Oleh:
Rm Alexios
Gereja Orthodox Indonesia
Paroikia Aghia Triadha, Surakarta
diedit oleh
Rm Irenaios
Paroki St. Serafim dari Sarov, Gresik
Doa puja Yesus ini adalah doa bathin yang dikumandangkan orang-orang Kristen melalui perenungan yang mendalam yang ingin melakukan penyatuan dengan Tuhan Yesus Kristus lebih dekat lagi melalui ketenggelamannya dalam Roh Kudus.melalui doa dan agar berkat-berkat sorgawi dapat dirasakan dan dicicipi selama masih tinggal di dalam kemah kehidupan dunia sekarang ini. Doa puja Yesus ini dapat dilakukan oleh orang Kristen dalam tingkatan apa saja, baik kecil, baik orang muda, baik orang tua dimana saja; kapan saja, di gereja, di rumah, di perjalanan, di kereta api, di bus, di kamar, diatas sepeda motor, di atas kapal, di atas sepeda onthel, kapan saja dan dimana saja dalam keadaan apapun.
Doa ini sungguh berpusatkan pada nama Kudus itu sendiri, ucapan secara lengkap seperti demikian: “TUHAN YESUS KRISTUS ANAK ALLAH KASIHANILAH AKU ORANG BERDOSA.” Boleh pula diganti “kami orang berdosa”, atau nama orang lain yang hendak didoakan, atau diperpendek “Tuhan Yesus kasihanilah aku.” Sungguh kuasanya terletak pada nama “Yesus Kristus” itu sendiri. Dan kehadiran Yesus Kristus dalam kuasaNya oleh Sang Roh Kudus, itu cukup memenuhi kebutuhan dari doa itu.
Doa ini bersumber dari kitab suci Perjanjian Baru itu sendiri, dan memiliki tradisi penggunaan yang lama sekali. Doa bathin yang mendalam dengan menyebut nama kudus itu paling awal dianggap dari St. Simeon yang bergelar “Teolog Baru”, yang hidup pada Tahun (949-1022). Pada saat St. Simeon itu berumur 14 tahun pada suatu hari mendapat penglihatan suatu terang surgawi, dia merasakan dirinya terpisah dari tubuhnya, ia merasa takjub dan dan dikuasai oleh kegembiraan besar dan merasakan kerendahan hati yang sangat mendalam. Di dalam doa itu ia berseru meminjam doa Si Pemungut Cukai dari kitab PB, ”Tuhan Yesus Kasihanilah aku” (Lukas 18:13). Lama sesudah penglihatan itu lenyap, setiap St. Simeon menyebut doa dengan Nama Yesus seperti doa Pemungut Cukai itu, kegembiraan besar memenuhi setiap relung kehidupannya. Dari peristiwa itu kemudian ia mengajarkan kepada murid-muridnya dan para muridnya mengajarkan kepada para murid berikutnya sampai hari ini. Doa ini menjadi berkat rohani yang sangat bermanfaat bagi Gereja. Bagi Episkop, bagi para presbiterosnya, diaken, para rahib dan rahibah, bagi semua umat percaya dan telah menjadi harta rohani yang suci dam komunitas umat Kristen Orthodox di penjuru dunia dan selanjutnya juga bagi umat Kristen Katholik dan Protestan yang ingin melakukannya.
Doa ini diakui sangat rohani sebab berpusat pada Nama Yesus Kristus yang kudus, semua pikiran, keinginan, harapan, iman dan kasih, ditumpahkan dalam bakti yang mendalam kepada Sang Kristus yang adalah penjelmaan dari Sang SabdaNya Allah yang kekal itu. Doa puja Yesus ini memenuhi dua perintah dasar dari Kitab Suci Perjanjian Baru.
Pertama: Matius 18:20 “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Yohanes 14:13-14 ,”. dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya. Dan juga dalam Inil Yohanes 16:23-26.
Kedua: “Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu”. Lukas 18:1. Rasul agung Paulus memerintahkan untuk berdoa tanpa henti.” Dalam 1 Tesalonika 5:17. “dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,” Efesus 6:18. Selanjutnya doa Puja Yesus ini juga memenuhi dan mengikuti perintah Tuhan Yesus tentang bagaimana harus berdoa yang diajarkanNya kepada para murid sebelum menyampaikan doa Bapa Kami.” Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu scara terbuka,” Matius 6:6. Anak kalimat tentang berdoa di tempat tersembunyi, Para Bapa Gereja menafsirkan sebagaimana Tuhan Yesus mengajar dalam suatu perumpamaan, dalam berbuat kasih apa saja yang diberikan oleh tangan kiri janganlah tangan kanan mengetahuinya. Anak kalimat “sendirian” artinya memisahkan diri dari pengaruh – pengaruh yang menganggu. Yaitu “dalam keheningan“ artinya kita kita tidak mengucapkan dengan berteriak – teriak.
Cara berlatih untuk melakukan doa Puja Yesus ini, dari petunjuk para Bapa Gereja yang terkumpul dalam buku Philokalia, yaitu buku yang memuat kisah para Bapa Gereja yang telah menghidupi doa Samadhi atau Puja Yesus ini, dan secara realita telah menjadi orang suci, mencapai hasil yang gemilang dan mengagumkan, secara singkat praktek doanya demikian: ambillah waktu yang khusus, dalam tahap permulaan ambillah waktu seberapa yang dapat dilakukan, jangan karena terpaksa. Selanjutnya ambillah tempat yang tidak mungkin terganggu, misalnya di dalam kamar, di kapel/ruang doa pribadi, di pegunungan, atau di dalam gedung gereja. Mulailah duduk dengan tenang pejamkan kedua mata, satukan pandangan cipta batin kita untuk memandang dan menembus kedua jantung dalam dada kita. Lepaskan semua kekuatiran duniawi yang sering membelit diri kita/pikiran kita, Setelah pandangan cipta diri kita menembus dan menyatu dalam jantung hati kita, dengan konsentrasi menjaga dari pikiran kotor masuk, tariklah nafas secara pelan, sambil mengucapkan kalimat ”Tuhan Yesus Kristus”, lalu mulailah dengan menghembuskan nafas keluar pelan – pelan, sambil mengatakan ”Anak Allah kasihanilah aku orang berdosa”. Lakukanlah dengan irama nafas yang keluar dan masuk dengan ketenangan, jangan tergesa-gesa atau terburu - buru sambil terus mengucap Doa Puja Yesus tadi. Jika memiliki tasbih atau Tali Doa / Komboskini untuk membantu konsentrasi, lakukan setiap kali nafas keluar dan masuk dengan mengucapkan doa dari tersebut, sambil terus memijit - putar-tarik biji/simpul tasbih/komboskini satu demi satu setelah mengucapkan doa tadi. Tasbih /komboskini/tali doa tersebut adalah untuk membantu agar pikiran itu tidak pergi kemana-mana, terbawa oleh kekuatiran serta banyaknya permasalahan kehidupan duniawi. Lakukan dan lakukanlah terus - menerus dengan mengulang – ulang doa itu setiap waktu dimana kita memiliki aktifitas hidup, setiap kesempatan dan dimana saja.
Hasil yang dicapai, jika melakukan praktek Doa Puja Yesus tersebut secara teratur dan baik, selanjutnya, doa yang pendek itu akan secara otomatis menyatu dengan bagian kehidupan kita setiap waktu. Secara otomatis pula mempengaruhi kerohanian kita, baik dalam keadaan tidak tidur, maupun tertidur menjadi bagian kehidupan atau nafas hidup kita, maka itu artinya manfaat doa itu telah mulai kita rasakan dan dapat mengerti akan perintah Tuhan Yesus Kristus mengenai berdoa tanpa henti-hentinya, berdoa terus-menerus, berdoa senantiasa. Selanjutnya pula, ketika dimana kita berada, kapan saja, doa itu akan menjadi bagian hidup kita. Entahkah di kereta, di bus, ditempat pekerjaan, di kantor, di dalam keadaan bimbang, kuatir, ketakutan, marabahaya, sukacita, duka-cita, doa itu senantiasa menjadi bagiannya. Demikian doa itu menjadi penyambung efektif, tanpa putus dengan Tuhan Yesus Kristus yang Mulia itu melalui sarana doa tersebut. Sebagai contoh mengenai manfaat doa ini, sebagai pelaku doa puja Yesus ini, dari keaksian para Bapa Gereja, dalam buku Philokalia, maupun para pelaku doa Puja Yesus sampai hari ini, mereka terbebas dari rasa kekuatiran hidup duniawi dan surgawi, sering kerajaan Allah, kemuliaan Allah, damai dari Allah itu sudah dapat dirasakan kehadirannya pada saat mereka masih hidup di bumi ini, rahasia Illahi yang terselubung dalam Kitab Suci tiba-tiba dibukakan melalui perenungannya, tidak takut dengan kuasa kegelapan, kata orang Jawa, setan ora doyan demit ora ndulit (setan tidak mau memakan/memangsa bahkan menjamah sekalipun), memiliki ketenangan batin dan tenang menapaki hidup di dunia ini, tegar menghadapi segala persoalan yang terjadi di dalam hidup ini.
Sesungguhnya rintangan dalam melakukan doa ini tentu ada, sebab semua jalan yang menuntun kita kepada Allah selalu diganggu dengan jebakan-jebakan, karena si musuh yaitu setan-iblis selalu menunggu untuk menjebak kita. Tentu saja ia akan menyerang kita dengan sangat keras. Hati-hatilah! Jangan mudah percaya jika pada saat melakukan keheningan dalam doa puja Yesus ini ada penglihatan – penglihatan apapun bentuknya, namun juga jangan tidak percaya, biarlah itu terjadi. Jika itu dari Allah akan berubah dan menghasilkan damai sejahtera dan sukacita, jika itu dari setan-iblis akan lenyap dengan sendirinya. Bukankah kekuatan setan telah terkalahkan oleh kuasa kebangkitan Sang Kristus atas kematian. Pasti ! pada saat melakukan doa ini kita akan sering dihantui oleh rasa malas, sulit mengucapkannya karena pikiran selalu terbawa ngelantur pergi kemana arah pikiran itu pergi. Itu adalah godaan atau tipuan dari si jahat, agar kita tidak terus melanjutkan doa itu. Jika hal itu datang cepatlah hilangkan dan berusahalah berkonsentrasi lagi dan terus melakukannya doa ini, tawaran hidup dalam keberdosaan selalu datangnya secara tiba-tiba, tanpa diduga-duga. Ingatlah ! itu jerat dari si jahat-si iblis. Banyak yang akan kita jumpai pada saat memulai dan dalam perjalanan hidup doa yang tak kunjung putus ini, yaitu Doa Puja Yesus ini.
Pada akhirnya, selamat melakukan dan mencobanya, kiranya Allah Sang Tritunggal Maha Kudus akan pasti menolong umatNya yang setia kepadaNya. Disarankan bagi mereka yang berkeinginan melakukannya, ada buku bacaan, dimana di dalam buku tersebut diceritakan tentang pengalaman seseorang yang berusaha melakukan doa ini yaitu berjudul : The Way Of a Pilgrim (Doa tak kunjung putus) yang telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh Frans Harjawinata OCSO, mengenai Peziarah Orthodox dari Rusia. Di toko buku Kristen, atau buku Kecil tentang Pengantar ke dalam doa Puja Yesus, yang ada di Perpustakaan Gereja Orthodox di Indonesia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARAP MENCANTUMKAN NAMA, EMAIL(HP/TLPN RMH). WAJIB DICANTUMKAN