Oleh: Syaripudin Zuhri
5 Agustus 2010
Ada interaksi yang saling tarik menarik antara Indonesia dan Rusia, hal tersebut semakin terlihat menjelang acara puncak peringatan 60 tahun hubungan kerjasama antar Indonesia dan Rusia. Hubungan dua negara ini terasa unik, persis seperti anak muda yang sedang bercinta, kadang sangat dekat, namun suatu waktu saling menjauh, namun tidak putus !
Ada jarak yang cukup jauh dan ini rill, ribuan km terbentang antar Benua yang memakan waktu penerbangan tak kurang dari 15 jam ! Di sisi politik jarak inipun pernah menjauh, terutama ketika terjadi pembrontakan G 30 S PKI, banyak Mahasiswa Indonesia yang pada saat itu kuliah di Rusia ( dulu Uni Soviet ) tak berani pulang ke tanah air ! Ya, karena sistem yang dibangun pada waktu itu ( Orba ) sangat tidak “bersahabat”, akhirnya hubungan antara Indonesia dan Rusia di jaman Orba, boleh di bilang ” hidup segan, matipun tak mau ” ya biasa saja, hambar !
Nah, ketika komunis bubar tahun 1991, tepatnya setelah kudeta 3 hari oleh komunis yang gagal ( 19-21 Agustus 1991 ) di jamanya Gorbachev maka hubungan antara Indonesia dan Rusiapun kembali menghangat ! Lagi-lagi ada kesamaan antara Indonesia dan Rusia, dari sisi politik dan idiologinya, Komunis sama-sama gagal di dua negara ini, komunis sama-sama tidak laku dan tak layak jual, kalau pakai istilah ekonomi ! Di Rusia komunis hanya bertahan 70 tahun, di Indonesia komunis dua kali mengadakan pembrontakan ( 1948 dan 1965 ) dua-duanya gagal ! Allahu Akbar !
Ketika terjadi kudeta tiga hari itu … masih terasa dan terbayang dalam diri ini, ketika tank tentara “nongkrong” di stasiun Metro Novokuznetskaya, hal tersebut belum pernah terjadi dan saya merasakan mencekamnya terkena ” jam malam ” mulai dari jam 18.00 sampai jam 06.00 pagi berikutnya, dilarang keluar rumah, bila nekad dan tak dapat menujukkan identitas diri, siap-siap peluru menyalak atau paling tidak akan merasakan yang namanya tinggal di dalam jeruji besi ! Benar-benar mencekam ! rapotnya lagi saat ini saya masih kemana-mana naik metro ( kereta bawah tanah ) dan anda bisa membayangkan di tengah-tengah kepanikan, kita ada di dalam metro, di dalam tanah, yang kedalamnnya tak kurang dari 50 meter, bahkan ada yang lebih dalam dari itu, karena ada yang sampai tiga stasiun bertumpuk di dalamnya !
Wah jadi panjang nih pengantarnya, sebenarnya tadikan saya mau cerita tentang masjid, gereja dan sinagog, kok jadi ngelantur kemana-mana. Oke beginilah ceritanya.
Pada malam Rabu tanggal 25 Agustus 2009 saya sholat terawih di Masjid bersejarah, masjid yang namanya juga masjid Histori, terletak di jalan raya Tartar mereka menyebut Balshoi Tartarskaya… letaknya tidak jauh dari kantor KBRI Moskow ,kurang lebih 100 meter ke timur. Masjid ini sebenarnya hanya beda satu blok dengan KBRI Moskow… tapi karena sistem apartement di Rusia itu hanya masuk dan keluar satu pintu, kebanyak tidak ada istilah pintu belakang, jadi keluar masuk hanya lewat pintu depan… dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan … semua pintu apartemen berkode… dan kodenya hanya pihak tertentu yang tahu.
Jadi karena sistem satu pintu itulah yang dekat jadi jauh … kalau di Indonesia ada istilah potong kompas… ya susah untuk di Rusia… jadi jalan sering kali muter-muter dan kebanyakan jalan juga sudah di buat satu arah, jadi kalau salah belok ya tanda-tanda jalan akan bertambah panjang, karena baliknya harus muter nyari belokan dan beloknyapun tak sembarangan, bila ketahuan polisi yang kena tilang.
Nah kita kembali ke asal pembicaraan … kita jadi muter untuk jalan ke Masjid Tartar atau Masjid Histori dari KBRI Moskow …. dan itupun harus lewat jalan resmi…. jalan atau lewat apartemen orang lain sekarang sudah banyak yang di pager, lagi-lagi dengan kode, jadi ga bisa potong kompas seperti dulu.
Sholat terawih di masjid tartar dilakukan delapan rekaat plus witir tiga rekaat, ini karena sholat terawih berlangsung di musim panas, nah mulai sholatnya aja sudah setengah sebelas malam dan baru berakhir setengah dua belas malam, dan jamaah kebanyakan dari luar, bukan sekitar masjid tartar tersebut, jamaah terawih naik metro, bus atau trem untuk ke masjid ini.
Sedangkan untuk metro ada batas waktu yaitu jam 1 malam Metro di tutup dan angkutan umum lainya juga di hentikan. Di buka lagi jam 5 pagi. Jadi jemaah harus belomba dengan waktu agar dapat mengejar waktu ke metro sebelum batas jam 1 tadi. Nah bisa dibayangkan kalau terawih dengan dua puluh rekaat plus tiga rekaat witir. Kapan mereka pulang ? Oya, alhamdulillah jemaah terawih penuh… dan lebih menyenangkan jemaahnya adalah anak-anak muda yang pakai jean, jaket,kaos dsb. Imamnyapun anak muda.
Terawih dua puluh rekaat plus witir tiga rekaat biasanya di lakukan di musim dingin yang waktu malamnya panjang. Unik ya …rekaatnya di sesuaikan musim. Selesai sholat … berdzikir dan berdoa… kemudian ada yang menghapal Al Qura’an, doa lagi… setelah itu salaman, habis salam berdoa lagi, lalu bubar.
Oya … masjid ini juga berfungsi sebagai KUA ( kantor urusan agama ) orang muslim yang mau nikah, bisa di masjid ini, ga perlu bayar apa-apa, hanya sedekah seikhlasnya. Jadi menikah bagi muslim Rusia boleh dikatakan murah meriah ….! Ada kedua calon mempelai, ada dua orang saksi, mas kawin, ada wali bagi perempuan… beres ! Di Masjid ini ada kafe, toko daging halal, toko Souvenir, kios Jilbab dan kios-kios buku dan Al Qur’an serta peralatan sholat lainya, seperti sejadah, kompas ka’bah, tasbih, minyak wangi dsb.
Cerita di atas tentang Masjid Histori, lain lagi tentang Masjid Yarjam, nah masjid yang satu ini agak jauh dari pusat kota, kalau titik tolaknya Kremlin, untuk ke majid ini anda harus menuju ke Utara, bila pakai mobil pribadi kurang lebih satu jam, nah kalau naik metro dari Novokunetskaya atau metro Tretyakovskaya kurang lebih tujuh sampai delapan stasiun metro dan itupun harus disambung lagi dengan naik Bus.
Nah disinilah, di masjid inilah kita akan menemukan interaksi antara Indonesia dan Rusia yang saya sebut di awal tulisan ini, siapa yang mempengaruhi siapa akan terlihat, mengapa ? Karena di di dalam komplek ini, kalau boleh di sebut komplek, terdapat keharmonisan di tiga agama besar ! Ya di dalamnnya ada dua Masjid ( Masjid Sunni dan Masjid Syiah ), ada Gereja dan ada Sinagog, ya tiga agama besar warisan nabi Ibrohim AS ada di dalamnya, Agama Islam, Kristen dan Yahudi, rukun, dan saya langsung terbayang dengan Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) yang di dalamnya juga ada tempat peribadatan yang berjejer, berbaris, rukun !
Alangkah indahnya, Rusia dan Indonesia saling berinteraksi, yang jelas kita boleh bangga, karena jejeran tempat ibadah di TMII itu lebih dahulu ada puluhan tahun, dibandingkan dengan komplek peribadatan yang ada Moskow ini, dan jangan lupa Rusiapun sedang belajar mengelola jemaah hajinya lewat Indonesia ! Mereka kagum dan terkesan pada pengelolaan jemaah haji terbesar di dunia, tapi rapi dan tertib !
Kembali ke Masjid Yarjam ini, di dalam komplek masjid ini, anda akan menemukan sesuatu yang menarik, terutama pada tiga hari terakhir pada setiap minggunya. Di mulai hari Jum’at, di mana ummat Islam menjalankan sholat Jum’at, nah uniknya yang golongan Sunni melaksanakan sholat Jum’atnya di Masjid Sunni dan yang golongan Syiah sholat Jum’atnya di Masjid Syiah, oya, jangan lupa, panggilan sholat, adzan, antara golongan Sunni dan golongan Syiah, ada perbedaaan sedikit, tapi tak menyebabkan mereka tertukar Masjid dan mereka tetap rukun ! Besoknya hari Sabtu, ummat Yahudi beribadah di Sinagog, dan lusanya ummat Kristen beribadah di Gereja dalam komplek yang sama ! Rukun, aman dan terkendali, tak ada yang saling mengganggu diantara ketiga ummat ini !” Lakum dinukum waliyadiin” Bagimu, agamamu dan bagiku agamaku, terwujud di Moksow, di komplek ini !
Alangkah indahnya hidup, bila kerukunan diantara tiga agama besar dunia ini, Islam, Kristen dan Yahudi rukun ! Tidak diracuni oleh politik dan idiologi yang saling “mengancam”, yang saling membuat kuping dan hati menjadi “panas” , mari menjelang ramadhan, kita sambut dengan senyuman, kerukunan dan persaudaraan, di Indonesia maupun di Rusia, juga dibelahan dunia manapun, karena dimanapun kita berada tetap di bumi Allah ! Dan Allah SWT senang pada perdamaian dan kerukunan diantara ummatNya.
Sumber:
Kompasiana. sharing connecting. Masjid, Gereja dan Sinagog Bersinergi di Moskow: http://agama.kompasiana.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
HARAP MENCANTUMKAN NAMA, EMAIL(HP/TLPN RMH). WAJIB DICANTUMKAN