oleh pria yang sedang menantikan kelahiran seorang bayi.
Mimpi digigit ular:
Menurut budaya Indonesia, mimpi digigit ular berarti sang pemilik akan ketemu jodohnya dalam waktu dekat atau ada yang sedang naksir. Akan tetapi di budaya Barat, ular melambangkan kelicikan. Maka dari itu, jika seseorang bermimpi digigit ular artinya bahwa dia akan mengalami musibah dalam bisnis atau pekerjaan yang diakibatkan oleh seorang musuh.
Mimpi telanjang:
Studi menafsirkan bahwa jika seseorang bermimpi telanjang, berarti sang pemilik mimpi berkeinginan untuk bebas. Selain itu, mimpi ini juga menyimbolkan suatu ketakutan atau kelemahan dalam mengatasi sebuah masalah dengan banyak orang.
KESIMPULAN ILMU JIWA TENTANG MIMPI
Jadi kesimpulannya menurut para ahli psikologi, mimpi adalah:
1. Mimpi merupakan hal wajar yang dialami oleh manusia, yang berasal dari diri sendiri.
2. Secara psikoanalisa, mimpi dianggap tidak mempunyai kaitan apa-apa dengan hal-hal yang sifatnya ”keakanan” yang berhubungan dengan nasib atau peruntungan.
3. Dibalik simbol-simbol yang terjadi dalam mimpi sebenarnya dapat diungkapkan keadaan batiniah si pemimpi itu yang selama ini dirahasiakan dan terselubung.
4. Ditinjau dari aspek psikologis, mimpi hanya bersifat anthroposentris (berpusat dan berasal dari manusia).
II. MIMPI DEMONOSENTRIS (DEMONIK; BERPUSAT DAN BERASAL DARI IBLIS)
Tetapi dengan izin Allah kuasa kegelapan (demonik) juga dapat memberi kita mimpi yang manakutkan: "Apabila aku berpikir: Tempat tidurku akan memberi aku penghiburan, dan tempat pembaringanku akan meringankan keluh kesahku, maka Engkau mengagetkan aku dengan impian dan mengejutkan aku dengan khayal (atau penglihatan) (Ayub 7:13-14). Sering mimpi dari setan ini juga digenapi dan menjadi kenyataan. Tetapi buahnya bukan membawa orang percaya kepada Allah, namun kepada berhala, perdukunan, ilmu klenik dan lain-lain, maka mimpi yang demikian harus ditolak, sebagaimana yang dikatakan: "Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mukjizat, dan apabila tanda atau mukjizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti allah lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya, maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu; sebab TUHAN, Allahmu, mencoba kamu untuk mengetahui, apakah kamu sungguh-sungguh mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu." (Ulangan 13:1-3).
Jadi mimpi dari Iblis dan roh-roh jahat ini biasanya dialami langsung oleh orang-orang yang terlibat dalam okultisme, yaitu penglibatan diri dengan kuasa kegelapan dan gaib agar mengalami hal-hal yang rahasia, aneh, dan misterius. Apa yang dinyatakan Iblis melalui mimpi itu sungguh luar biasa, ajaib, cocok dengan realitas yang sebenarnya, melampaui kemampuan panca indera manusia bahkan dapat membuat si pemimpi memiliki daya clairvoyance, yaitu kemampuan untuk melaporkan adanya kejadian-kejadian, yang tak dapat dilakukan melalui proses panca indera yang biasa. Kemampuan clairvoyance ini membuat seseorang dapat melihat visi yang jelas, tiba-tiba mengalami pengalaman misteri, tentang hal-hal yang terjadi yang tersembunyi pada masa lampau (retroskopi), masa kini (kryptoskopi, teleskopi) dan masa yang akan datang (nubuat atau ramalan). Clifford Geertz dalam bukunya The Religion of Java, menyebutkan bahwa salah satu kuasa demonik pemberi mimpi ini adalah makhluk halus jenis ”lelembut” yang dapat menyampaikan pesan pada manusia melalui mimpi. Terhadap si pemimpi yang sekaligus menjadi penebak hari esok yang jitu, yang bersumber pada kuasa Iblis, umat Allah dinasihatkan agar jangan disesatkan oleh mereka (Ulangan 13:1-3). Bahkan sekalipun petunjuk lewat mimpi itu sungguh jitu dan menakjubkan.janganlah kita taati dan takuti agar kita tidak diperbudak oleh Iblis.
Para dukun, ahli klenik, atau nabi palsu sering menggunakan mimpi semacam ini untuk menipu manusia (Ulangan 13:1-5, Yeremia 23:25-32, 27:9, 29:8, Zakaria 10:2). Untuk itu kita harus dapat memilah-milah mana yang mimpi betul-betul dari Tuhan dan mana yang tidak. Contoh di Kitab Suci dari mereka yang sering mendapat mimpi demonik ini adalah:
Nabi palsu atau pemimpi dengan tanda atau mukjizat yang mengajak murtad pada ilah lain. (Ulangan 13:1, 2, 5)
Para nabi, juru tenung, juru tenung, tukang ramal, tukang sihir yang bernubuat palsu dengan nama Allah dan yang menubuatkan tipu rekaan hatinya sendiri, yang merancang membuat umat Kristen melupakan nama Allah yang benar dengan mimpi-mimpinya (Yeremia 23:26, 27; 27:9; 29:8)
Terafim dan juru-juru tenung dengan mimpi-mimpi hampanya (Zakaria 10:2)
III. MIMPI THEOSENTRIS (BERPUSAT DAN BERASAL DARI ALLAH)
Ada juga mimpi yang dinyatakan memang berasal dari Allah: "Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya. Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur" (Ayub 33:14-15), dan mimpi yang demikian biasanya menjadi kenyataan karena segala sesuatu yang berasal dari Allah itu tandanya terbukti digenapi, sebagaimana yang dikatakan: "Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? -- apabila seorang nabi (atau orang mimpi) berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi (atau orang mimpi) itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya" (Ulangan 18:21-22).
Mimpi dan visi sering memberi tuntunan kepada manusia melalui apa yang tercatat dalam sejarah. Allah sering menggunakan mimpi sebagai sarana untuk menyampaikan kehendakNya kepada manusia. Orang-orang dalam Alkitab yang mendapat mimpi-mimpi yang khusus ini dicatat dalam Kitab Taurat, yaitu Kitab Kejadian yang ditulis oleh Nabi Musa.
Abraham (Kejadian 15: 12),
Abimelek (Kejadian 20:3-7),
Yakub (Kejadian 28:12-16, 31:11),
Laban (Kejadian 31:24)
Yusuf (Kejadian 37:9-11)
Penyaji anggur dan penyaji roti Firaun (Kejadian 40: 6-19),
Firaun (Kejadian 41:1-36, juga disebutkan di Al Qur’an Surah 10, ayat 90-92)
Dan dalam buku-buku lain yang dikenal sebagai Perjanjian Lama yang sering juga disebut sebagai Taurat:
Gideon (Kitab Hakim-Hakim, 7),
Raja Sulaiman (Kitab 1 Raja-Raja, 3:5)
Orang-orang Midian (Kitab Hakim-Hakim, 7:13)
Raja Nebukadnezar (Kitab Daniel, 2:1; 4:10, 18)
Dan dalam Injil (Perjanjian Baru), kita menemukan:
St. Yusuf, tunangan Maria (Maryam), Sang Theotokos ibu Yesus “…malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus”. “Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. “Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel – yang berarti Allah menyertai kita.” (Kitab Matius 1:18-23. Lihat juga 2:12, 13, 19, 22)
Orang-orang majus dari Timur yang dituntun ke tempat kelahiran Isa al Masih (Yesus) (Kitab Matius 2:12).
Istri Pilatus (Kitab Matius 27:19)
St. Paulus Sang Rasul. Tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: “Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” (Kisah Para Rasul 16:19; lihat juga 18:9; 27:23)
SIKAP ORANG KRISTEN TERHADAP MIMPI
Melihat ajaran Alkitab tentang mimpi dan membandingkan dengan kenyataan ilmiah yang menyelidiki tentang mimpi, maka sikap orang Kristen terhadap mimpi:
1. ) Meyakini ada mimpi yang bersumber pada diri sendiri, yaitu sebagai gejala kejiwaan biasa, tidak ada sangkut-pautnya dengan hal-hal yang sifatnya ”keakanan”.
Jadi jika mimpi yang bersumber pada diri sendiri, tidak ada gunanya mencoba mencari tahu hal-hal yang akan datang melalui mimpi. Lebih baik kita mencari tahu apa yang pernah terjadi pada diri si pemimpi dan apa yang sedang dialami oleh si pemimpi yang mungkin dirahasikan. Melalui pengetahuan tersebut mungkin kita dapat menolongnya. Dalam mimpi seperti ini yang diimpikan tidak cocok dengan kenyataannya (Yesaya 29:8). Mimpi seperti ini oleh Alkitab disebut mimpi akibat kesibukan kerja (Pengkhotbah 5:2).
2. ) Meyakini adanya mimpi yang bersumber pada oknum yang diluar dirinya sendiri, yang dapat berwujud:
i. Iblis sebagai pemberi mimpi.
Mimpi itu bisa sungguh luar biasa, ajaib, cocok, dengan realita yang sebenarnya, melampaui kemampuan pancaindera manusia bahkan dapat membuat si pemimpi memilki daya clairvoyance.(dapat menerawang jauh ke depan, kewaskitaan). Alkitab menasehatkan, jangan disesatkan oleh mereka (Ulangan 13:1-3).
ii. Allah sbg sumber mimpi.
Alkitab menyatakan bahwa sesekali Allah berfirman melalui mimpi (Ayub 33:14-15). Telah dinyatakan pada akhir jaman akan ada banyak orang memperoleh mimpi yang bersumber pada Roh Allah (Kisah Para Rasul 2:17). Dalam Alkitab banyak catatan tentang kebenaran mimpi yang cocok dengan realitasnya sekalipun yang dinyatakan dalam mimpi itu masih bersifat ”keakanan”.
3. ) Menguji: Mimpi yang kita impikan itu bersumber pada siapa?
Bagaimana dapat mengenali suatu mimpi bersumber pada Allah?
i. Kalau petunjuk dalam mimpi itu mengoreksi kesalahan dan menegur dosa kita terhadap Tuhan dan sesama. Akibatnya setelah mimpi itu hati merasa tidak tenteram sebelum membereskan dosa atau menghentikan dosa, contoh: mimpi Abimelekh (Kejadian 20:1-7), mimpi Laban (Kej. 31:22-35), mimpi Nebukadnezar (Dan. 2; 4), mimpi istri Pilatus (Mat. 27:17-19).
ii. Kalau hati tidak ada sejahtera sebelum mengetahui interpretasinya. Kalau Tuhan berbicara kepada kita lewat mimpi, itu berarti Tuhan bertujuan agar apa yang disampaikanNya akan lebih jelas dibanding melalui sarana-sarana lain. Contoh Firaun menjadi gelisah sebelum mengetahui makna mimpi dan tafsirannya, juga raja Nebukadnezar.
iii. Kalau mimpi tersebut merupakan petunjuk akan apa yang harus kita lakukan setelah sekian lama kita menggumulkan masalah tersebut dengan Tuhan. Misalnya: tentara Midian yang diceritakan dan didengar oleh Gideon, mimpi Yusuf waktu akan meninggalkan Maria secara diam-diam.
iv. Kalau mimpi itu selaras dengan ajaran Kitab Suci dan GerejaNya, serta tak bertentangan dengan prinsip Kitab Suci, ajaran dan aqidah iman yang Orthodox, Katolik dan Apostolik, juga tidak bertentangan dengan tradisi para rasul (paradosis kudus).
v. Kalau yang dinyatakan dalam mimpi pada akhirnya cocok dengan kenyataan yang terjadi, bukan hasil reka-rekaan manusia.
vi. Mayoritas dari mimpi yang terjadi kelihatannya terbagi atas satu atau dua kategori besar. Yang pertama dapat dianggap sebagai mimpi persiapan. Misalnya seperti Kristus muncul dalam jubah putih, visi yang mengkonfirmasi pandangan atau percakapan yang dialami seseorang tentang Kristus atau iman Kristen. Yang kedua dapat disebut mimpi yang memberi kekuatan. Mimpi di sini biasanya memberi kekuatan kepada orang percaya yang menghadapi aniaya.
4. ) Setelah jelas mimpi berasal dari Allah, kita harus berupaya mengerti interpretasinya. Bagaimana dapat mengerti interpretasi mimpi?
i. Minta hikmat Allah (Yakobus 1:5)
ii. Menggumulkan dengan Tuhan dalam doa untuk mengerti maknanya.
iii. Mengkonsultasikan dengan hirarkhi gereja dalam suasana doa dan puasa.
5.) Setelah jelas maknanya maka pengajaran Tuhan yang disampaikan melalui mimpi itu harus dibicarakan dengan pihak hirarkhi Gereja untuk diuji kebenarannya, sebelum disampaikan keumat dan atau masyarakat.
6.) Tidak membatasi cara Allah berkomunikasi dengan kita hanya melalui mimpi saja. Kalau demikian maka akan ada kecenderungan hanya mencari mimpi, tetapi tidak mencari Tuhan.
7.) Hati-hati terhadap yang disebut “tafsiran mimpi” agar kita tidak salah melangkah atau bertindak dan disesatkan oleh si pendusta (iblis).
KESIMPULAN
Jadi kesimpulannya menurut kesaksian Kitab Suci, sumber mimpi ada 3, yaitu:
1. Mimpi merupakan hal wajar yang dialami oleh manusia, yang berasal dari diri sendiri (mimpi Anthroposentris).
2. Mimpi berasal dari Allah (mimpi Theosentris).
3. Mimpi berasal dari kuasa kegelapan (mimpi Demonosentris; mimpi Demonik).
4. Mimpi dipakai Allah untuk:
i. meneguhkan apa yang Allah janjikan,
ii. menyatakan apa yang Allah akan lakukan bagi manusia.
iii. menyatakan apa yang harus dilakukan oleh manusia.
iv. sebagai sarana untuk menjawab teka-teki kehidupan manusia.
5. Mimpi dari kuasa kegelapan bisa menakutkan, mengagetkan, mengejutkan dengan khayal (penglihatan), tetapi juga bisa digenapi dan menjadi kenyataan.
6. Buah mimpi dari kuasa kegelapan bukan membawa orang percaya kepada Allah, namun kepada berhala, perdukunan, ilmu klenik dan lain-lain, yang menuntun pada kesesatan dan kebinasaan.
7. Ditinjau dari aspek Kitab Suci, mimpi bisa bersifat anthroposentris, theosentris dan demonosentris.
CONTOH-CONTOH KASUS MIMPI THEOSENTRIS (BERPUSAT DAN BERASAL DARI ALLAH):
Di bawah ini ada kasus-kasus mimpi yang bersumber dari Allah yang benar dari zaman Perjanjian Lama, zaman Perjanjian Baru, zaman Gereja Mula-Mula (Gereja Purba), dan zaman perang salib.
1. ZAMAN PERJANJIAN LAMA:
Mimpi Peringatan bagi Raja Nebukadnezar (Daniel 2:4)
Raja Nebukadnezar II, (sekitar 634 – 562 s.M.) adalah raja Babilon dari Dinasti Khaldea, yang berkuasa sekitar tahun 605 – 562 s.M. Menurut Kitab Suci, ia menaklukkan Yehuda dan Yerusalem, dan mengirim orang Yahudi ke pengasingan. Ia terkenal dan dihormati karena pembangunan Taman Gantung Babilon.
Raja Nebukadnezar bermimpi, namun dia lupa mimpinya dan tak tahu apa makna mimpinya. Hal tersebut sangat menggelisahkannya hingga nabi kudus Daniel membuka tabir rahasia mimpi tersebut dengan pertolongan Tuhan. Tafsiran mimpi tersebut menyatakan nubuat mengenai kejatuhan Kerajaan Babilon dan kejatuhan raja Nebukadnezar tetapi sebaliknya menyatakan keunggulan Kerajaan Allah yang kekal itu melampaui kerajaan-kerajaan dunia ini.
Kemudian raja Nebukadnezar bermimpi lagi. Mimpi tersebut sangat menggelisahkannya. Raja telah menceritakan kepada para penafsir mimpi di Babilon namun mereka tak mampu menjelaskan makna mimpinya. Daniel, Sang Nabi Allah dengan pertolongan Allah menjelaskan makna mimpi tersebut. Inti mimpinya menyatakan bahwa Allah akan menjatuhkan Nebukadnezar dari kekuasaannya yang besar itu karena kesombongannya.
2. ZAMAN PERJANJIAN BARU:
Mimpi yang Menentukan Keselamatan Umat Manusia: Mimpi dari St. Yusuf, tunangan Maryam Sang Theotokos (Matius 1:18-21, 2:13,22)
St. Yusuf (bhs. Ibrani: יוֹסֵף,juga dikenal sebagai Yusuf dari rumah Daud, Yusuf yang Dipertunangkan, atau Yusuf Tukang Kayu) adalah dikenal dalam Kitab Perjanjian Baru sebagai suami dari Maria, ibu Yesus. Walaupun menurut tradisi Kristen ia bukan ayah biologis dari Yesus, ia berperan sebagai ayah angkat dan kepala Keluarga Kudus, dan Yesus selama kehidupan umumNya, dikenal sebagai putra Yusuf” Yusuf dihormati sebagai orang kudus di Gereja Orthodox Timur, Roma Katolik, Anglikan dan gereja-gereja Lutheran.
Yusuf percaya bahwa apa yang dinyatakan dalam mimpi itu adalah cukup membuktikan bahwa Maryam tunangannya yang mengandung itu bukan sebab dia telah berlaku serong dengan laki-laki lain, tetapi oleh sebab Roh Kudus sehingga Yusuf tidak jadi meninggalkan Maryam tunangannya itu. Yusuf mengikuti petunjuk dalam mimpinya agar menyelamatkan bayi Yesus itu ke Mesir sebab Herodes merencanakan pembunuhan bagi bayi-bayi yang berumur dua tahun ke bawah.
Setelah Herodes mati, Yusuf mendapat mimpi yang isinya memerintahkan dia dan Maryam kembali ke Palestina. Yusuf dan Maryam menaati petunjuk mimpi itu. Memang kenyataannya apa yang ditunjukkan dalam imipi itu sungguh benar adanya.
Gereja Orthodox Timur memperingati pesta St. Yusuf, tunangan Maryam, Sang Theotokos pada Minggu Pertama setelah pesta perayaan Kelahiran Kristus (Natal). Sedangkan Kekristenan Barat (Gereja Roma Katolik, Episkopal dan Lutheran) merayakan pestanya pada tanggal 19 Maret.
3. ZAMAN GEREJA MULA-MULA (GEREJA PURBA):
Mimpi yang Menuntun pada Kerendahan Hati: Mimpi St. Antonius tentang St. Paulus, Pertapa Eremit Pertama
Santo Paulus dari Thebes (sekitar 228 – 341/342) yang secara umum dikenal sebagai St. Paulus, Petapa Eremit Pertama atau St,. Paulus Sang Anachoret (mengundurkan diri, yang berarti menarik diri dari keramaian, lalu hidup menyepi) adalah penduduk asli Thebais Bawah, di Mesir. Ia memperoleh pendidikan agama yang baik dan benar. Selain sangat pandai dalam pengetahuan tentang Mesir dan Yunani, ia memiliki pribadi yang lemah lembut dan rendah hati serta takut kepada Tuhan.
St. Paulus memilih salah satu tempat di sebuah gua sebagai tempat tinggalnya. Tempat itu letaknya dekat pohon palma dan suatu mata air yang jernih. Dari dedaunan pohon palma itulah Paulus membuat pakaian untuknya dan buahnya itu menjadi makanannya. Di sana ia terus berdoa memohon kepada Tuhan agar penganiayaan umat Kristen oleh Kaisar Decius segera berakhir, dan ia dapat kembali ke kampung halamannya. Namun, Tuhan mempunyai suatu rencana lain atas dirinya, yaitu hidup dalam kesunyian padang gurun dalam doa dan laku tapa, lebih dekat dan mesra bersatu dengan Tuhan. Akhirnya, Paulus memutuskan untuk menetap di padang gurun itu ketika itu Paulus berusia 22 tahun. Hidup jauh dari dunia luar tidak memikirkan diri sendiri, tetapi Paulus begitu prihatin terhadap keadaan dunia saat itu, namun ia tidak mau terlibat secara langsung. Doa dan laku tapa dilakukannya, khususnya terhadap keadaan dunia, baginya cukup untuk mengetahui bahwa ada sebuah dunia dan ia hanya berdoa agar kebajikan meningkat.
Selama tinggal di padang gurun sampai berusia 43 tahun, Santo Paulus hidup dari buah-buahan dan pohon miliknya yang terdapat di sekitar gua itu. Selanjutnya sampai saat meninggalnya, seperti Nabi Elia, ia selalu diberi makan secara ajaib berupa roti yang dibawakan setiap hari oleh seekor burung gagak. Bagaimana cara kehidupannya dan apa yang diperbuatnya selama 90 tahun, tidak diketahui. Dalam ketersembunyian yang selama ini dilakukannya, Tuhan pun berkenan agar hambanya ini dikenal sebelum meninggal dunia sebagai salah seorang saksi-Nya.
Pada masa itu, hidup pula seorang pertapa seperti Santo Paulus, namanya Santo Antonius. Namun sayang, kalau Santo Paulus adalah seorang pertapa yang rendah hati, tetapi Santo Antonius seorang pertapa yang tergoda oleh kesombongan. St. Antonius membayangkan bahwa dirinya adalah orang yang pertama hidup bertapa, jauh dari manusia dan tidak ada seorang pun yang melayani Tuhan selama yang telah dilakukannya di hutan belantara. Tuhan berkenan mewahyukan kepada Santo Antonius dalam suatu mimpi, di mana St. Antonius diperintahkan untuk pergi mencari seorang hambanya yang sempurna ini, tersembunyi di daerah yang lebih terpencil di padang gurun dibandingkan dirinya. Hamba yang sempurna itu adalah Santo Paulus. Tak menunggu lama lagi, esok harinya Santo Antonius melakukan perjalanannya untuk mencari seorang pertapa yang belum diketahuinya seperti dalam mimpinya. Setelah dua hari satu malam, Santo Antonius akhirnya menemukan tempat kediaman Santo Paulus. Pertemuan antara dua pertapa ini sangat mengharukan. Mereka saling berpelukan, saling memanggil nama mereka masing-masing yang diketahui melalui wahyu Tuhan kepada mereka. Percakapan kedua pertapa ini sungguh mengharukan dan langsung terlibat percakapan yang akrab.
Santo Paulus meninggal pada tahun 342 Masehi, dalam usia 113 tahun, dimana selama 90 tahun ia hidup dalam kesunyian. Santo Paulus biasa disebut sebagai Pertapa Pertama, untuk membedakannya dengan nama Paulus yang lainnya. Jenazahnya telah dibawa ke Konstantinopel, oleh Kaisar Michael Comnenus, pada abad XII, dan kemudian ke Venisia pada tahun 1240. Raja Hungaria bernama Lewis I, mendapatkan jenazahnya dari Venesia, dan membawanya kembali ke Budapest, dimana kongregasi pertapaan Gereja Roma Katolik, Ordo St. Paulus Petapa Eremit Pertama (Latin: Ordo Sancti Pauli Primi Eremitæ) didirikan untuk menghormatinya. Ordo ini meneladan cara hidup yang telah dijalani selama ini oleh Santo Paulus. Gereja Orthodox Timur merayakan pesta peringatan pada tanggal 15/28 Januari. Gereja Barat Roma Katolik sendiri memperingati pestanya setiap tanggal 15 Januari.
Mimpi yang Berhubungan dengan Berdirinya Gereja Orthodox Armenia: Mimpi Xosroviduxt, saudara wanita dari Raja Tiridates III dari Armenia
Selama upacara agama pagan Raja Tiridates III (Trdat III atau Drtad III) (286-330), dan juga dikenal sebagai Tiridates Agung, meminta Gregorius (257 - 331) untuk meletakkan bunga karang pada kaki patung dewa Anahit di Eriza. Gregorius menolak dan menyatakan iman Kristennya. Penolakan ini membuat raja marah. Kemarahannya bertambah buruk ketika beberapa orang melaporkan bahwa Gregorius adalah putera Anak; agen Persia dan pengkhianat yang membunuh ayah Tiridates, Raja Chosroes I. Gregorius disiksa dan akhirnya dipenjarakan selama 14 tahun di ruang bawah tanah pada bagian bawah dataran Ararat yang saat ini adalah Gereja Khor Virap (bahasa Armenia: "Խոր Վիրապ", artinya “kedalaman penjara bawah tanah”) di Armenia.
Setelah balas dendam ini penyakit gila menimpa raja, dimana raja jatuh sakit dan menurut cerita, ia berperilaku seperti babi dan mengembara berkeliling tanpa tujuan di hutan. Saudara wanita dari raja, yaitu Xosroviduxt, bermimpi dimana Gregorius masih hidup di ruang tahanan bawah tanah dan hanya dialah yang dapat menyembuhkan raja. Atas petunjuk ini setelah 13 tahun sejak pemenjaraan, dan pengasingannya ia masih hidup walaupun kurus. Tetapi mereka mendapatkannya dan walaupun mengalami malnutrisi luar biasa, ia masih hidup. Ia masih hidup oleh kebaikan hati seorang wanita yang melemparkan sepotong roti setiap hari ke bawah untuknya di Khor Virap.
Gregorius seterusnya dipanggil dari penjaranya untuk memulihkan raja penyiksanya hingga pulih. Tiridates III di bawah menghadap ke Gregorius, dan secara mukjizat menyembuhkan sakitnya pada tahun 301 AD. Oleh kebajikan dari perantaraan kesalehan Gregorius, Tiridates III menjadi sembuh.
Sebagai hasil kesembuhan Raja Tiridates III, sang raja segera menyatakan Kekristenan sebagai agama resmi negara. Dan Armenia menjadi bangsa pertama yang secara resmi mengadopsi Kekristenan pada tahun 301. Pertapaan dan biara-biara Kristen, gereja-gereja dan sekolah-sekolah dibangun. Pada tahun 302, Gregorius menerima pentahbisan sebagai Katholikos-Patriarkh Gereja Apostolik Armenia dari Leontius dari Kaesarea dan memerintah dari tahun 301-325. Gregorius segera dikenal sebagai St. Gregorius Sang Illuminator atau St. Gregorius Sang Pemberi Terang (bahasa Armenia: Գրիգոր Լուսաւորիչ diterjemahkan Soorp Grigor Lusavorich, bahasa Yunani: Γρηγόριος Φωστήρ atau Φωτιστής, Gregorios Phoster atau Photistes), pendiri dan orang kudus pelindung Gereja Apostolik Armenia, Katholikos-Patriarkh pertama dari Takhta Suci St. Echmiadzin dan Katholikos Seluruh Armenia, dari Gereja Orthodox Armenia yang lebih dikenal sebagai Gereja Apostolik Armenia. Gereja Orthodox Timur memperingati pesta St. Gregorius Sang Pemberi Terang pada setiap tanggal 30 September/13 Oktober.
Raja Tiridates Agung sendiri meluangkan seluruh hidupnya dengan mencoba menghapuskan segala kepercayaan lama pagan dan menghancurkan tak terhitung patung-patung, kuil-kuil dan kitab-kitab pagan. Sebagai hasilnya, Armenia tidak tahu banyak tentang sejarah dan budaya purbakalanya. Tiridates III berkarya dengan giat untuk menyebarkan iman Kristen dan meninggal pada tahun 330 AD. Gereja Orthodox Timur menggelarinya sebagai orang kudus dan merayakan pesta peringatan St. Tiridates III pada tanggal 29 November/12 Desember.
4. ZAMAN PERANG SALIB DAN PEMERINTAHAN PARA KHALIFAH:
a. Mimpi Peringatan akan Keselamatan: Cerita Al-'Uris
Al-'Uris adalah seorang figur historis yang dikaitkan dengan keluarga Sultan Saladin atau Ṣalāḥ ad-Dīn Yūsuf ibn Ayyūb (bhs. Arab: صلاح الدين يوسف بن أيوب, Kurdish: سهلاحهدین ئهیوبی Selah'edînê Eyubî; (sekitar 1138 - 4 Maret 1193), orang Kurdish Muslim yang menjadi Sultan Mesir dan Syria dan catatan tentang dinasti Ayyubids dan konflik mereka dengan kaum Crusader (tentara perang salib). Sejarah Muslim mencatat suatu mimpi yang dialami Al-'Uris sebagai berikut:
"Al-'Uris melihat dalam mimpi Yesus Kristus, Anak Maria, yang kelihatannya menampakkan wajah-Nya kepada Al-'Uris dari surga. Al-'Uris bertanya kepada-Nya, "Apakah penyaliban itu benar-benar terjadi?" Yesus berkata, "Ya, penyaliban itu benar-benar terjadi." Al-'Uris kemudian menyampaikan mimpinya itu kepada seorang penafsir mimpi, yang berkata, "Orang yang melihat mimpi semacam ini akan disalibkan. Karena Yesus adalah sempurna dan hanya dapat berkata yang benar, namun penyaliban yang dibicarakan-Nya tidak berkaitan dengan diri-Nya karena Al-Qur'an secara jelas menyatakan bahwa Yesus tidak disalibkan atau dibunuh. Karena itu, ini hanyalah mimpi, dan dia yang mengalami mimpi itulah yang akan disalibkan." Hal ini terjadi seperti yang dikatakan penafsir mimpi. (hal.205)"
Sedihnya, diberitakan bahwa Al-'Uris mengalami kematian yang mengerikan beberapa saat setelah dia memberitahu mimpinya kepada seseorang yang tidak percaya atas kebangkitan Yesus. Jika cerita ini benar, jelas bahwa Yesus berusaha mengatakan kepadanya tentang kebenaran dari kematian dan kebangkitan-Nya untuk membawa Al-'Uris datang kepada-Nya. Barangkali Al-'Uris menyatakan imannya kepada Yesus sebagai Penyelamatnya karena cerita ini menyatakan dia sendiri disalibkan. Sebagai pencari kebenaran, barangkali dia bersedia mengikuti kebenaran itu kendati hal tersebut membawanya pada kematian yang tidak umum.
b. Mimpi Peringatan akan Kekalahan: Mimpi St. Fransiskus dari Assisi dan Perang Salib V (1217-1220)
Pada tahun 1219 ketika pecah perang salib V, St. Fransiskus dari Assisi (1181/1182 - 1226) pergi Mesir khususnya ke Kota Damietta. Ditemani oleh Sdr. Illuminatio, mereka menyeberangi arena pertempuran menuju ke perkemahan tentara muslim. Tentara muslim pun menangkap mereka dan membawa ke hadapan Sultan Malik al-Kamil. Tak disangka-sangka, Fransiskus dan Illuminatio diterima dengan ramah-tamah oleh sultan. Bahkan sultan berkenan mendengarkan uraian Fransiskus tentang Allah Tritunggal Mahakudus dan tentang Yesus Kristus penyelamat semua orang. Walaupun sultan tidak mau menerima pendamaian dan iman Kristen, keberanian dan kelembutan Fransiskus telah menimbulkan simpati dalam hati Sultan Malik. Sewaktu, Fransiskus dan Illuminatio berpamitan, sultan memberikan pengawal keamanan sampai batas daerah perkemahan tentara Kristen. Seorang sejarawan berkata, "Sultan bukan saja melepaskan kepergian Fransiskus dengan kekaguman terhadap sifat-sifat luar biasa dari orang itu, tetapi menerimanya sepenuh hati, memperlakukannya dengan ramah dan memberikan jaminan keamanan yang memungkinkannya untuk datang dan pergi, dengan ijin sepenuhnya untuk mengajar murid-muridnya serta mengikat perjanjian bahwa ia akan sering mengunjunginya." Kunjungan kepada orang-orang Saracen ini, menurut dugaan para biografer, karena didorong keinginan untuk mengubah agama Sultan.
Pada masa itu, pasukan Saracen dan istana-istana para pangeran mereka merupakan pusat kegiatan Sufi. Hampir bisa dipastikan bahwa di tempat inilah Fransiskus menemukan apa yang sedang dicarinya. Alih-alih mengubah agama para pasukan di kamp Muslim, tindakan pertama Fransiskus dalam menyeberangi kembali Sungai Nil adalah berupaya mencegah orang-orang Kristen untuk menyerang musuh. Melalui isyarat yang lazim, hal ini dijelaskan oleh para sejarawan sebagai akibat mimpi orang suci itu tentang kehancuran yang akan menimpa pasukan Salib. "Peringatannya disambut dengan kemarahan”, sebagaimana yang telah diramalkannya. Namun pada bulan November berikutnya, ramalan mimpinya itu benar-benar terbukti ketika pasukan Salib dipukul mundur dengan kekalahan besar dari tembok-tembok benteng Damietta.
Selama puasa bulan September 1224, Fransiskus ditemani beberapa sahabat yaitu Leo dan Masseo pergi ke gunung La Verna untuk berdoa. Pada malam pesta salib suci, ketika sedang berdoa sendirian di hutan, Fransiskus mendapat suatu penglihatan. Tampak olehnya, Yesus dengan rupa malaikat serafim, terpaku pada salib tetapi dalam kemuliaan. Penglihatan itu menyebabkan kaki, tangan dan lambung Fransiskus menampakkan luka-luka Yesus yang tersalib yang disebut stigmata. Fransiskus merasakan sakit sekali, namun penuh kegembiraan dan kemanisan. Akhirnya pada 3 Oktober 1226 sore hari, ia bertemu muka dengan Tuhannya yang di dunia ini dilihatnya dalam rupa roti di altar. 4 Oktober 1226, Fransiskus dikuburkan di Gereja San Giorgio di Asisi. Dua tahun kemudian tepatnya 6 Juli 1228, Fransiskus dikukuhkan sebagai orang kudus oleh Paus Gregorius IX (Ugolino, Count Segni) dari Anagni (19 Maret 1227 – 22 Agustus 1241). St. Fransiskus dari Assisi diperingati pestanya oleh Gereja Roma Katolik setiap tanggal 4 Oktober.
5. ABAD 19 – 20:
Mimpi Peneguhan: Mimpi St. Rafqa Boutrossie al-Choubouq al-Rais
St. Rafqa Pietra Choboq Ar-Rayès atau St. Rafqa Boutrossie al-Choubouq al-Rais (bhs. Arab: رفقا بطرسيّة شبق ألريّس, 29 Juni 1832 – 23 Maret 1914), juga dikenal sebagai Santa Rafka, adalah orang kudus Maronit Lebanon yang dikanonikasikan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 10 Juni 2001. Rafqa dibaptis oleh Abouna (=Romo; Pater, dalam bahasa Aram) Hanna al-Rais di gereja Mar Jergyes (St.George) sebagai Boutrossieh (Pierina, Pierrette atau Petronila dalam bahasa Perancis, yaitu bentuk feminin dari Boutros/Petrus).
Di tengah-tengah keributan diantara keluarganya mengenai perjodohannya, Boutroussie justru merasakan adanya panggilan untuk suatu cara hidup yang lain. Didalam hatinya ia merasa bahwa Allah memanggilnya untuk hidup membiara. Dalam kebingungannya ini Boutroussie menemukan sosok pembimbing rohani pada diri Abouna Youseff Gemayel. Abouna Youseff masih kerabat almarhum ibunya dan merupakan pembimbing rohani yang baik. Boutroussie sering mengunjungi Abouna Youseff di Paroki St. Mikael di Bifkaya dan di sana ia mengenal Konggregasi Mariamite yang didirikan oleh Abouna Youseff bersama para misionaris Yesuit. Pada tahun 1859 Boutroussie memutuskan untuk masuk Konggregasi Mariamite setelah ia diteguhkan lewat sebuah suara yang mengatakan kepadanya “kamu akan menjadi biarawati” saat ia dan 2 orang temannya berdoa di hadapan ikon Bunda Maria Pembebasan.
Kemudian, setelah tahun 1860, Boutroussie dipindahkan ke Byblos dan akhirnya ke sebuah desa bernama Maad. Kedatangan para suster Mariamite ke Maad difasilitasi oleh seorang kaya bernama Antoun Issa. Boutroussie menceritakan pengalaman rohaninya kepada Tuan Antoun bahwa ia ingin menjadi pertapa. Boutroussie menceritakan bagaimana ia mendapat mimpi bertemu St. Antonius Agung, St. Jergyes, dan St. Simon pertapa dan St. Simon memintanya bergabung dengan para pertapa Maronite yang dikenal dengan sebutan Baladite atau Baladiya (Ordo Maronit Lebanon). Boutroussie menceritakan bahwa mimpi ini memberinya kebahagiaan dan menghapuskan semua kekhawatirannya. Tuan Antoun dan Boutroussie sama-sama yakin bahwa mimpi ini adalah jawaban dari Allah atas pergumulan hidup Boutroussie. Selanjutnya Tuan Antoun membantu Boutroussie masuk biara Baladiya dengan meminta rekomendasi bagi Boutroussie dari sejumlah imam dan uskup yang dikenalnya.
Boutroussie kemudian menjadi biarawati di Pertapaan St. Simon al-Qarn di Aito dan tetap setia sampai akhir hayatnya. Ia mengganti namanya dari Boutroussie menjadi Rafqa, sesuai dengan nama ibunya, orang pertama yang memperkenalkan Kristus dan menanamkan rasa cinta kepada Allah dalam dirinya. Pada minggu pertama bulan Oktober 1885, Rafqa meminta agar Yesus memberinya penyakit dan penderitaan sehingga ia dapat menemani Yesus menanggung penderitaan dan sengsara-Nya. Doa Rafqa ini dijawab dengan cepat, ia menderita penyakit pada mata yang berakhir dengan kebutaan dan juga menderita lumpuh. Rafqa melewati tahun-tahun penderitaannya dengan penuh syukur karena diberi kesempatan untuk menemani Yesus dalam sengsara-Nya. Akhirnya setelah melewati penderitaan panjang Rafqa meninggal pada tanggal 23 Maret 1914, bertepatan pada hari Senin Abu (permulaan masa Prapaskah menurut kalender liturgi Maronite), ia meninggal sekitar 4 menit setelah menerima absolusi dan berkat terakhir.
Meskipun sakit parah, Rafqa selalu berusaha untuk menjalankan semua kewajiban hidup membiaranya. Sejauh mungkin ia berusaha agar dapat mengikuti ibadat bersama di kapel, dan ketika ia tidak mampu maka ia mengisinya dengan berdoa sendirian di tempat tidurnya. Sekalipun ia buta dan lumpuh namun ia tetap bekerja dengan menjahit dan menyulam. Rafqa yakin bahwa Allah sengaja tidak memberikan rasa sakit pada kedua tangannya agar ia tetap dapat bekerja dengan tangan itu. Rafqa mengalami penderitaan ini selama sekitar 20 tahun, dan kesaksian dari mereka yang pernah mengenalnya mengatakan kepada kita bahwa mereka tidak pernah melihat ia mengeluh. Dari diri Rafqa sendiri terlihat jelas bahwa ia menyadari benar bahwa penderitaannya adalah “bagi kemuliaan Allah, dengan ambil bagian dalam luka Yesus dan mahkota duri-Nya”. St. Rafqa Boutrossie al-Choubouq al-Rais diperingati pestanya oleh Gereja Maronit, Lebanon, Gereja Roma Katolik dan Gereja Katolik Timur pada setiap 23 Maret.
REFERENSI
1. ____________. Encyclopedia Americana, Manufactured in USA, 1978.
2. ____________. Jawaban Email Rm. Daniel untuk Theophanes Lulus (12 Sept 05). Date: Wed, 14 Sep 2005 07:56:39 -0700 (PDT). From: "Danny Byan"
3. Dr. Frank S. Caprio. Di simpang Cinta; Harus Ke mana? Penerbit Mega Media, Jakarta. 1985.
4. Cliffort Geertz. The Religion of Java. Chicago Press. 1986.
5. Sigmund Freud, Memperkenalkan Psikoanalisa. Penerbit PT. Gramedia. 1980.
6. Tarif Khalidi. The Muslim Jesus: Sayings and Stories in Islamic Literature. Harvard University Press, 2001. Jamal al-Din Wasil (d. 697/1298), Mufarrij al-Kurub, 1:248. Cf. al-Abshihi, al-Mustatraf, 2:83 (variant).
Website:
7. Agathangelos. History of St. Gregory and the Conversion of Armenia: http://www.vehi.net/istoriya/armenia/agathangelos/en/AGATHANGELOS.html
8. AnnaMarie. Fakta Ilmiah tentang Mimpi. http://artikelindonesia.com/fakta-ilmiah-tentang-mimpi.html
9. From Wikipedia, the free encyclopedia: Gregory the Illuminator; Saladin; Paul of Thebes; Rafqa Pietra Choboq Ar-Rayès
10. Idries Shah. Mahkota Sufi Menembus Dunia Ekstra Dimensi: Misteri-misteri di Barat IV: Francis Assisi: http://media.isnet.org
11. Lucid Dream. http://www.se-indo.net/forum/77-kese...cid-dream.html
12. Mang Ucup Artinya Mimpi. http://enlightenment.multiply.com/journal/item/107
13. Pondsius Takaliuang. Antara Kuasa Gelap dan Kuasa Terang. Occultisme Ditinjau Dari Segi Iman Kristen. Diterbitkan oleh: Departemen Literatur Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia. Batu. Malang. Cetakan Ketujuh. 1987.
14. Pdt. H. Soekahar. B.Th. Mimpi. Bagaimana Sikap Orang Kristen Terhadapnya?. Penerbit Gandum Mas. Malang. Cetakan Pertama. 1987.
15. Pdt. H. Soekahar. B.Th. Satanisme Dalam Pelayanan Pastoral. Suatu Uraian Singkat Tentang Demonologi. Penerbit Gandum Mas. Malang. Cetakan Pertama. 1986.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARAP MENCANTUMKAN NAMA, EMAIL(HP/TLPN RMH). WAJIB DICANTUMKAN