Minggu, 31 Oktober 2010

Asyik Minum, Belalai Gajah Digigit Buaya

KOMPAS.com — Selama ini sering terdengar betapa ganasnya macan atau singa Afrika memburu mangsa, seperti kuda, sapi, banteng, kerbau, dan rusa. Atau buaya yang mengintai hewan-hewan sedang minum dekat rawa persembunyiannya.
Tetapi, ada kejadian langka yang tertangkap kamera fotografer amatir bernama Johan Opperman (38) ketika mengunjungi Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan. Foto ini dipublikaskan harian The Sun, 28 Oktober 2010.
Asyik Minum, Belalai Gajah Digigit Buaya
Dalam foto itu tampak anak gajah sedang asyik meminum air rawa dengan belalainya. Tiba-tiba, muncul buaya besar dari dalam rawa dan langsung menjepit belalai itu dengan gerahamnya yang kuat dan bergigi tajam.
Tarik-menarik antara anak gajah dan buaya berlangsung beberapa saat. Anak gajah pun memiliki tenaga kuat sehingga mampu menarik buaya itu hingga ke daratan batas rawa.
Anak gajah meraung memanggil keluarganya dan tak berapa lama rombongan gajah datang membantu.
Para gajah itu berusaha menyelamatkan anak dengan meraung dan kakinya menginjak badan buaya. Adegan ini mirip seperti pertarungan antara gajah dan buaya.
Karena buaya dikeroyok kawanan gajah dan nyawanya terancam, akhirnya mangsa yang sudah di depan mata itu pun dilepaskannya.
Johan mengatakan, kejadian itu di siang hari dan tidak biasanya buaya berani main-main dengan hewan raksasa ini. Sudah bisa ditebak, buaya gagal makan siang. "Saya anggap ini hal sangat langka dan, setahu saya, buaya tidak biasanya mencoba untuk menangkap gajah," ujar Johan. (Widodo)

Sumber:
1. http://id.news.yahoo.com/
2. www.kompas.com

Ayat-ayat renungan:


Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi (Zabur Nabi Daud 124:8).

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Surat kepada orang Ibrani 4:16)

Minggu, 24 Oktober 2010

Berantas Nyamuk Ramah Lingkungan: Cara Mudah dan Murah Berantas Nyamuk

Nyamuk cukup mengganggu dan sangat berbahaya sebagai penyebar berbagai penyakit mematikan. Cairan pembunuh serangga di pasaran kurang efisien dan bahkan membawa dampak sampingan yang serius.

Berikut ini cara MUDAH dan MURAH yang bisa dicoba.
Cocok untuk segala kondisi pemukiman, sekolah, rumah sakit, dll.
Sangat KREATIF bila dikenalkan pada para siswa sekolah untuk dicoba di sekolah dan di rumah masing-masing.

Yang dibutuhkan :
- 200 ml air
- 50 gram gula merah
- 1 gram ragi (beli di toko makanan kesehatan,
warung, atau pasar)
- botol plastik 1,5 liter

Langkah-langkah pembuatan

1. Potong botol plastik di tengah.
Simpan bagian atas/mulut botol.


2. Campur gula merah dengan air panas.
Biarkan hingga dingin dan kemudian tuangkan di separuh bagian potongan bawah botol.


3. Tambahkan ragi.
Tidak perlu diaduk.
Ini akan menghasilkan karbon-dioksida.


4. Pasang/masukkan potongan botol bagian atas dengan posisi terbalik seperti corong.


5. Bungkus botol dengan sesuatu yang hitam, kecuali bagian atas, dan diletakkan di beberapa sudut rumah Anda.


Dalam dua minggu, Anda akan melihat jumlah nyamuk yang mati di dalam botol.


Selain membersihkan habitat mereka, tempat berkembang biak nyamuk, kita dapat
menggunakan metode ini sangat berguna di sekolah-sekolah, TK, rumah sakit dan rumah.

Sumber:

http://suara-anda.com

http://berandakawasan.wordpress.com

Rabu, 13 Oktober 2010

SINAKSARION (Kisah Orang Kudus): St. Frumentius dari Ethiopia, Episkop Agung Abyssinia

Oleh :
Presbyter Rm.Kyrillos JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
Paroikia St. Jonah dari Manchuria, Surabaya
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

Benua Afrika yang gelap menjadikan termashyur dua orang Inggris yakni Stanley dan Livingston. Kebesaran nama mereka dan keberanian mereka sudah tercatat dalam buku-buku dan filem-filem, Tetapi kalau kita kembali ke abad IV ada kisah tentang dua bersaudara yang kalau dibandingkan dengan apa yang dilakukan Stanley – Livingston kelihatannya dua orang Inggris ini seperti seorang pramuka yang sedang bertamasya di taman. Karena kepahlawanan dan kemuliaan bahkan prestasi-prestasi kepahlawanan dari Kolonel T. E. Lawrence tidak dapat menandingi petualangan-petualangan di Afrika dari dua orang Kristen bersaudara, yang salah seorang diantaranya menjadi orang kudus karena sumbangannya untuk perkembangan Kekristenan di Ethiopia, Afrika.

Frumentius (bhs. Ge'ez : frēmnāṭōs) (meninggal sekitar tahun 383) adalah episkop (uskup) pertama Axum dan dihormati sebagai pembawa Kekristenan ke Ethiopia atau Rasul kepada bangsa Abyssinia. Ia adalah seorang Yunani Syro-Phoenician yang lahir di Tyre, Lebanon.

Frumentius dan saudaranya Edesius adalah filsuf-filsuf yang hidup selama pemerintahan Kaisar Konstantinus Agung (330 AD). Mereka berdua adalah penduduk asli dari kota Tyre di Lebanon. Mereka adalah orang Kristen yang taat, saleh dan mempunyai minat besar pada ilmu filsafat.

Menurut sejarahwan abad ke-4 Rufinus, yang menyebut saudara Frumentius, Edesius sebagai pengawasnya sebagai anak-anak (kira-kira tahun 316). Untuk kemajuan mereka dibidang filsafat ini, mereka ikut serta dengan dengan guru sekaligus paman mereka, Metropius, filsuf besar pada zaman itu dalam suatu perjalanan ke India guna melihat cara hidup di negeri yang jauh dan penuh rahasia itu.

Sesudah beberapa bulan di India, dimana diantara banyak hal yag lain, mereka melihat bahwa Kekristenan sudah berakar di India sejak rasul pertama St. Thomas atau Mar Thoma Shilkha (c. 33-c. 77) membawakan karya misi di sana. Kemudian mereka berlayar pulang ke Tyre. Tetapi kapal mereka tidk pernah berlabuh di Tyre. Kapal itu dibuat tidak berdaya karena angin taufan dan ditiup ke arah yang lain dan asing yakni pantai Afrika, yang sekarang dikenal sebagai Ethiopia.

Ketika kapal mereka dihentikan pada satu dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Merah, orang-orang di sekitar membantai kapten dan seluruh awak kapal, termasuk Metropius dengan pengecualian dua orang laki-laki muda, yang diambil sebagai budak untuk Raja Axum. Kedua laki-laki muda itu segera menghasilkan keuntungan bagi raja, yang mengangkat mereka dalam posisi orang kepercayaan, dan secara singkat sebelum kematian sang raja, memberi mereka kebebasan dengan syarat mereka tinggal di Ethiopia untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan keahlian-keahlian mereka itu kepada rakyat Ethiopia.

Akhirnya Frumentius diangkat menjadi Bendahara Kerajaan dan Edesius dijadikan Perwira Pelaksana. Keduanya mengatur negeri itu untuk membawa kemakmuran bagi kerajaan itu, termasuk perdagangan dengan pedagang-pedagang Kristen dari negeri lain.

Sepeninggal raja, sang janda ratu, juga membujuk mereka untuk tinggal di istana dan membantunya dalam pendidikan ahli waris muda, Ezana, dan dalam administrasi kerajaan selama masa kecil pangeran muda Ezana sampai ia mampu untuk memerintah sendiri. Karenanya untuk beberapa tahun Frumentius memerintah sebagai penguasa bayangan dibalik Kerajaan itu.

Mereka tinggal dan (khususnya Frumentius) menggunakan pengaruh mereka untuk menyebarkan Kekristenan. Pertama mereka menganjurkan pedagang-pedagang Kristen hadir di negeri ini untuk mempraktekkan iman mereka secara terbuka; kemudian mereka juga mempertobatkan beberapa penduduk asli.


Ikon St. Frumentius dari Ethiopia,
Konfessor, Episkop, dan Rasul Bangsa Ethiopia


Ketika Ezana menjadi dewasa dan menjadi raja penuh, Frumentius meminta izin untuk kembali ke tanah airnya dan berangkat bersama saudaranya pulang ke Tyre. Dalam perjalanan tangan Allah memimpin Frumentius ke Alexandria, karena dengan tiba-tiba ia memutuskan untuk mengunjungi Patriarkh di sana, yang pada masa itu adalah Patriarkh St. Athanasius I Agung (328-339). Di sana Frumentius berpisah dengan saudaranya. Edesius kembali ke Tyre, dimana ia tinggal dan ditahbiskan sebagai imam. Frumentius, di sisi lain, mempunyai kerinduan mendalam untuk mempertobatkan bangsa Ethiopia, menemani Edesius sampai ke Alexandria, dimana ia meminta St. Athanasius, Patriarkh Alexandria, untuk mengirim episkop dan beberapa imam ke Ethiopia. Dari catatan Athanasius sendiri (Athanasius, Epistola ad Constantinum), ia percaya Frumentius adalah orang yang sangat tepat untuk karya misi ini dan ditahbiskan olehnya sebagai Episkop Agung Axum, secara tradisi dalam tahun 328, atau menurut sumber lain, antara tahun 340 – 346. Frumentius kembali ke Ethiopia, mendirikan takhta keuskupannya di axum, membaptis Raja Ezana dan ibunya, yang sementara menduduki takhta, membangun banyak gereja-gereja, dan menyebarkan Kekristenan ke seluruh Ethiopia. Rakyat menggelari Frumentius sebagai Kesate Birhan (”Orang yang mengungkap Cahaya”) dan Abba Salama (”Bapa Perdamaian”), dan ia menjadi Abuna pertama – sebuah gelar yang diberikan untuk kepala Gereja Orthodox Tewahedo Ethiopia Ethiopia, yaitu Abuna Salama I Kesatay Birhan (St. Frumentios), (c. 305-mid 300s) dan sebagai Patriarkh I/ Episkop Agung I Ethiopia dan Episkop Agung Axum dan Echegue Takhta Suci St. Teklehaimanot, Gereja Tewahedo Orthodox Ethiopia.

Pada saat ini Kaisar dari Kekaisaran Byzantium adalah Konstantius II, putera dari Konstantinus Agung dan salah satu pengikut bidat Arianisme yang sudah memecat Patriarkh-Patriarkh lain dalam usaha untuk membersihkan kekaisaran dari wakil-wakil Gereja yang melawan pandangan-pandangan bidatnya. Ada surat dari Kaisar Konstantius II untuk Raja Ezana dan saudara laki-lakinya Saizanas, yang mana ia dengan sia-sia meminta mereka untuk menggantikan Episkop Agung Frumentius dengan Episkop Arian Theopilus.

St. Frumentius meninggal pada tanggal 30 November 378/383. Tempat penguburannya menjadi tempat ziarah suci nasional.

Dalam edisi baru (2004) Roman Martyrology menetapkan, , "In Aethiopia, sancti Frumentii, episcopi, qui, primum ibi captivus, deinde, episcopus a sancto Athanasio ordinatus, Evangelium in ea regione propagavit [Di Ethiopia, (pesta) dari St. Frumentius, uskup, yang pertama ditawan di sana, dan kemudian, sebagai uskup ditahbiskan oleh St. Athanasius, ia menyebarkan Injil di wilayah itu].”

Gereja Orthodox Koptik merayakan pesta St. Frumentius pada 18 Desember, Gereja Orthodox Timur pada 30 November/13 Desember, dan Gereja Roma Katolik pada 27 Oktober. St. Frumentius, dihormati pada 1 Agustus di dalam Gereja Tewahedo Orthodox Ethiopia. Tradisi Ethiopia juga memberikan penghargaan padanya dengan terjemahan Ge’ez pertama dari Perjanjian Baru.

“St. Frumentius doakanlah kami yang berjalan dengan iman bersamamu. Amin!“

Referensi

1. Fr. George Poulos. Sinaksarion (Kisah Orang Kudus) St. Frumentios dari Ethiopia. Alih bahasa: Rm. Stephanos Boik Nino. Dikumpulkan oleh Rm. Kyrillos dari bulletin Gereja Orthodox Indonesia dan sumber-sumber lain. Malang. 2000.

2. Website Wikipedia , the free encyclopedia : "http://en.wikipedia.org/wiki/Frumentius"; “http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Abunas_of_Ethiopia”,

3. Dan lain-lain.

Selasa, 12 Oktober 2010

"Mama Mia ! ... tidur lagi, tidur lagiiiii....!!!"

Oleh :
Presbyter Rm.Kirill JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
Paroikia St. Jonah dari Manchuria, Surabaya
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

"Mama Mia !" teriak bos kepada seorang pegawai baru. "Kamu berjalan saja pelan, ngomong juga pelan,
berpikir juga pelan. Apa saja yang cepat pada kamu ?"
Dengan tangkas pegawai baru itu menjawab : "Saya cepat ngantuk."


Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" -- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. (Amsal Nabi Sulaiman 6:9-11)

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. (Ibrani 10:25)

Tidur ada 2 jenis: tidur jasmani & tidur rohani.
Maka bangunlah dari tidurmu, lebih-lebih tidur rohanimu ...
Bangun! ... bangun! ... udah siang!!!!

Chatting dengan Tuhan

Tuhan: kamu memanggilKu?

Aku: MemanggilMu? Tidak... Ini siapa ya?

Tuhan: Ini Tuhan. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.

Aku: ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi skrg saya sedang sibuk, sibuk banget.

Tuhan: sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

Aku: enggak tahu ya... Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

Tuhan: Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu. Produktifitas membebaskan waktu.

Aku: saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya... Saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

Tuhan: aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era Internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada...mimpi, misalnya.

Aku: Ok, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

Tuhan: berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisalah yang membuatnya jadi rumit.

Aku: tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika Ada begitu banyak ketidakpastian?

Tuhan: ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

Aku: kalau begitu, mengapa manusia tidak pernah merasa senang?

Tuhan: karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

Aku: tapi... Begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

Tuhan: rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

Aku: jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

Tuhan: intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dpt dimurnikan tanpa api. Orang baik tidak dapat melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.

Aku: maksudnya, pengalaman pahit itu berguna?

Tuhan: Ya, dari segala sisi, pengalaman adalah guru yg keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

Aku: Tetapi, mengapa Kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa Kami tidak dapat hidup bebas Dari masalah?

Tuhan: masalah adalah rintangan yg ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental. Kekuatan dari dalam diri bisa keluar Dari perjuangan dan rintangan, bukan berleha-leha.

Aku: bagaimana saya bisa mendapat yg terbaik dalam hidup ini?

Tuhan: hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

Aku: pertanyaan terakhir... Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.

Tuhan: tidak Ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah tidak.

Aku: terimakasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

Tuhan: ok, teguhlah dalam iman Dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu Cara untuk hidup.

Tuhan has signed out...

Sumber:
BUNDA PENOLONG ABADI on Tuesday, May 18, 2010 at 10:25am

Minggu, 10 Oktober 2010

PANGGILAN YANG TETAP SAMA: APAKAH TUHAN MEMANGGIL DAN MENGUTUSKU? (Bercermin pada Para Kudus & Kaum Beriman Gereja Timur)

oleh :
Presbyter Rm. Kirill J.S.L.
(Omeц Кирилл Д. С. Л.)
Paroikia St. Jonah dari Manchuria
SURABAYA
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

APAKAH TUHAN MEMANGGIL DAN MAU MENGUTUSKU? Apakah Tuhan memanggilmu untuk menjadi utusan-Nya? Jangan takut, Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang kamu perlukan dalam melaksanakan tugas perutusan-Nya. Orang mungkin akan berkata … ada banyak alasan mengapa Tuhan tidak mau memanggilmu, mengutusmu atau mengutusku…Tetapi, janganlah kuatir, sebab ...

Nabi Musa (1527-1408 s.M) seorang yang gagap.
Baju perang terlalu besar bagi Nabi Daud.
St. Markus (1-68 M) ditolak oleh St. Paulus.
Nabi Amos (pertengahan abad 8 s.M) hanyalah seorang peternak domba.
Nabi Sulaiman (1011-931 s.M.) terlalu kaya.
Nabi Ibraham (1998-1823 s.M) terlalu tua.
Nabi Daud (1040-970 s.M.) terlalu muda.
St. Timotius (17-80 M) punya borok.
St. Petrus (1 s.M-67 M) takut mati.
St. Lazarus (sejaman dengan Yesus) sudah mati.
St. Yohanes (6-100 M) mengganggap dirinya paling benar.
Naomi (sekitar 1100 s.M.)seorang janda.
St. Paulus (5-67 M) seorang pembunuh.
Nabi Musa juga.
Nabi Yunus (abad 8 s.M.)melarikan diri dari Tuhan.
Nabiah Miryam (sejaman dengan Nabi Musa) suka gosip.
Hakim Gideon (sekitar 1185 s.M.) dan St. Tomas (abad 1-72 M), keduanya ragu-ragu.
Nabi Yeremia (akhir abad 7-6 s.M.) terlalu cengeng.
Nabi Elia (abad 9 s.M.) lenyap ditelan api.
Nabi Yohanes Pembaptis (abad 2 s.M.-36 M) terlalu banyak bicara.
St. Marta terlalu khawatir.
St. Maria (saudara St. Marta dan St. Lazarus, sejaman dengan Yesus) seorang pelamun.
Hakim Samson (sekitar 1100 s.M.) rambutnya gondrong.
Apakah sudah saya sebutkan bahwa Nabi Musa itu emosional?
St. Petrus juga, St. Paulus juga, dan banyak orang juga.

Dan sekali lagi jangan takut dan janganlah hatimu gelisah sebab ...
pada era pasca para Rasul, Gereja Purba dan Gereja Timur..., lihatlah mereka ...

Rakyat biasa, kaum duafa, dan TKW ...

St. Ignatius dari Antiokhia (50-117), sebelumnya kafir yang anti Kristen.
St. Elevtherios (abad 2), anak dengan IQ tinggi yang mampu mengalahkan guru-gurunya dalam studinya.
St. Tykhon dari Siprus (abad 4), hanya tukang panggang roti.
St. Kiprianus dari Karthago (220-258), presenter untuk acara-acara seremonial duniawi.
St. Antonius Agung (251-356), hanya menguasai satu bahasa, buta huruf dan gaptek.
St. Kharitini (wafat 290), hanya seorang TKW, pembantu rumah tangga
St. Martinus dari Tours yang Murah Hati, (316-397) hanyalah seorang prajurit rendahan.
St. Maria dari Mesir (344-421) dan St. Pelagia (sekitar abad 2-5), mantan PSK (Pekerja Sex Komersial).
St. Alypius Sang Petapa Stylites (petapa di atas tiang/tugu yang menjulang) (552-640), anak yatim yang tidak sempat mengenyam pendidikan formal.
St. Ioann Innokentius Veniaminov Sang Penerang Alaska dan Siberia (1797-1879), anak keluarga miskin, ayahnya hanya seorang koster (penjaga gereja).
St. Nektarios dari Aegina, Yunani, Sang Pelaku Mukjizat (1846-1920), masa mudanya biasa-biasa aja, ga ada yang kontroversial.

Mereka yang dari keluarga tajir ...

St. Anastasia dari Roma (wafat 258), sangat cantik dan anak keluarga tajir.
St. Myron Sang Syuhada (wafat 284) dan St. Patapius dari Thebes, Mesir (380-463), dari keluarga borju dan tajir.
St. Melania dari Roma (wafat 439), konglomerat yang suami dan orang tuanya sangat kecewa dan terpukul karena kedua anaknya meninggal setelah dilahirkan olehnya.
St. Filaretos Sang Pengasih (wafat 802), keluarga konglomerat yang bangkrut.

Mereka yang berkarir cemerlang dan masa depan menjanjikan ...

St. Theodore Stratelates (wafat 319), Jenderal yang tampan dan cemerlang dalam karir militernya.
St. Ambrosius dari Milan (337-397), diplomat karir, cendekiawan, orator, dan gubernur.
St. Hieronymus dari Stridonium (340-420), seorang kutu buku, ambisius, kadang-kadang sombong dan kurang sabar.
Yang Terberkati St. Agustinus dari Hippo (354-430), seorang playboy dan petualang, hidupnya penuh kegelisahan.
St. Kyrillos dari Iskandariyah (378-444), suka BT (bad temper) dan berangasan.
St. Yohanes dari Damaskus, Syria atau St. Yuḥannā Al Demashqi, dikenal juga sebagai Mansur ibn Sarjun (676-749), pegawai tinggi Kekhalifahan Bani Umayyah yang dekat sekali dengan sang khalifah.
St. Kassiani (810-865), seorang selebriti dan penyanyi yang cantik.

Yang dulunya kaum Ismael ...

St. Abu dari Tiflis (wafat 786), seorang Arab dari Bagdad, Irak, ahli terbaik buku-buku Islam, Al Quran dan Hukum Islam.
St. Christopher Sabbait (wafat 789), seorang Arab Palestina, pertapa dalam lavra St Sabbas (Mar Saba).
St Antony-Ruwah (wafat 799), seorang Arab Damaskus dari suku Quraisy.
St Pachomy (wafat sekitar 800), keponakan khalifah, petapa di monasteri St. Katarina dekat Gunung Sinai.
Sekitar 820 St Barbar, Afrika Utara Arab dan prajurit dalam tentara Islam.
Tahun 1229 pedagang Bulgar St Ibrahimi memberitakan kekristenan kepada kaum Bulgars.
St. Petrus dan St. Stephan dari Kazan (wafat 1552)
St. Serapion dari Kozheozero orang Tatar (diperingati 27 Juni/10 Juli 1611) yang mendirikan theofani / biara Epiphany di Kozheozero di Rusia utara dan membesarkan tujuh orang Suci bagi Gereja Russia.
St Hodja Amiris Sang Prajurit (wafat 1614), yang melihat keajaiban turunnya cahaya suci di Yerusalem,
St. Akhmad Kalphas, Sang Deftedar (Kepala Sekretaris) Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), Turki (1600-1682),
St. Alexandros dari Izmir, Turki (wafat 1794), bang Haji dan pengikut kaum sufi tariqah Darwish.
Pada awal abad ke-19 St Constantine Hagarit ( 2 / 15 Juni 1819) 22 dan St John (23 September / 6 Oktober 1814), anak seorang syekh Albania.

Sebelumnya pengikut atau simpatisan marxisme, atheisme dan komunisme ...

Rm. Sergei Nikolaevich Bulgakov (1871-1944), protopresbiter dan pakar teologi Rusia.Nikolai
Alexandrovich Berdyaev (1874-1948), tokoh keagamaan dan filsuf politik Rusia.
Mikhail Sergeyevich Gorbachyov (1931-sekarang), politikus Rusia. mantan pimpinan Uni Soviet, dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet.
Vladimir Vladimirovich Putin (1952-sekarang), Perdana Menteri Rusia sejak 7 Mei 2008, mantan Presiden Federasi Rusia, mantan pejabat teras KGB lalu FSB, dinas intelijen Rusia.

Dan masih banyak lainnya ...

Baiklah ..., mungkin bagimu.ada begitu banyak alasan mengapa Tuhan tidak menginginkan kita. Namun demikian, Tuhan tetap memanggil kita, tanpa peduli dari mana asal kita, latar belakang kita atau bagaimana wajah kita atau apa saja kelemahan-kelemahan kita.

Ayo keluarlah dari batasan-batasanmu dan serahkanlah segala ketakterbatasanmu dalam Tuhan.

Bakatmu adalah hadiah dari Tuhan untukmu. Bagaimana kamu mendayagunakan bakatmu adalah balasanmu untuk Tuhan.

Tuhan tidak melihat kelemahan-kelemahanmu, kekurangan-kekuranganmu, atau apapun latar belakangmu, karena ”Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa....dengan segala kekurangannya" (Matius 9:13).

Tuhan bisa memanggilmu dan mengutusmu sebagai imam, katekis, pewarta Injil, putera altar, pekerja sosial karya karitas, guru, dan beragam panggilan lainnya ...

Atau dengan kata lain Tuhan memanggilmu untuk menjadi orang beriman, orang yang tunduk patuh, berserah diri kepada Tuhan, bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan tidak digeser dari pengharapan Injil (Kolose 1:23), sebagaimana teladan ...

Maryam Al ’Adzro (20 s.M.-45 M), ibunda Yesus yang taat dengan panggilannya

"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).

Dan juga Yesus putera Maryam (Isa bin Maryam) (sekitar 4-33 M) sendiri ...

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)

”Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filipi 2:8).

Hal yang sama dilakukan oleh para kudus dan kaum beriman lainnya yang taat pada panggilan dan tugas pengutusannya bagi dunia ini.

Itulah ketaatan pada firman iman, yaitu ketaatan pada panggilan Allah untuk beriman kepada Isa Sang Mesiha, Sang Tersalib yang sudah bangkit, Kepala Gereja yang diberitakan para Rasul dan TubuhNya, Gereja yang Orthodox, Katolik dan Apostolik (1 Korintus 1:18; Roma 10:8), yang menuntun engkau kepada keselamatan dan hidup kekal (2 Timotius 3:15).

Sekarang ...
Dengan menjelajah waktu, abad demi abad,
Tuhan yang sama hingga kini terus memanggil dan mau mengutusmu ...
melalui Tubuh Kristus, Gereja terus mewartakan, menyerukan, memanggil dan mengutus engkau ...
Maukah engkau mau mendengar panggilan dan menerima tugas pengutusanNya?
Jangan keraskan hatimu, buka hatimu ...
Jika mendengar panggilan itu di hatimu ...,
jangan gelisah, tenangkan diri, berdiam dirilah sejenak dan dengar ...
Dia memanggilmu dan akan mengutusmu.

Referensi:

1. ____________, Sinaksarion (Kisah Orang Kudus). Dikumpulkan oleh Rm. Kyrillos dari bulletin Gereja Orthodox Indonesia dan sumber-sumber lain. Malang. 2000.

2. P.E. Burroughs. Outlines of Bible History (Ikhtisar Sejarah Alkitab). Penterjemah: Linda Gani. Lembaga Literatur Baptis. Edisi Ketiga. 1979.

3. P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

4. From Wikipedia, the free encyclopedia.

5. Dan lain-lain.

Allah bukan Kristen

Oleh:
Sadiq Alam

Diterjemahkan oleh :
Presbyter Rm. Kirill J.S.L.
(Omeц Кирилл Д. С. Л.)
Paroikia St. Jonah dari Manchuria
SURABAYA
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

Allah bukan Kristen.
pahami hal ini, setidaknya
demi Kristus.

Allah bukan Yahudi.
semua adalah anak-anakNya,
tidak hanya beberapa.

Allah bukan Muslim.
hanya mengurungmu
membual dengan imanmu.

Tuhan bukan Hindu.
di luar patung-patung berwarna
melebihi sifat-sifat-Nya.

Allah tidak pernah menciptakan agama,
tetapi umat manusia.

datanglah! kebenaran
semua kita rangkul

Sadiq | Singapore. 28 Dec, 2006

Inspirasi dan Dedikasi: dalam sebuah iklan tv saluran Al Jazeera, ada klip Uskup Agung Desmond Tutu (pemenang hadiah nobel perdamaian 1984) di mana ia berkata baris ini, adalah 'God is not a Christian' (‘Allah bukan Kristen '). Menjadi Uskup Agung Anglikan dan mengucapkan mengatakan perkataan indah ini 'Allah bukan Kristen’ mengilhami saya, dan karenanya puisi ketidaklayakan ini lahir.

Saya mendedikasikan puisi ini untuk yang terhormat Desmond Mpilo Tutu; dia visioner Afrika Selatan yang indah, aktivis yang berdiri melawan sistem apartheid yang tidak adil, untuk hak asasi manusia dan yang berbicara kebenaran dari kesadarannya sendiri. Kehidupan dan karyanya merupakan inspirasi perdamaian melalui Yayasan Perdamaian Desmond Tutu.

Referensi

Sadiq Alam. Inspirations and Creative Thoughts. MysticSaint Poetry. God is not a Christian: http://www.mysticsaint.info/2006/12/god-is-not-christian_29.html

Jumat, 08 Oktober 2010

Inggris Akui Penyembah Matahari Sebagai Agama

By Arfi Bambani Amri - Minggu, 3 Oktober

VIVAnews - Ribuan tahun para penyembah matahari dan bumi atau disebut Druid hidup di Eropa. Namun baru pada tahun ini, mereka diakui sebagai agama tersendiri. Sabtu 2 Oktober 2010, badan pengurus amal Inggris menetapkan Druid sebagai agama sehingga bisa mendapatkan potongan pajak.

Aturan ini membuat Druid mendapatkan validitas sebagai sebuah agama yang berdiri sejajar dengan agama Kristen dan Katolik. Meski, kata Phil Ryder, salah seorang anggota Jaringan Druid, "masih jalan panjang untuk membuat Druid lebih mudah diakses."

Druid yang memiliki upacara tahunan di situs megalitikum Stonehenge telah berkembang selama ribuan tahun di Inggris dan beberapa negara yang memiliki kebudayaan Celtik di Eropa. Mereka menyembah kekuatan alam seperti petir, matahari dan roh yang mereka percayai berasal dari gunung dan sungai. Mereka tidak menyembah satu Tuhan, namun terus berupaya membangun hubungan suci dengan alam.

Penganut Druid kuno dikenal sebagai pemimpin relijius, hakim dan guru di masyarakat Celtik pra-Kristen. Di masa kini, terdapat 10 ribu penganut Druid dan beberapa ordo Druid di seluruh Inggris dan jumlah mereka terus bertambah karena munculnya kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Jaringan Druid telah hampir lima tahun berjuang untuk diakui Komisi Amal, badan semipemerintah, yang mensyaratkan kepercayaan kuat, serius dan kohesif mengenai entitas tertinggi dan tatanan moral. Meski secara resmi menolak permohonan Jaringan Druid, namun minggu ini mereka menyatakan Druid sesuai dengan Undang-undang Amal.

"Ada kepercayaan yang memadai mengenai keberadaan entitas tertinggi sebagai syarat sebuah agama yang sesuai dengan Undang-undang Amal," kata Komisi. (adi)

Sumber:

yahoo news indonesia

vivanews.com

The Associated Press

Rabu, 06 Oktober 2010

APAKAH INJIL MATIUS 27:9 SALAH? (TENTANG NUBUAT NABI YEREMIA)

oleh :
Presbyter Rm. Kirill J.S.L.
(Omeц Кирилл Д. С. Л.)
Paroikia St. Jonah dari Manchuria
SURABAYA
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

I. Apakah St. Matius Sang Penulis Injil Membuat Kesalahan?

Orang mengatakan bahwa Alkitab tidak hanya penuh dengan pertentangan, tetapi di dalamnya juga terdapat banyak kesalahan. Salah satu kesalahan yang paling sering disebutkan oleh orang-orang yang menentang Alkitab terdapat dalam Matius 27:9-10. Dalam Injil Matius 27:9-10 menggambarkan pembelian tanah milik tukang periuk dengan uang Yudas Iskariot sebagai penggenapan dari nubuat Perjanjian Lama:

“Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh Nabi Yeremia: “Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel, dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku”.

Kenyataan bahwa apa yang ditulis penulis Injil Matius ternyata bukannya merujuk ke Nubuat Nabi Yeremia tapi justru sebenarnya merujuk ke Kitab Nabi Zakharia 11:12-13:

“Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak. Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Serahkanlah itu kepada penuang logam!" --nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN”.

Dengan fakta ayat-ayat Kitab Zakharia11:12-13 di atas, banyak orang telah menonjolkannya sebagai bukti bahwa cerita-cerita Injil tidak selalu merupakan sejarah dari peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Dan ini menunjukkan bahwa Alkitab itu palsu, korup, rekayasa manusia, Alkitab asli sudah lama hilang. Apakah Matius membuat kesalahan? Sama sekali tidak.

Bahwa kata-kata dalam Injil Matius ini atau kata-kata yang sangat mirip dengan ini, terdapat di dalam nubuat yang terdapat di dalam Perjanjian Lama dan bahwa yang tertulis di situ ialah nama Nabi Zakharia tidak perlu kita ragukan lagi kebenarannya. Tetapi ini tidak berarti bahwa Nabi Yeremia sama sekali tidak menyebutkan nubuat itu, karena sudah merupakan fakta yang diketahui umum bahwa dalam Perjanjian Lama nabi-nabi yang terkemudian seringkali mengutip nubuat-nubuat yang diucapkan oleh nabi-nabi sebelumnya. Sebagai contoh, Zakharia sendiri (Zakharia 1:4) mengutip nubuat yang dikenal sebagai nubuat Yeremia (lihat Yeremia 18:11), jadi dalam bagian yang sedang kita bahas ini Zakharia mungkin juga telah mengutip dengan mengatas-namakan nubuat Yeremia. Dalam Kitab Yeremia sendiri tidak ditulis bahwa Yeremia pernah mengucapkan nubuat ini. Meskipun demikian, tidak ada alasan bagi kita untuk menganggap bahwa seluruh nubuat yang diucapkan oleh Nabi Yeremia ditulis dalam Kitab Yeremia, dan Nabi Zakharia dapat dengan mudah menyebutkan nubuat Nabi Yeremia yang tidak ditulis dalam Kitab Yeremia.

Lagi pula harus kita perhatikan bahwa Nabi Zakharia sendiri berkata dalam Zakharia 7:7, "Bukankah ini firman yang telah disampaikan Tuhan dengan perantaraan para nabi yang terdahulu?"

Jadi jelas bahwa Zakharia beranggapan bahwa sebagian dari tugasnya adalah untuk mengingatkan kembali nubuat yang telah disampaikan Tuhan dengan perantaraan para nabi yang terdahulu. Ia terutama cenderung untuk mengingatkan kembali nubuat-nubuat Yeremia, karena itu di antara orang Yahudi ada pepatah yang mengatakan bahwa "roh Yeremia ada di atas Zakharia".

Jadi kalau kita perhatikan apa yang dianggap sebagai kesalahan Matius, seharusnya sama sekali bukan kesalahan kalau kita sudah menyelidiki hal itu dengan teliti.

Barangkali harus ditambahkan bahwa banyak kritikus meragukan apakah pasal-pasal penutup dari Kitab Zakharia ini benar-benar merupakan bagian dari nubuat-nubuat Nabi Zakharia. Di dalam pasal-pasal itu sendiri tidak ada sesuatu yang menunjukkan bahwa itu merupakan bagian dari nubuat Nabi Zakharia. Memang benar selama berabad-abad pasal-pasal itu dianggap sebagai bagian dari nubuat Nabi Zakharia, tetapi di dalam Alkitab sendiri tidak ada bagian yang menunjukkan bahwa pasal-pasal itu ditulis oleh Nabi Zakharia, malah dianggap bahwa sebenarnya bagian-bagian ini bukan dinubuatkan oleh Nabi Zakharia melainkan oleh Nabi Yeremia. Tetapi ini merupakan persoalan bagi para kritikus. Seandainya terbukti bahwa hal itu memang demikian, maka ini akan makin menguatkan ketepatan dari apa yang dinyatakan Matius.

Ada pula para ahli yang mengatakan bahwa nubuat Yeremia ini disampaikan secara lisan oleh Nabi Yeremia. Akan tetapi hal ini tak dapat dibuktikan. Sejarawan Gereja Purba, Eusebius dari Kaesaria atau Eusebius al-Qaisari (265-340), menyatakan bahwa orang Yahudi mencoret bagian nubuat Yeremia ini dari Kitab Yeremia, tetapi hal ini sulit diterima mengingat orang Yahudi sangat menghormati Kitab Suci mereka, yaitu Kitab Tenakh. Para ahli Taurat begitu menghormati Kitab Suci, sehingga bila mereka menemukan sesuatu yang dianggap kesalahan sekalipun, mereka menolak untuk mengubah teks itu. Sebagai gantinya mereka membuat suatu catatan tepi.

Tetapi walaupun hal itu tidak demikian, jika memang benar Nabi Zakharia yang menuliskan nubuat itu (Zakharia 11:11-13) sebagaimana yang terdapat di dalam Alkitab, hal ini sama sekali tidak membuktikan bahwa Nabi Yeremia tidak mengucapkan nubuat yang serupa yang kemudian dikutip oleh Nabi Zakharia dan yang telah dengan tepat dikutip oleh St. Matius.

Para kritikus harus menyelidiki lebih jauh lagi kalau mereka ingin membuktikan bahwa Matius telah membuat kesalahan.

Kalau pun ini memang benar suatu kesalahan, hal ini tidak meruntuhkan kewibawaan Injil Matius, karena konsep pewahyuan Kitab Suci menurut ajaran Kristen memang berbeda dengan pewahyuan Kitab Suci menurut ajaran Islam. Kitab-kitab dalam Alkitab bukanlah kitab keramat yang turun dari langit. Alkitab harus diakui, adalah sebuah kitab yang sangat manusiawi. Alkitab sebagai firman Tuhan haruslah dimaknai secara rohani, bukan secara harfiah. Seperti halnya kejadian-kejadian di alam ini, pergantian siang dan malam terjadi begitu alamiah dan sangat-sangat biasa, walaupun sebenarnya tanpa kita sadari Tuhan tetap bekerja dan mengatur semua ini. Tuhan berada di balik layar, Tuhanlah yang menjadi penentu sejarah umat manusia. Tentu saja untuk mengirim pesan-pesanNya dalam bentuk teks tertulis yang dibukukan, Ia tidak perlu mempertontonkan keajaiban-keajaiban secara berlebihan, cukuplah ia bekerja di dalam diri para penulisnya secara sangat manusiawi, bahkan sampai para penulisnya sendiri pun tidak menyadari kalau dirinya telah dipakai oleh Tuhan. Tentu saja, adanya kesalahan tulis masih dimungkinkan dan Tuhan mengijinkan hal itu sebagai bagian dari pemberian kebebasan penuh kepada manusia tanpa intervensi yang berlebihan, tetapi secara immanen, Ia tetap mencegah para penulis itu dari kesalahan-kesalahan yang fatal.

Kelirunya penyebutan nama nabi sama sekali tidak menghilangkan makna yang sesungguhnya dari apa yang hendak disampaikan Tuhan, bahwa apa yang dinubuatkan itu memang pernah diucapkan oleh nabi di zaman Perjanjian Lama. Dalam Kekristenan, Alkitab adalah Firman Tuhan secara rohani. Secara lahiriah, Alkitab sangatlah manusiawi, tidak dikeramatkan atau dipandang muluk-muluk sebagai Kitab Suci yang diturunkan dari langit. Dan lihatlah, betapa jujurnya orang Kristen sejak abad pertama sampai hari di mana kita sekarang hidup, mereka sama sekali tidak mengubah atau mencoba mengkoreksi tulisan Rasul Matius tersebut walaupun 'kelihatan keliru'.

II. Kebenaran Nubuat Nabi Zakharia dan Nabi Yeremia dalam Injil Matius

Matius 27:9:

“Dengan demikian genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yeremia: "Mereka menerima tiga puluh uang perak, yaitu harga yang ditetapkan untuk seorang menurut penilaian yang berlaku di antara orang Israel,”

Alkitab bahasa Inggris terjemahan KJV berbunyi sebagai berikut:

“Then was fulfilled that which was spoken by Jeremy the prophet, saying, And they took the thirty pieces of silver, the price of him that was valued, whom they of the children of Israel did value;”

Terjemahan TR dalam bahasa Yunani:

“τοτε επληρωθη το ρηθεν δια ιερεμιου του προφητου λεγοντος και ελαβον τα τριακοντα αργυρια την τιμην του τετιμημενου ον ετιμησαντο απο υιων ισραηλ”

Translit., Interlinear (terjemahan dalam bahasa Indonesia):

tote {KEMUDIAN} eplêrôthê {DIPENUHI} to {(apa yang)} rêthen {DIKATAKAN} dia {MELALUI} ieremiou {YEREMIA} tou prophêtou {NABI} legontos {BERKATA} kai {DAN} elabon {MEREKA MENGAMBIL} ta tria konta{TIGA PULUH} arguria {uang perak } tên timên {HARGA} tou tetimêmenou{TELAH DITETAPKAN HARGA} on {(kepadanya} yang} etimêsanto {MEREKA MENETAPKAN HARGA} apo{DARI} uiôn {KETURUNAN-KETURUNAN} israêl {ISRAEL}

Matius 27:10:

”dan mereka memberikan uang itu untuk tanah tukang periuk, seperti yang dipesankan Tuhan kepadaku."

KJV: ”And gave them for the potter's field, as the Lord appointed me”.

TR: ”και εδωκαν αυτα εις τον αγρον του κεραμεως καθα συνεταξεν μοι κυριος“

Translit., Interlinear:

kai {LALU} edôkan {MEREKA MEMBERI} auta {(uang) INI} eis {UNTUK} ton agron {TANAH} tou kerameôs {TUKANG TEMBIKAR} katha {SEPERTI} sunetaxen {MEMESANKAN} moi {KEPADAKU} kurios {TUHAN}

Hal yang luar biasa dari kutipan ini adalah bahwa sesungguhnya sebagian besar darinya sebetulnya berasal dari Kitab Nabi Zakhariah 11:12-13 yang berbunyi sebagai berikut:

“Lalu aku berkata kepada mereka: ‘Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!’. Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak. Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: ’Serahkanlah itu kepada penuang logam!’ – nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN”.

Persamaan Matius 27:9-10 ini dengan Zakharia 11:12-13:

a) Pekerjaan Yesus maupun Zakharia sama-sama dihargai rendah.
Kalau dalam Zakharia 11:13 ada kata-kata ‘nilai tinggi’ [NIV: the handsome price (= harga yang bagus)], maka itu merupakan suatu ejekan / sindiran belaka.
b) Sama-sama dihargai 30 keping perak.
c) Uangnya sama-sama dilempar ke Bait Allah (ay 5 bdk. Zakharia 11:13).
Kata-kata ‘serahkanlah’ dan ‘menyerahkannya’ dalam Zakharia 11:13 versi Kitab Suci Indonesia, salah terjemahan.
Zakharia 11:13 (NIV): “And the Lord said to me, ’Throw it to the potter’ - the handsome price at which they priced me! So I took the 30 pieces of silver and threw them into the house of the Lord to the potter” (= dan Tuhan berkata kepadaku: ‘Lemparkan itu kepada tukang periuk’ - harga yang bagus untuk mana mereka menilai aku. Lalu aku mengambil ke 30 keping perak itu dan melemparkan mereka ke dalam rumah Tuhan kepada tukang periuk).
d) Dalam kedua peristiwa ini uang akhirnya jatuh ke tangan tukang periuk.

• Dalam Matius, uang dibelikan ‘tanah tukang periuk’, sehingga jelas dibayarkan kepada tukang periuk.
• Dalam Zakharia, uang juga dilemparkan kepada tukang periuk.

Kitab Suci Indonesia lagi-lagi salah karena menterjemahkan ‘penuang logam’.
KJV/RSV/NIV/NASB: ‘potter’ (= tukang periuk / penjunan).

Sekarang persoalannya, kalau bagian ini cocok dengan Zakharia 11:12-13, mengapa dalam ayat 9 ini Matius tidak mengatakan ‘Nabi Zakharia’ tetapi ‘Nabi Yeremia’? Ada perbedaan cukup berarti antara ayat-ayat Kitab Zakharia dengan kutipan dalam Injil Matius, yang menyuruh sang nabi membayar – atau sertidak-tidaknya memberikan – uang pembelian, lalu menyuruhnya menyerahkan uang itu untuk mendapat sebidang tanah dan bukan memberikannya kepada tukang periuk secara pribadi. Bagaimanapun, seluruh maksud dari kutipan dalam Injil Matius diarahkan pada pembelian sebidang tanah. Ayat dalam Kitab Nabi Zakharia ini tidak mengatakan apa-apa mengenai pembelian sebidang tanah; dan sesungguhnya Nabi Zakharia bahkan tidak menyebut sama sekali tentang sebidang tanah.

St. Matius penulis Injil, mencampurkan Zakharia 11:12-13 dengan Yeremia 18:2-12 dan 19:1-15 dimana disebutkan bahwa nabi memecahkan buli-buli tukang periuk di lembah Hinom sebagai tanda penghakiman atas orang Yehuda yang “telah membuat tempat ini penuh dengan darah orang-orang yang tidak bersalah”. Jika kita melihat Kitab Yeremia 32:6-9, maka kita menemukan sang nabi membeli sebidang tanah di Anatot dengan sejumlah syikal. Kitab Yeremia 18:2 menceritakan sang nabi sedang mengamat-amati seorang tukang periuk sedang membuat bejana-bejana tanah liat di rumahnya. Kitab Yeremia 19:2 menunjukkan bahwa di dekat Bait Allah terdapat seorang tukang periuk yang mempunyai sebuah tempat pembuatan periuk di lembah Hinom. Yeremia 19:11 berbunyi: ”Beginilah Firman TUHAN semesta alam: ’Demikianlah akan Kupecahkan bangsa ini dan kota ini, seperti orang memecahkan tembikar tukang periuk, sehingga tidak dapat diperbaiki lagi. Dan Tofet akan menjadi tempat penguburan’”. Sebab itu, tampaknya tindakan Nabi Zakharia menyerahkan uang pembeliannya kepada tukang periuk itu mengacu pada tindakan simbolis Nabi Yeremia pada zaman dahulu. Tetapi, hanya Yeremia yang menyebutkan ”tanah” milik tukang periuk – yang merupakan pokok utama dari kutipan Injil Matius.

Persamaan antara Matius 27:9-10 dengan Yeremia 19:1-15 adalah:

1. Sama-sama ada pencurahan darah orang yang tak bersalah (Mat.27:4; Yer. 19:4).
2. Sama-sama melibatkan tokoh-tokoh agama Yahudi (Mat. 27:3,6,7; Yer. 19:1).
3. Sama-sama ada tukang periuknya (Mat. 27:7,10; Yer. 19:1,11).
4. Tofet / lembah pembunuhan dalam Yer. 19:6 menurut tradisi adalah sama dengan tanah tukang periuk / tanah darah dalam Mat. 27:7.
5. Sama-sama ada tempat penguburan (Mat. 27:7; Yer. 19:11).

III. Penulisan Nubuat dengan Latar Belakang Rabbinik Yahudiah dan Khas ke-Yahudiannya

St. Matius adalah seorang Yahudi, pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus. Jika Injil Markus ditulis untuk orang Romawi (Kristen non Yahudi) dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang-orang Kristen dengan kebangsaan Yahudi yang tentu saja berasal dari agama Yahudiah (Yudaisme). Orang-orang ini mengenal Kitab Perjanjian Lama (Kitab TANAKH) dengan sangat baik. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau dalam Injil Matius kita temukan begitu banyak kutipan Perjanjian Lama, termasuk nabi-nabi kaum Yahudi. Sehingga tidaklah mengherankan kitab Matius ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.

Tujuan St. Matius menulis Injil ini adalah untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Israel pada zaman Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan, dan petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain), termasuk dalam cara penulisan nubuat nabi-nabi. Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (mis. Mat 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20). Sebagai seorang Yahudi, St. Matius pasti juga sangat mengenal isi Kitab TANAKH, tradisi, kebiasaan dan tata cara penulisan dan pengutipan ayat-ayat naskah-naskah Kitab para Nabi yang dilakukan secara khas oleh para rabbi Yahudi pada masanya.

Dari keterangan di atas nampak bahwa St. Matius sedang menggabungkan dan merangkum unsur-unsur simbolisme yang ada dalam kitab nabi-nabi baik dari Kitab Zakharia maupun dari Kitab Yeremia. Namun, karena Nabi Yeremia adalah nabi yang lebih menonjol di antara dua nabi tersebut maka dia memprioritaskan nama Nabi Yeremia daripada nama nabi kecil ini, yaitu Nabi Zakharia. Jadi sang penulis, yaitu St. Matius sengaja menyebut salah satu sumber saja yaitu Nabi Yeremia, dan tidak merasa perlu menyebut Nabi Zakaria sebab para pembaca dapat jelas melihat bahwa ayat itu dikutip dari Kitab Zakaria. Hal ini berkaitan dengan struktur sistematika/pengorganisasian Kitab suci orang Yahudi yang disebut תנך - TANAKH yang adalah singkatan dari Torah - Nevi'im – Ketuvim dan praktik yang lazim dalam kesusasteraan abad pertama Masehi, yaitu memprioritaskan nama nabi-nabi yang lebih terkenal dan lebih besar daripada nama nabi-nabi kecil.

Dalam Talmud Babylonia Baba Bathra 14b-15a, tentang Urut-urutan Kitab Suci, Lawrence H. Schiffman, Teks-teks dan Tradisi-tradisi, Ktav, Hoboken 1998, p.118-119, dikatakan:

Para Rabbi dari Talmud, dalam baraita, mendaftarkan urutan kitab-kitab dalam Kitab Suci Yahudi (TENAKH) dengan cara yang berbeda bahkan dari Kitab-kitab Yahudi kemudiannya. Bagian ini menunjukkan bahwa kanon tripartit adalah norma. Para Rabbi juga berhubungan dengan pertanyaan siapa yang benar-benar melakukan berbagai penulisan Kitab-kitab tersebut.

Selanjutnya dikatakan:

Teno rabanan (para Rabbi kita mengajarkan):

Urutan para nabi (Nevi'im) adalah: Yosua, Hakim-hakim, Samuel, Raja-raja, Yeremia, Yehezkiel, Yesaya, dan Dua Belas Nabi Kecil. Sekarang, Hosea urutan pertama, seperti ada tertulis, "Tuhan pertama berbicara kepada Hosea" (Hosea 1:2). Tapi, apakah Ia pertama kali berbicara kepada Hosea? Apakah tidak ada sejumlah nabi-nabi dari Musa sampai Hosea? Namun, Rabbi Yohanan mengatakan bahwa ia adalah yang pertama dari empat nabi yang bernubuat pada waktu itu, dan mereka ini adalah: Hosea, dan Yesaya, Amos, dan Mikha. Lalu Hosea haruskah ditempatkan pada urutan pertama? Karena bernubuat itu ditulis (dalam koleksi bersama-sama) dengan Hagai, Zakharia, dan Maleakhi, dan Hagai, Zakharia, dan Maleakhi adalah yang terakhir dari para nabi, Hosea dianggap bersama-sama dengan mereka. Maka apakah seharusnya ditulis secara terpisah dan ditempatkan sebelumnya? Karena kecil, itu mungkin hilang. Sekarang, Yesaya adalah sebelum Yeremia dan Yehezkiel, maka Yesaya harus telah ditempatkan pertama? Raja-raja berakhir dengan cerita kehancuran, dan Yeremia seluruhnya adalah catatan-laporan dari kehancuran, dan Yehezkiel dimulai dengan kehancuran dan diakhiri dengan penghiburan, dan Yesaya sepenuhnya penghiburan. Jadi, kita berdampingan kehancuran kepada kehancuran dan penghiburan kepada penghiburan.

Berikut adalah struktur sistematika/pengorganisasian Kitab TANAKH (תנך), yaitu Torah - Nevi'im - Ketuvim.

A. Kitab TORAH/ Taurat (תורה) terdiri dari:

1. Genesis - בראשית - BERESYIT ("pada mulanya", Kejadian)
2. Exodus - שמות - SYEMOT ("nama-nama", Keluaran)
3. Leviticus - ויקרא - VAYIQRA ("dan Dia memanggil", Imamat)
4. Numbers - במדבר - BEMIDBAR ("di padang gurun", Bilangan)
5. Deuteronomy - דברים - DEVARIM ("perkataan-perkataan", Ulangan)

B. Kitab Nevi'im (נביאים; Nabi-nabi) terdiri dari:

1. NEVI'IM RISYONIM (נביאים ראשונים; Nabi-nabi pertama)

1. Joshua - יהושע - YEHOSYUA' (Yosua)
2. Judges - שופטים - SYOFETIM (Hakim-hakim)
3. Samuel (I & II) - שמואל - SYEMU'EL (1 & 2 Samuel)
4. Kings (I & II) - מלכים - MELAKHIM (1 & 2 Raja-raja)

2. NEVI'IM 'AKHARONIM (נביאים אחרונים; Nabi-nabi kemudian)

1.. Isaiah - ישעיה -YESYA'YAHU (Yesaya)
2. Jeremiah - ירמיה - YIRMEYAHU (Yeremia)
3. Ezekiel - יחזקאל - YEKHEZQ'EL (Yehezkiel)
4. The Twelve Minor Prophets - תרי עשר - TREI 'ASAR (Dua belas Nabi-nabi kecil), terdiri atas satu kitab:
a. Hosea - הושע - HOSYEA' (Hosea)
b. Joel - יואל - YO'EL (Yoel)
c. Amos - עמוס - 'AMOS (AMOS)
d. Obadiah - עובדיה - 'OVADYAH (Obaja)
e. Jonah - יונה - YONAH (Yunus)
f. Micah - מיכה - MIKHAH (Mikha)
g. Nahum - נחום - NAKHUM (Nahum)
h. Chavaquq - חבקוק - KHABAQUQ (Habakuk)
i. Ts'phanyah - צפניה - TSEFANYAH (Zefanya)
j. Haggai - חגי - KHAGAI (Hagai)
k. Z'kharyah - זכריה - ZEKHARYAH (Zakharia)
l. Malakhi - מלאכי - MAL'AKHI (Maleakhi)

C. Kitab KETUVIM (כתובים; Tulisan-tulisan) terdiri atas:

1. Psalms - תהלים - TEHILIM (Mazmur)
2. Proverbs - משלי - MISYLEI (Amsal)
3. Job - איוב- 'IYOV (Ayub)
4. Song of Songs - שיר השירים - SYIR HASYIRIM (Kidung Agung)
5. Ruth - רות - RUT (Rut)
6. Lamentations - איכה - 'EYKHAH (Ratapan)
7. Ecclesiastes - קהלת - QOHELET (Pengkhotbah)
8. Esther - אסתר - 'ESTER (Ester)
9. Daniyel - דניאל - DANI'EL (Daniel)
10. Ezra-N'chemyah - עזרא ונחמיה - 'EZRA'-NEKHEMYAH (Ezra-Nehemia)
11. Chronicles (I & II) - דברי הימים - DIVREY HAYAMIM (1 & 2 Tawarikh)

Beberapa penafsir beranggapan bahwa nama Kitab Yeremia, adalah nama pertama dalam deretan Kitab nabi-nabi Perjanjian Lama (Nevi’im Akharoniim; nabi-nabi kemudian), maka nama Yeremia dianggap mewakili seluruh bagian (Nevi’im Akharoniim) itu termasuk Kitab Zakharia (Reff Talmud, Baba Bathra 14b, J.B. Lighfoot, Horae Hebraicae et Talmudicae, II, 362) mengatakan bahwa Kitab Yeremia sebagai kitab pada urutan yang pertama dalam susunan kitab-kitab para nabi menurut rabbi-rabbi zaman dahulu, walaupun seringkali Kitab Yesaya juga dianggap sebagai kitab pertama). Jadi St. Matius mengutip dari kumpulan kitab-kitab para nabi ini, serta menyebutkan Nabi Yeremia sebab dialah yang pertama dan oleh karenanya menjadi petunjuk. Seperti halnya “Mazmur” mewakili bagian Kitab Ketuvim (tulisan-tulisan) karena Mazmur adalah kitab pertama dalam bagian ini (reff Lukas 24:44).

Cara yang sama diikuti oleh Injil Markus 1:2-3 yang hanya menyebut Yesaya sebagai sumber dari kutipan gabungan dari Maleakhi 3:1 dan Yesaya 40:3. Dalam kasus itu juga, yang disebut namanya ialah yang lebih terkenal di antara dua nabi tersebut. Oleh karena hal semacam itu merupakan praktik yang lazim dalam kesusasteraan abad pertama Masehi, yaitu ketika Kitab-kitab Injil ditulis, maka para penulisnya tidak mungkin dapat dipersalahkan karena tidak mengikuti kebiasaan zaman modern untuk memberikan identifikasi serta pencantuman catatan kaki secara persis (yang tidak mungkin bisa dilakukan dengan mudah sebelum dibuat penyalinan dari gulungan kitab menjadi kodeks dan setelah ditemukannya percetakan).

Jadi kesimpulannya di dalam Injil Matius 27:9-10 ini, St. Matius memadukan dan meringkaskan unsur-unsur simbolisme nubuat, satu dari Kitab Yeremia (Yeremia 32:6-9) dan yang satunya dari Kitab Zakharia (Zakharia 11:12-13). Kemudian Injil Matius menyebutkan nama nabi yang lebih tua dan lebih terkenal sebagai sumbernya, suatu kebiasaan pada masanya yang sering dipakai ketika mengutip ayat-ayat dari kitab para nabi. Inilah kebiasaan rabbinik Yahudiah pada masa itu.

Catatan:

Baraita:

Arti harafiah dari kata Aram ’baraita’ (jamak: baraitot) ialah: ’berdiri di luar’. Inilah ucapan-ucapan dari para Tana’im (=ahli-ahli Kitab, permulaan tarikh Masehi-220) yang tidak memperoleh tempat dalam Misyna (kumpulan pengajaran, bahan pelajaran dalam yeshivah, beth ha-midrasy yaitu madrasah Yahudi). Dalam Talmud Babel, baraita itu sering diacu. Baraita selalu didahului ungkapan: ’teno rabanan’ artinya: ’para rabi telah mengajarkan’. Kata tanya atau tena berarti: telah diajarkan. Banyak baraitot dapat ditemukan kembali dalam Talmud. Baraitot itu bisa dianggap sebagai halakhot (himpunan perintah-perintah dan peraturan-peraturan untuk tingkah-laku dalam agama Yudaisme) yang berdiri di luar Misyna.

Kata baraita juga muncul dalam nama yang diberikan pada himpunan-himpunan tertentu, misalnya Baraita Rabi Ada, yang membahas perkara-perkara kalender; Baraita Rabi Eliezer, yang lebih dikenal dengan nama Pirke de Rabi Eliezer, yang membahas tentang didirikannya Kemah suci; dan Baraita de Nida, yang dengan panjang lebar membicarakan perintah-perintah dari Kitab Imamat 15:19-33. Sebenarnya Tosefta (himpunan penjelasan-penjelasan dan ucapan-ucapan dari para Tana’im, yang berkaitan erat dengan Misyna) juga berupa himpunan baraitot.

Referensi

1. Drs. R.C. Musaph – Andriesse. Sastra Para Rabi Setelah Taurat. Karangan Para Rabi Dari Taurat Sampai Kabala. Diindonesiakan oleh Henk ten Napel. PT BPK Gunung Mulia. Jakarta. Cetakan pertama: 1991.

2. From Wikipedia, the free encyclopedia. Tanakh : http://en.wikipedia.org/wiki/Tanakh.

3. Gleason L. Archer. Encyclopedia of Bible Difficulties. Foreword by Kenneth S. Kantzer. The Zondervan Corporation. 1982.

4. Josh Mc Dowell and Don Stewart. Jawaban Bagi Pertanyaan Orang yang Belum Percaya. Diterbitkan oleh: Here’s Life Publishers, Inc. P.O. Box 1676. San Bernardino, CA. 92402. Penerbit Gandum Mas. Malang.

5. L. Suharyo Pr. Membaca Kitab Suci. Mengenal Tulisan Perjanjian Baru. Lembaga Biblika Indonesia. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Cetakan pertama. 1991.

6. Lawrence H. Schiffman, Texts and Traditions, The Center for Online Judaic Studies. COJS.org: Babylonian Talmud Bava Batra 14b-15a: The Order of Scripture, Ktav, Hoboken 1998, p.118-119.

7. Dan lain-lain.

Masjid, Gereja dan Sinagog Bersinergi di Moskow (1)

Oleh: Syaripudin Zuhri
5 Agustus 2010

Ada interaksi yang saling tarik menarik antara Indonesia dan Rusia, hal tersebut semakin terlihat menjelang acara puncak peringatan 60 tahun hubungan kerjasama antar Indonesia dan Rusia. Hubungan dua negara ini terasa unik, persis seperti anak muda yang sedang bercinta, kadang sangat dekat, namun suatu waktu saling menjauh, namun tidak putus !

Ada jarak yang cukup jauh dan ini rill, ribuan km terbentang antar Benua yang memakan waktu penerbangan tak kurang dari 15 jam ! Di sisi politik jarak inipun pernah menjauh, terutama ketika terjadi pembrontakan G 30 S PKI, banyak Mahasiswa Indonesia yang pada saat itu kuliah di Rusia ( dulu Uni Soviet ) tak berani pulang ke tanah air ! Ya, karena sistem yang dibangun pada waktu itu ( Orba ) sangat tidak “bersahabat”, akhirnya hubungan antara Indonesia dan Rusia di jaman Orba, boleh di bilang ” hidup segan, matipun tak mau ” ya biasa saja, hambar !

Nah, ketika komunis bubar tahun 1991, tepatnya setelah kudeta 3 hari oleh komunis yang gagal ( 19-21 Agustus 1991 ) di jamanya Gorbachev maka hubungan antara Indonesia dan Rusiapun kembali menghangat ! Lagi-lagi ada kesamaan antara Indonesia dan Rusia, dari sisi politik dan idiologinya, Komunis sama-sama gagal di dua negara ini, komunis sama-sama tidak laku dan tak layak jual, kalau pakai istilah ekonomi ! Di Rusia komunis hanya bertahan 70 tahun, di Indonesia komunis dua kali mengadakan pembrontakan ( 1948 dan 1965 ) dua-duanya gagal ! Allahu Akbar !

Ketika terjadi kudeta tiga hari itu … masih terasa dan terbayang dalam diri ini, ketika tank tentara “nongkrong” di stasiun Metro Novokuznetskaya, hal tersebut belum pernah terjadi dan saya merasakan mencekamnya terkena ” jam malam ” mulai dari jam 18.00 sampai jam 06.00 pagi berikutnya, dilarang keluar rumah, bila nekad dan tak dapat menujukkan identitas diri, siap-siap peluru menyalak atau paling tidak akan merasakan yang namanya tinggal di dalam jeruji besi ! Benar-benar mencekam ! rapotnya lagi saat ini saya masih kemana-mana naik metro ( kereta bawah tanah ) dan anda bisa membayangkan di tengah-tengah kepanikan, kita ada di dalam metro, di dalam tanah, yang kedalamnnya tak kurang dari 50 meter, bahkan ada yang lebih dalam dari itu, karena ada yang sampai tiga stasiun bertumpuk di dalamnya !

Wah jadi panjang nih pengantarnya, sebenarnya tadikan saya mau cerita tentang masjid, gereja dan sinagog, kok jadi ngelantur kemana-mana. Oke beginilah ceritanya.

Pada malam Rabu tanggal 25 Agustus 2009 saya sholat terawih di Masjid bersejarah, masjid yang namanya juga masjid Histori, terletak di jalan raya Tartar mereka menyebut Balshoi Tartarskaya… letaknya tidak jauh dari kantor KBRI Moskow ,kurang lebih 100 meter ke timur. Masjid ini sebenarnya hanya beda satu blok dengan KBRI Moskow… tapi karena sistem apartement di Rusia itu hanya masuk dan keluar satu pintu, kebanyak tidak ada istilah pintu belakang, jadi keluar masuk hanya lewat pintu depan… dan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan … semua pintu apartemen berkode… dan kodenya hanya pihak tertentu yang tahu.

Jadi karena sistem satu pintu itulah yang dekat jadi jauh … kalau di Indonesia ada istilah potong kompas… ya susah untuk di Rusia… jadi jalan sering kali muter-muter dan kebanyakan jalan juga sudah di buat satu arah, jadi kalau salah belok ya tanda-tanda jalan akan bertambah panjang, karena baliknya harus muter nyari belokan dan beloknyapun tak sembarangan, bila ketahuan polisi yang kena tilang.

Nah kita kembali ke asal pembicaraan … kita jadi muter untuk jalan ke Masjid Tartar atau Masjid Histori dari KBRI Moskow …. dan itupun harus lewat jalan resmi…. jalan atau lewat apartemen orang lain sekarang sudah banyak yang di pager, lagi-lagi dengan kode, jadi ga bisa potong kompas seperti dulu.
Sholat terawih di masjid tartar dilakukan delapan rekaat plus witir tiga rekaat, ini karena sholat terawih berlangsung di musim panas, nah mulai sholatnya aja sudah setengah sebelas malam dan baru berakhir setengah dua belas malam, dan jamaah kebanyakan dari luar, bukan sekitar masjid tartar tersebut, jamaah terawih naik metro, bus atau trem untuk ke masjid ini.

Sedangkan untuk metro ada batas waktu yaitu jam 1 malam Metro di tutup dan angkutan umum lainya juga di hentikan. Di buka lagi jam 5 pagi. Jadi jemaah harus belomba dengan waktu agar dapat mengejar waktu ke metro sebelum batas jam 1 tadi. Nah bisa dibayangkan kalau terawih dengan dua puluh rekaat plus tiga rekaat witir. Kapan mereka pulang ? Oya, alhamdulillah jemaah terawih penuh… dan lebih menyenangkan jemaahnya adalah anak-anak muda yang pakai jean, jaket,kaos dsb. Imamnyapun anak muda.

Terawih dua puluh rekaat plus witir tiga rekaat biasanya di lakukan di musim dingin yang waktu malamnya panjang. Unik ya …rekaatnya di sesuaikan musim. Selesai sholat … berdzikir dan berdoa… kemudian ada yang menghapal Al Qura’an, doa lagi… setelah itu salaman, habis salam berdoa lagi, lalu bubar.

Oya … masjid ini juga berfungsi sebagai KUA ( kantor urusan agama ) orang muslim yang mau nikah, bisa di masjid ini, ga perlu bayar apa-apa, hanya sedekah seikhlasnya. Jadi menikah bagi muslim Rusia boleh dikatakan murah meriah ….! Ada kedua calon mempelai, ada dua orang saksi, mas kawin, ada wali bagi perempuan… beres ! Di Masjid ini ada kafe, toko daging halal, toko Souvenir, kios Jilbab dan kios-kios buku dan Al Qur’an serta peralatan sholat lainya, seperti sejadah, kompas ka’bah, tasbih, minyak wangi dsb.
Cerita di atas tentang Masjid Histori, lain lagi tentang Masjid Yarjam, nah masjid yang satu ini agak jauh dari pusat kota, kalau titik tolaknya Kremlin, untuk ke majid ini anda harus menuju ke Utara, bila pakai mobil pribadi kurang lebih satu jam, nah kalau naik metro dari Novokunetskaya atau metro Tretyakovskaya kurang lebih tujuh sampai delapan stasiun metro dan itupun harus disambung lagi dengan naik Bus.

Nah disinilah, di masjid inilah kita akan menemukan interaksi antara Indonesia dan Rusia yang saya sebut di awal tulisan ini, siapa yang mempengaruhi siapa akan terlihat, mengapa ? Karena di di dalam komplek ini, kalau boleh di sebut komplek, terdapat keharmonisan di tiga agama besar ! Ya di dalamnnya ada dua Masjid ( Masjid Sunni dan Masjid Syiah ), ada Gereja dan ada Sinagog, ya tiga agama besar warisan nabi Ibrohim AS ada di dalamnya, Agama Islam, Kristen dan Yahudi, rukun, dan saya langsung terbayang dengan Taman Mini Indonesia Indah ( TMII ) yang di dalamnya juga ada tempat peribadatan yang berjejer, berbaris, rukun !

Alangkah indahnya, Rusia dan Indonesia saling berinteraksi, yang jelas kita boleh bangga, karena jejeran tempat ibadah di TMII itu lebih dahulu ada puluhan tahun, dibandingkan dengan komplek peribadatan yang ada Moskow ini, dan jangan lupa Rusiapun sedang belajar mengelola jemaah hajinya lewat Indonesia ! Mereka kagum dan terkesan pada pengelolaan jemaah haji terbesar di dunia, tapi rapi dan tertib !

Kembali ke Masjid Yarjam ini, di dalam komplek masjid ini, anda akan menemukan sesuatu yang menarik, terutama pada tiga hari terakhir pada setiap minggunya. Di mulai hari Jum’at, di mana ummat Islam menjalankan sholat Jum’at, nah uniknya yang golongan Sunni melaksanakan sholat Jum’atnya di Masjid Sunni dan yang golongan Syiah sholat Jum’atnya di Masjid Syiah, oya, jangan lupa, panggilan sholat, adzan, antara golongan Sunni dan golongan Syiah, ada perbedaaan sedikit, tapi tak menyebabkan mereka tertukar Masjid dan mereka tetap rukun ! Besoknya hari Sabtu, ummat Yahudi beribadah di Sinagog, dan lusanya ummat Kristen beribadah di Gereja dalam komplek yang sama ! Rukun, aman dan terkendali, tak ada yang saling mengganggu diantara ketiga ummat ini !” Lakum dinukum waliyadiin” Bagimu, agamamu dan bagiku agamaku, terwujud di Moksow, di komplek ini !

Alangkah indahnya hidup, bila kerukunan diantara tiga agama besar dunia ini, Islam, Kristen dan Yahudi rukun ! Tidak diracuni oleh politik dan idiologi yang saling “mengancam”, yang saling membuat kuping dan hati menjadi “panas” , mari menjelang ramadhan, kita sambut dengan senyuman, kerukunan dan persaudaraan, di Indonesia maupun di Rusia, juga dibelahan dunia manapun, karena dimanapun kita berada tetap di bumi Allah ! Dan Allah SWT senang pada perdamaian dan kerukunan diantara ummatNya.

Sumber:

Kompasiana. sharing connecting. Masjid, Gereja dan Sinagog Bersinergi di Moskow: http://agama.kompasiana.com