Sabtu, 18 Desember 2010

Para Martir Baru Kristen Orthodox pada Masa Penganiayaan Soviet terhadap Gereja pada tahun 1918 – 1939

Oleh:
Presbyter Rm.Kirill JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
Paroikia St. Iona dari Manchuria, Surabaya
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

I. Apa dan Siapakah para Martir Baru (Syuhada Baru)?

Gelar Martir Baru (Syuhada Baru) atau Neomartir (bhs. Yunani: νεο, neo, prefiks untuk "baru", dan μάρτυς, martis, "saksi") dari Gereja Orthodox Timur pada awalnya diberikan kepada para martir yang meninggal di bawah para penguasa bidat (sesat) [(mula-mula para martir yang di bawah kaum pagan (kafir)]. Kemudian Gereja Orthodox Timur menambahkan ke dalam daftar mereka yang syahid di bawah penguasa Islam dan berbagai rezim modern, terutama yang Komunis, yang didukung ateisme militan. Secara resmi, era dari para Martir Baru dimulai dengan jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453. Di antara mereka diperingati tidak hanya mereka yang memberikan hidup mereka dalam kemartiran, tetapi juga mereka yang dicatat sebagai Konfesor (Pengaku Iman) bagi Iman Orthodox.

Para Martir Baru Kristen Gereja Orthodox di negara-negara bekasUni Soviet adalah orang-orang kudus yang dibunuh oleh kaum Bolshevik atau Bolshevist merah (NKVD komunis) dan Tentara Merah (Red Army) selama pemerintahan Josef Stalin atau Iosif (Josef) Vissarionovich Stalin (Bahasa Rusia: Иосиф Виссарионович Сталин, Iósif Vissariónovich Stálin), nama asli Ioseb Jughashvili (Bahasa Georgia: იოსებ ჯუღაშვილი, bahasa Rusia: Иосиф Джугашвили, Iósif Dzhugashvíli) (Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet ke-1: 3 April 1922 – 5 Maret 1953) dan Vladimir Illich Lenin (huruf Sirilik: Влади́мир Ильи́ч Ле́нин). Nama aslinya adalah Vladimir Ilyich Ulyanov (huruf Sirilik: Влади́мир Ильи́ч Улья́нов) (Pemimpin partai Bolshevik, Perdana Menteri Uni Soviet pertama, Kepala Negara de facto pertama Uni Soviet: 30 Desember 1922 – 21 Januari 1924).

II. Bolshevik, NKVD dan Red Army: Para Pelaku Teror dan Pencabut Nyawa

Pihak-pihak yang berperan melakukan teror dan pembunuhan-pembunuhan hingga melahirkan banyak Martir Baru pada era Soviet ini adalah kaum Bolshevik, NKVD dan Red Army. Siapakah mereka itu?

Bolshevik, awalnya juga Bolshevists (bhs. Rusia: большевики, большевик (tunggal), berasal dari bol'shinstvo, "mayoritas", yang berasal dari bol'she, "lebih", bentuk perbandingan bol'shoi, "besar") adalah faksi dari Partai Buruh Sosial Demokrat Marxis Rusia (Marxist Russian Social Democratic Labour Party (RSDLP)) yang terpecah dari faksi Menshevik di Kongres Partai Kedua pada tahun 1903. Bolshevik adalah faksi mayoritas dalam pemungutan suara yang penting. Mereka akhirnya menjadi Partai Komunis Uni Soviet. Bolshevik berkuasa di Rusia selama fase Revolusi Oktober dari Revolusi Rusia tahun 1917, dan mendirikan negara Uni Soviet.

NKVD adalah Komisariat Rakyat untuk Urusan Dalam Negeri (bhs. Rusia: Народный комиссариат внутренних дел; Narodnyy komissariat vnutrennikh del, NKVD) (bahasa Rusia: НКВД) adalah organisasi polisi rahasia Uni Soviet yang secara langsung melaksanakan peraturan Negara adi-daya Uni Soviet, termasuk represi politik, pada era Joseph Stalin. NKVD berisi angkatan polisi reguler dari Uni Soviet (termasuk polisi lalu lintas, pemadam kebakaran, penjaga perbatasan dan arsip-arsip) tetapi lebih dikenal untuk kegiatan Gulag (bahasa Rusia: ГУЛаг; adalah singkatan untuk Главное управление исправительно—трудовых лагерей и колоний, "Glavnoye upravleniye ispravitelno-trudovykh lagerey i kolonii", atau "Direktorat (atau Administrasi) Kepala untuk Kamp dan Koloni-koloni Kerja Paksa Hukuman" dari NKVD.) dan Direktorat Utama Keamanan Negara (bhs Rusian: Glavnoe Upravlenie Gosudarstvennoi Bezopasnosti, Главное управление государственной безопасности, ГУГБ, GUGB), yang akhirnya menjadi Komite Keamanan Negara (KGB atau dalam bahasa Rusia: КГБ: Комитет государственной безопасности (Komitet gosudarstvennoy bezopasnosti). NKVD melakukan eksekusi ekstra-yudisial rakyat, menjalankan sistem Gulag kamp-kamp kerja paksa, menekan perlawanan bawah tanah, melakukan deportasi massal seluruh etnik yang ada dan para kulak (bhs. Rusia кула́к, adalah sebuah sebutan untuk petani yang relatif makmur yang terjadi pada akhir Kekaisaran Rusia dan juga pada awal-awal berdirinya Uni Soviet) ke daerah-daerah tidak berpenghuni dalam negara, menjaga batas-batas negara, melakukan spionase dan pembunuhan politik luar negeri, bertanggung jawab untuk mempengaruhi pemerintah asing, dan memberlakukan kebijakan Stalinis dalam gerakan komunis di negara-negara lain.

Tentara Merah (bahasa Rusia: Рабоче-Крестьянская Красная Армия, Raboche-Krest'yanskaya Krasnaya Armiya; RKKA (Tentara Merah Buruh-Petani) dimulai sebagai milisi revolusioner Uni Soviet selama Perang Saudara Rusia dari 1918-1922. Tentara Merah tumbuh. Menjadi tentara nasional Uni Soviet. Pada tahun 1930-an Tentara Merah merupakan salah satu pasukan terbesar dalam sejarah. Pada tanggal 25 Februari 1946, Tentara Merah berganti nama menjadi Tentara Soviet (Советская Армия, Sovetskaya Armiya).

III. Masa Penganiayaan dan Banjir Darah para Martir Baru

Dari bulan Oktober 1917, ketika kaum Bolshevik merebut kekuasaan, sampai sekitar tahun 1988, tahun dimana Kekristenan Orthodox Rusia merayakan ulang tahun ke-1000-nya, Gereja Orthodox di Uni Soviet berada dalam situasi penyerangan. Intensitas penganiayaan berbeda-beda selama masa 70 tahun kekuasaan komunis itu, tetapi sikap dasar petinggi-petinggi komunis tetap sama: keyakinan agama di dalam segala manifestasinya adalah suatu kesalahan yang harus ditekan dan dilenyapkan.

Maka komunisme Soviet membaktikan diri sepenuhnya terhadap prinsip-prinsip fundamentalnya bagi atheisme yang bersifat agresif dan militan. Negara komunis yang bersifat totaliter ini menggunakan semua bentuk propaganda anti agama, sementara tak mengizinkan Gereja mempunyai hak apapun untuk menjawab.

Maka pada sekitar tahun 1920 – 1930-an sejumlah besar bangunan gereja ditutup, dan sejumlah besar para Episkop (uskup) dan presbiter (imam), para monakh (rahib dan rahibah) serta orang awam dikirim ke penjara dan kamp-kamp konsentrasi. Berapa banyak orang yang dihukum atau mati karena perlakuan buruk tidak dapat dihitung. Nikita Struve menyediakan suatu daftar uskup martir yang daftarnya mencapai 130 nama dan bahkan inipun dia istilahkan sebagai ”bersifat sementara dan tidak lengkap”. Jumlah seluruhnya dari para imam martir tentu saja kan melebihi berpuluh-puluh ribu. Tentu saja para orang percaya yang beragama bukan satu-satunya yang menderita di bawah pemerintahan teror Stalin dan penguasa komunis lainnya, tetapi mereka menderita lebih dari pada orang yang lain. Tidak ada satupun yang skalanya dapat dibandingkan sama sekali yang pernah terjadi dalam penganiayaan-penganiayaan di bawah Kekaisaran Romawi. Dipercayai bahwa dalam masa 30 tahun sesudah Revolusi Rusia ini lebih banyak orang Kristen Orthodox yang mati karena iman mereka daripada masa 300 tahun sesudah Penyaliban Kristus.

Kata-kata dari Proto Presbiter Avvakum Petrov (Kondratiev) (bhs. Russian: Аввакум Петров (Кондратьев)) (20 November 1620 atau 1621 – 14 April 1682) yang diucapkan pada abad ke-17, tentu saja digenapi di bawah komunisme Soviet tiga ratus tahun kemudian:

”Setan telah merebut Rusia kita yang gemilang dari Allah, agar dia boleh menjadi merah oleh darah para martir”

IV. Para Martir Baru yang Jaya

Berikut ini adalah sebagian kecil dari para Martir Baru Kristen Orthodox pada Masa Penganiayaan Uni Soviet dan Kaum Atheis-Komunis terhadap Gereja pada tahun 1918 – 1939, Mereka adalah dari kalangan hirarkhi Gereja Orthodox, dari Katolikos-Patriarkh, para Episkop Agung (Uskup Agung), Uskup, para Presbiter monakh (Hieromonakh; Imam Rahib), Presbiter Menikah (Imam menikah), Monakh – monakhi (biarawan - biarawati) sampai kaum awam.

Santo Pimen (Belolikov)

Uskup Alma-Ata di Kazakhstan (wafat 1918)
Lahir di Cherepovets, Rusia; studi di Kyiv, Ukrania; misionaris di Iran.
Ditangkap oleh Tentara Merah (Red Army) dan dieksekusi dengan ditembak di hutan kecil Baum di Alma-Ata.
Sebuah bujur-sangkar menakjubkan dari lumut merah tumbuh di tempat dimana tubuh yang sudah dieksekusi dari Santo Pimen tergeletak.

Santo Petrus (Zverev)

Uskup Agung Voronezh (wafat 1929).
Ia ditangkap oleh penguasa Soviet pada tahun 1926 dan dijebloskan dalam penjara di kamp konsentrasi Solovki, dimana ia meninggal akibat penyakit tipus.
Ketika ia dikuburkan dan makamnya ditutup dengan tanah, sebuah pilar bercahaya terang berkilauan di atasnya dan orang kudus itu menampakkan diri di situ untuk memberkati setiap orang.
Sebuah pohon birch tumbuh berbentuk salib (!) dekat Skiti (monasteri / biara kecil dalam kehidupan monastik semi eremitik, dibawah pimpinan seorang ”Yeronda” atau ”Staretz”) Penyaliban Golgota, dimana Santo Petrus (Zverev) meninggal di pulau Anzer, Solovki, Rusia bagian Utara.

Santo Theopanus (Ilmenskiy)

Uskup Perm dan Solikamsk di Rusia (wafat 1918).
Ia ditenggelamkan dalam keadaan telanjang oleh kaum bolshevik di sungai Kama di Perm dalam suhu membeku minus 30 derajat Celsius. Sebelum ditenggelamkan, ia digantung dengan rambutnya berulang-kali diturunkan ke dalam air dingin membeku hingga tubuhnya tertutup es.

Santo Sergius (Florinskiy)

Seorang imam di Rakvere di Estonia (wafat 1918).
Ia dieksekusi oleh kaum komunis dengan ditembak mati di hutan Palermo dekat Rakvere. Pada tahun 2003 ketika digali tubuhnya ditemukan dalam keadaan utuh-tidak membusuk. Sekarang tubuh Santo Sergius ada di dalam Gereja Kelahiran Sang Perawan Maria dari Rakvere.

Santo Kirion II (Sadzaglishvili)

Katolikos-Patriarkh Georgia, martir (wafat 1918).
Pada 27 Juni 1918, Patriarkh Kirion II ditemukan dibunuh oleh kaum bolshevik di tempat tinggal patriarkhat di Monasteri (Biara) Martqopi, Georgia.

Santo Serafim dan Santo Theognostus

Para martir dari Kizil-Zhar (wafat 1921).
Serafim (Bogoslovsky), lahir di Ukraina, tiba di Kazakhstan dari pertapaan Hlynsky di Ukraina Timur. Ia ditembak di punggungnya oleh Tentara Merah.
Theognostus ditembak dijantungnya pada waktu tidur.
Cahaya supernatural nampak pada waktu ibadah sembahyang malam untuk menghormati Santo Serafim dan Theognostus di atas makam mereka di Kizil-Zhar dekat Alma-Ata di Kazakhstan. Sejumlah penyembuhan dan mukjizat tercatat terjadi di makam mereka.

Santo Konstantin (Podgorskiy)

Seorang imam menikah dan martir dari Kirzhemany (wafat 1918).
Ia disiksa dan disalibkan di pintu gerejanya!
Kaum komunis memukuli dia pada saat sembahyang harian (sholat), meretakkan tempurung kepalanya, memotong jarinya dan memaksa dia menarik kereta kuda melewati desa.
80 tahun kemudian tubuhnya digali dalam keadaan lengkap tidak membusuk!
Bahkan pakaiannya, sepatu and Kitab Injilnya tetap utuh seperti baru.

Santo Hermogen (Dolganev)

Uskup Tobolsk (wafat 1918).
Ia ditenggelamkan oleh bandit-bandit komunis di sungai Tura.
Pada pk. 00.30 AM dengan batu dilehernya ia dilemparkan ke dalam sungai dari kapal.
Pada tahun 1906 St. Yohanes dari Kronstadt menubuatkan kemartirannya dengan membandingkan kematiannya itu dengan kemartiran St. Stefanus Sang Martir Pertama.

Santo Konstantin dari Merkushino atau Konstantin Bogoyavlenskiy (wafat 1918)

Seorang imam Orthodox berusia 22 tahun yang dieksekusi oleh kaum bolshevik merah.
Ia melayani di sebuah gereja desa St. Mikael Sang Malaikat Agung di Merkushino.
Kaum komunis memaksa dia menggali lubang kubur untuk dirinya sendiri.
Mereka menembak dia di kepalanya dan melempar tubuhnya ke sana.
Pada tahun 2002 dengan secara tak sengaja tubuhnya ditemukan dalam keadaan tak membusuk, tetap utuh!
Relikwi-relikwi kudus utuh tak membusuk dari Santo Konstantin dari Merkushino ini ada di desa Merkushino, wilayah Yekaterinburg, Rusia.
Mereka menemukan relikwi itu waktu menjalankan mesin penggali di desa itu pada waktu restorasi gereja tua itu pada tahun 2002.

Yang Terberkati Alexy dari Yelnat atau Yurodiviy Alexei Voroshin (wafat 1937)

Yang Terberkati Alexy berasal dari Yelnat, distrik Yuryevets, wilayah Ivanovo di Rusia.
Ia dikaruniai karunia nubuat dan meramalkan masa depan dari banyak orang di desanya.
Ia menubuatkan datangnya Perang Dunia II sebagai hukuman dari Allah. Ia tahu hal-hal tersembunyi.
Ia ditangkap oleh orang-orang Soviet dan disiksa di penjara Kineshma dimana ia meninggal.
Relikwinya ada di Biara Sviato-Vvedensky di Ivanovo, Rusia.

Santo Serafim (Zvezdinskiy)

Uskup Dmitrov (wafat 1937).
Ia ditangkap oleh kaum komunis dan dieksekusi dengan cara ditembak di Ishim, wilayah Tyumen di Siberia.

Santo Kirill (Smirnov)

Metropolitan Kazan (wafat 1937).
Santo Kirill (Smirnov) dieksekusi dengan ditembak di Shymkent di Kazakhstan Selatan pada 20 November 1937 oleh keputusan NKVD Soviet.

Martir Veniamin (Troitskiy)

Uskup Ufa (wafat 1937).
Ia banyak memberikan pengaruh pada pemuda Orthodox.
Pada tahun 1922 ia ditangkap (oleh kasus dari Santo Piotr (Zverev), dideportasi selama 2 tahun ke Tashkent di Uzbekistan.
Ia dijatuhi hukuman pada tahuun 1930 selama 10 tahun di kamp-kamp konsentrasi.
Di eksekusi oleh NKVD Soviet dengan ditembak di rumah tahanan di Samara.

Santo Ilarion (Troitskiy)

Uskup Agung Vereya (wafat 1929).
Ia ditangkap oleh kaum komunis, dikirim ke kamp konsentrasi Solovki.
Ia seorang teolog terkemuka dan sekretaris Patriarkh Rusia St. Tikhon.
Ia meninggal karena tipus di penjara di St. Petersburg.
Tubuhnya ditemukan dalam keadaan utuh, awet, tidak membusuk, memancarkan bau wangi.
Relikwi-relikwi kudus dan awet dari Santo Ilarion Troitskiy ada di Biara Stretensky di Moskow.

Santo Theodore dari Tobolsk

Ia seorang lumpuh, penghibur banyak orang percaya, dihormati banyak orang tapi tidak demikian dengan kaum komunis.
Ia dibawah ke penjara dan dieksekusi dengan ditembak di punggungnya.

Tiga martir dari Krasnoufimsk (wafat 1918): Santo Lev (Yershov), Santo Alexander (Malinovskiy), Santo Alexander (Budrin)

Para imam di Gereja Allah Tritunggal Kudus di Krasnoufimsk, wilayah Yeterinburg di Rusia.
Pada tahun 2002, ketika relikwi-relikwi dari orang kudus terakhir ditemukan, sebuah tanda ajaib dari tiga salib nampak di langit!
Mereka dibunuh oleh kaum komunis pada tahun 1918.

Santo Faddey (Uspenskiy)

Uskup Agung Tver (wafat 1937).
Ia diperlakukan sebagai orang kudus semasa hidupnya. Dipenjarakan oleh kaum komunis.
Bunda Allah menampakkan diri satu kali pada malam hari kepada kepala penjara berpesan untuk tidak menyentuh laki-laki kudus ini. Ia terlihat dalam cahaya bersinar. Santo Faddey dieksekusi di penjara.
Relikwinya ditemukan pada tahun 1993 dan ditempatkan di Katedral Kenaikan Kristus di Tver, Rusia.

Para martir dari Puzo: Santa Maria, Santa Daria, Santa Evdokia, Santa Daria (wafat 1919)

Para biarawati kudus di desa Puzo (Suvorovo), wilayah Nizhniy Novgorod, Rusia.
Mereka dipukul, disiksa dan dieksekusi oleh para pemberontak komunis.
Merpati-merpati putih nampak di bahu-bahu mereka ketika mereka dipukul.
Ketika Evdokia ditembak, sebuah piala nampak naik di udara dan berjalan di udara di atas selnya. Kubur mereka mengeluarkan bau wangi yang kuat.
Relikwi-relikwi ajaib mereka ditemukan pada tahun 2001 dan disimpan di Gereja di Puzo.

Santo Victor (Ostrovidov)

Uskup Glazov dan Viatka (wafat 1934).
Ditangkap beberapa kali, dipenjarakan di kamp konsentrasi Solovki.
Pada tahun 1932 divonis 3 tahun deportasi ke bagian utara dari Komi dimana ia meninggal.
67 tahun kemudian relikwinya ditemukan utuh meskipun di tanah berpaya-paya.
Relikwinya mengeluarkan bau harum dan diketahui oleh mukjizat kesembuhan, tetap disimpan di Biara Tritunggal Kudus dari Viatka.

Para martir dari Vyshegorod: Santo Alexander (Smirnov) dan Santo Theodore (Remisov) (wafat 1918)

Mereka adalah imam-imam desa di Vyshegorod, Rusia. Mereka dieksekusi oleh pemberontak-pemberontak Tentara Merah pada hari pesta peringatan St. Kosmas dan St. Damianus.
Kepala Alexander dipenggal, ia ditembak dua kali, ditusuk benda tajam dua kali, tetapi secara mukjizat oleh kuasa Allah tetap hidup!
Hanya setelah jantungnya ditusuk, ia meninggal.

Lihat video:
Para Martir Baru Kristen Orthodox pada Masa Penganiayaan Soviet terhadap Gereja pada tahun 1918 – 1939 : http://www.youtube.com/watch?v=8jj1bepQgTw

Referensi

1. Episkop Timothy Ware (Penterjemah : Arkhimandrit Daniel Bambang PhD). Mari Mengenal Kekristenan Timur. Sejarah Gereja Orthodox. Satya Widya Graha. 2001.

2. Nikita Struve. Christian in Contemporary Russia. London. 1967.

3. Presb. DR. Daniel Bambang Dwi Byantoro. Garis Besar Sejarah Perkembangan Gereja Orthodoks. Gereja Orthodox Indonesia. Solo. 1989.

4. Zakharii New Orthodox Christian Martyrs of Soviet Persecutions of the Church in 1918. "Stikhari Paskhi" (Easter Verses), Orthodox chant by united choir of Kyiv Theological Academy and of Kyiv Caves Lavra in Ukraine. March 31, 2010 – 1939.

5. Dan lain-lain.
.

Minggu, 05 Desember 2010

[Ruang Kadaver] : Alexander Agung: Sang Penakluk yang Tertakluk dan Tiga Permintaan Terakhirnya

Oleh:
Presbyter Rm.Kirill JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
Paroikia St. Iona dari Manchuria, Surabaya
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

Ruang Kadaver adalah Ruang penyimpanan kadaver (mayat manusia yang telah di awetkan dengan diberi formalin) yang terletak di basement, yang terdiri dari rak-rak berisi kadaver, kantung mayat berwarna oranye, maupun kolam formalin yang berisi kadaver-kadaver yang masih terendam.

Setelah Allah, kematian juga bersifat adil. Kematian menegakkan keadilan bagi siapapun. Kematian tak terelakkan bagi siapapun, cepat atau lambat, walau tak diharapkan. Kematian akan menghampiri manusia tanpa pandang-bulu, tanpa pilih-kasih dan tak seorangpun bisa mencegah kedatangannya, yang dengan berbagai macam cara yang kadang tak terpikirkan, bahkan kadang seperti pencuri di tengah malam. Kematian bagian dari hidup setiap manusia! Di dunia ini, ”kehidupan” bersanding mesra dengan ”kematian”!

Artikel-artikel tentang kematian di ”Ruang Kadaver” ini bukan dimaksudkan untuk sekedar dibaca, tetapi lebih lagi untuk direnungkan. Merenungkan kematian tujuannya hanya satu: supaya kita selalu ingat (bhs. Jawa: ”eling”; dalam Kamus Besar Bahasa Indonesis Edisi ketiga (Balai Pustaka 2002) ”Eling” berarti berpikir sehat, bijaksana, pantas, ingat akan Tuhan Yang Maha Esa) dengan Sang Khalik, refleksi, mawas diri, akan kesementaraan hidup tubuh kita ini, bahwa kita semua akan mengalami kematian dan akan memasuki dunia keabadian dan masa penghakiman akhir. Karena itu sebaiknya mempersiapkan diri dan menggunakan waktu yang ada dalam hidup saat ini dengan hidup penuh hikmat (Efesus 5:16; Kolose 4:5).


Alexander Agung Sang Penakluk Tiga Benua

Alexander (yang) Agung (Alexander the Great; bahasa Yunani: Μέγας Ἀλέξανδρος ("Megas Alexandros") atau Alexander III dari Makedonia atau dikenal juga sebagai Iskandar Agung (20/21 Juli 356 - 10/11 Juni 323 sM) adalah seorang penakluk asal Makedonia. Gelar The Great atau Agung di belakang namanya diberikan karena kehebatannya sebagai seorang raja dan pemimpin perang lain serta keberhasilanya menaklukkan wilayah yang sangat luas hanya dalam waktu 10 tahun. Ia diakui sebagai salah seorang pemimpin militer paling jenius sepanjang zaman. Ia juga menjadi inspirasi bagi penakluk-penakluk seperti Hannibal, Pompey dan Caesar dari Romawi, dan Napoleon. Dalam masa pemerintahannya yang singkat, Alexander mampu menjadikan Makedonia sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia. Dia adalah anggota paling terkenal dari Dinasti Argead dan pencipta salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah kuno. Alexander Agung hidup di masa yang disebut "inter-testamental period" (antara 400 sM - 1 M) disebut pula dengan istilah "Silent Ages!". Dan Alexander ini hidup 3 abad sebelum Yesus lahir.

Alexander Agung adalah salah satu tokoh yang dianggap sebagai Dzul Qarnain (Iskandar Zulkarnain) yang dapat ditemukan pula pada kitab suci Al Qur'an, Surah Al Kahfi 83-101. Dikisahkan ialah yang mengurung bangsa Ya’juj dan Ma’juj (Gog dan Magog) - yang menurut hadist shahih, bangsa tersebut akan keluar di akhir zaman. Riwayat ini bemula dari saat ia akan menaklukkan suatu daerah, penduduk tersebut tanpa disangka bersedia mengikutinya. Asal bangsa Yajuj dan Majuj dikurungnya. Maka Iskandar Dzulqarnain mengurung kedua bangsa tersebut. Dan para penduduk pun bersedia ditaklukkan dengan suka cita. Anggapan tersebut datang dari kisah Alexander Romance yang sudah ada sebelum Islam. Beberapa allamah Muslim menolak anggapan Alexander Agung adalah Dzul Qarnain, sebab Alexander Agung bukanlah monoteis, sedangkan Dzul-Qarnain adalah penyembah Allah dan hanya seorang penguasa.

Walaupun hanya memerintah selama 13 tahun, semasa kepemimpinannya ia mampu membangun sebuah imperium yang lebih besar dari setiap imperium yang pernah ada sebelumnya. Pada saat ia meninggal, luas wilayah yang diperintah Alexander berukuran 50 kali lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya serta mencakup tiga benua (Eropa, Afrika, dan Asia). Di Afrika, Alexander menaklukkan Mesir dan mendirikan kota Alexandria atau dalam bahasa Arabnya, Iskandariah. Selama ekspansinya beberapa kota yang didirikannya semuanya dinamai berdasarkan namanya, seperti Alexandria atau Alexandropolis. Salah satu dari kota bernama Alexandria yang berada di Mesir, kelak menjadi terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun lamanya serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa itu. Di benua Asia, dia menaklukkan Iran sampai ke India. Pada tahun 332 sM Alexander datang ke Yerusalem.

Penyatuan wilayah dari Makedonia hingga Persia oleh Alexander Agung menyebabkan terbetuknya perpaduaan kebudayaan Yunani, Mediterrrania, Mesir, dan Persia yang disebut dengan kebudayaan Hellenisme. Pengaruh Hellenisme ini bahkan sampai ke India dan Cina. Khusus di Cina, pengaruh kebudayaan ini dapat ditelusuri di antaranya dengan artefak yang ditemukan di Tunhuang. Terhadap semua daerah jajahannya Alexander mempersatukannya dengan membuat Koine Dialek, (istilah koine itu berarti umum); jadi Koine Yunani berarti bahasa Yunani yang berlaku untuk umum, untuk masyarakat luas. Sebelum Alexander berkuasa, bahasa Yunani merupakan campuran dari sejumlah dialek atau bahasa daerah. Ketika Alexander berkuasa, ia berupaya agar bahasa Yunani itu menjadi bahasa yang digunakan untuk umum atau masyarakat luas. Jadi salah satu dampak dari tokoh Alexander Agung ini ada dalam Perjanjian Baru, yang paling nyata adalah naskah bahasa asli Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.

Pada masa penjajahannya Alexander juga membangun infrastruktur dengan pembangunan jalan-jalan yang menghubungkan daerah satu dengan yang lain pada wilayah jajahannya, dan kemudian ratusan tahun kemudian memberikan kemudahan bagi para Rasul untuk memulai mengabarkan Injil, tentu saja kita boleh memandang hal ini sebagai kemudahan karena Para Rasul tidak perlu ”babat alas”, dan dengan mudah melalui jalan-jalan yang sebelumnya telah dirintis mulai dari masa pemerintahan Alexander Agung itu.

Alexander dianggap besar kemungkinan berwajah rupawan, dan dia sering amat bermurah hati kepada musuh yang dikalahkannya. Di lain pihak, dia juga seorang ”egomaniac” dan bertabiat kejam. Pada suatu peristiwa, dalam suatu pertengkaran dalam keadaan slebor, dia membunuh teman akrabnya, Clertus, seorang yang pernah menyelamatkan jiwanya. Selama perjalanan ekspansi dan penaklukannya, ia mengeksekusi banyak satrap (semacam gubernur) dan pejabat yang bertindak melenceng sebagai contoh.

Dalam perjalanan ekspansi dan penaklukan-penaklukannya, sewaktu di Babilonia, Alexander tiba-tiba terkena sakit parah dan mengalami demam selama 11 hari sebelumnya akhirnya meninggal pada tanggal 10 Juni 323 sM, dalam usia sekitar 33 tahun. Penyebab kematian yang sesungguhnya tidak jelas.

Alexander Agung Sang Tertakluk dan Tiga Permintaan Terakhirnya

Ketika dalam perjalanan pulang dari menaklukkan beberapa negara, dia jatuh sakit. Pada saat ini negara yang ditaklukan, harta yang dikuasai dan pedang sakti yang dimiliki, kejayaan pasukan untuknya semua ini dirasakan tidak lagi berarti baginya. Dia tahu nyawanya segera akan dicabut oleh Tuhan, dia sudah tidak bisa kembali ke negaranya. Pada saat ini ia berpesan kepada Jenderalnya: ”Sebentar lagi saya akan meninggalkan dunia ini, saya mempunyai 3 permintaan, kalian harus mengabulkan permintaan yang saya sebut ini.” Jenderal dan para bawahannya menitikkan air mata.

“Permintaan pertama saya adalah peti mati saya harus dokter saya sendiri yang membawa pulang.” Alexander menghela nafasnya, melanjutkan perkataannya: ”Permintaan kedua saya adalah ketika peti mati saya diantar kekuburan, sepanjang jalan yang menuju ke kuburan harus meletakkan emas, permata dan harta karun yang saya miliki.” Setelah menyelimuti dirinya dengan selimut woolnya, memejamkan mata dan beristirahat sebentar, dia melanjutkan berkata:

”Permintaan terakhir saya ialah letakan kedua tangan saya diluar peti mati saya.” Semua orang yang terkumpul disana merasa heran, tetapi tidak ada yang berani bertanya. Jenderal kesayangan Alexander setelah mencium tangannya lalu bertanya:” Paduka, kami pasti akan mengabulkan semuanya sesuai dengan permintaan Paduka, tetapi dapatkah Paduka katakan maksud dibalik ketiga permintaan terakhir Paduka tersebut?”

Alexander menarik nafas panjang dan berkata :”Saya mau semua orang didunia ini mengerti saya baru mendapat 3 pelajaran yaitu saya menyuruh dokter saya sendiri membawa pulang peti mati saya, karena saya mau orang didunia ini tahu bahwa dokter tidak bisa benar-benar menyembuhkan penyakit, menghadapi kematian dia juga tidak berdaya. Saya harap orang di dunia ini benar-benar bisa menghargai nyawanya dengan tidak melakukan hal-hal berdosa.”

Permintaan kedua yaitu supaya orang didunia ini jangan seperti saya hanya mengejar harta, saya menghabiskan seumur hidup saya hanya untuk mengejar harta benda, tetapi terkadang sia-sia hanya menghabiskan waktu saja. Permintaan ketiga adalah supaya orang didunia tahu saya lahir dengan tangan kosong, ketika pergi juga dengan tangan kosong.” Setelah habis berkata sambil menutup matanya, Alexander menghembuskan nafas terakhirnya.

Referensi

1. _________________. Dzulqarnain bukan Alexander Agung. Majalah Asy Syariah Vol IV/2008. http://visipramudia.wordpress.com. Posted by: Dadan Gumbira Pramudia on: April 24, 2008

2. Erabaru.Net. Tiga Permintaan Terakhir Kaisar Alexander. Selasa, 13 April 2010: http://erabaru.net

3. From Wikipedia, the free encyclopedia. Alexander the Great. http://en.wikipedia.org/wiki/Alexander_the_Great

4. Dan lain-lain.

Kamis, 02 Desember 2010

St Nikolai Velimirovic tentang Puasa

Diterjemahkan oleh :
Presbyter Rm.Kirill JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
Paroikia St. Iona dari Manchuria, Surabaya
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)


St. Nikolai Velimirović [(Николај Велимировић], Uskup Ochrid dan Žiča, Serbia, 5 Januari 1880 - 18 Maret 1956]

Dengan puasa aku menggembirakan harapanku dalam Engkau, Tuhanku, yang datang lagi.

Puasa mempercepat persiapanku untuk kedatanganMu, harapan satu-satunya dari hari ke hari dan malam-malamku.

Puasa membuat tubuhku lebih kurus, sehingga apa yang tersisa dapat lebih mudah bersinar dengan roh.

Sambil menantikan Engkau, aku tidak ingin memberi makan untuk diriku dengan darah atau untuk mengambil hidup - sehingga binatang-binatang dapat merasakan sukacita harapanku..

Tapi sungguh, berpantang dari makanan tidak akan menyelamatkanku. Bahkan jika aku makan hanya pasir dari danau, Engkau tidak akan datang kepadaku, kecuali puasa menembus lebih dalam ke dalam jiwaku.

Aku datang untuk mengetahui melalui doaku, bahwa puasa jasmaniah lebih merupakan simbol puasa sejati, sangat bermanfaat bagi seseorang yang baru saja mulai berharap hanya padaMu, dan tetap sangat sulit bagi seseorang yang hanya sekedar mempraktekkan puasa itu.

Oleh karena itu aku telah membawa puasa ke dalam jiwaku untuk membersihkan dari banyaknya ketidaklayakan sang mempelai wanita dan untuk mempersiapkan diri bagiMu seperti seorang perawan.

Dan aku telah membawa puasa ke dalam pikiranku, untuk mengusir dari pikiran semua lamunan tentang hal-hal duniawi dan untuk menghancurkan semua khayalan kosong, yang dihasilkan dari lamunan dan mimpi-mimpi.

Aku telah membawa puasa ke dalam hatiku, sehingga dengan cara itu hatiku akan memadamkan semua nafsu dan keegoisan duniawi.

Aku telah membawa puasa ke dalam hatiku, sehingga damai surgawi yang tak terkatakan memerintah atas hatiku, ketika RohMu yang membadai menemui rohku.

Aku menentukan puasa untuk lidahku, untuk menahan diri dari kebiasaan obrolan kosong dan berbicara dalam keheningan, hanya kata-kata dalam keheningan itulah yang mencerahkan jalan bagiMu untuk datang.

Dan aku telah memberlakukan puasa pada kekhawatiranku sehingga mengusir semua kekhawatiran seperti angin yang berhembus mengusir kabut, agar kekhawatiran tidak berdiri seperti kabut tebal antara aku dan Engkau, dan agar kekuatiran tidak membuat tatapanku kembali ke dunia.

Dan puasa telah membawa ke dalam ketenangan jiwaku dalam menghadapi alam ciptaan dan bukan ciptaan, dan kerendahan hati terhadap sesama manusia dan segenap makhluk. Dan itu telah menanamkan dalam diriku keberanian, seperti yang aku tidak pernah tahu bilamana aku bersenjata dengan segala macam senjata duniawi.

Apakah harapanku sebelum aku memulai berpuasa kecuali hanya kisah lain yang diceritakan oleh orang lain, yang disampaikan dari mulut ke mulut?

Kisah yang diceritakan oleh orang lain tentang keselamatan melalui doa dan puasa itu telah menjadi kisahku sendiri.

Puasa yang salah menyertai harapan yang salah, seperti tidak puasa menyertai keputusasaan.

Tapi seperti roda mengikuti di belakang roda, puasa sejati mengikuti harapan yang benar.

Tolonglah aku berpuasa dengan sukacita dan berharap dengan gembira, bagiMu, Sang Pesta Kegembiraanku, mendekatlah padaku dengan senyum kemilauMu.

Catatan:

Bapa kami di antara para orang kudus, Uskup Nikolaj Velimirović (Николај Велимировић, 5 Januari 1880 - 18 Maret 1956, juga diterjemahkan Nicholas) adalah uskup dari Žiča di Serbia dan penulis beberapa buku Orthodox. Karyanya yang paling dikenal luas adalah “Prolog dari Ohrid” (Prologue from Ohrid). Nama pertamanya adalah diucapkan dan kadang-kadang ditulis Nikolai.

Referensi

Website: Contemporary Orthodoxy. St. Nikolai Velimirovic on Fasting (From Prayers by The Lake). http://www.contemporaryorthodoxy.com. Posted by Gregory Brecht at 9:04 AM. Saturday, November 29, 2008.

Sabtu, 20 November 2010

Status Facebook Binatang

Kalo binatang punya facebook kira2 statusnya kaya gini kali yaaa...

Anjing pudel : Nunggu di jemput chayangku mo ke salon neeh...

Kecoa : Baru aja selamet dari injekan maut...

Sapi : HuH sbel susuku di raba2 lg oleh majikanku, damn...

Kucing : Anak gw yg ke7 barusan nanya sapa bapaknya, gw bingung mw jwb apa, gw sendiri lupa bpknya siapa...

Nyamuk : Gw positif HIV AIDS, gra2 salah isep, hiks...

Ayam : Teman2 klo bsk gw ga update brati gw di goreng, luv u all...

Cumi-cumi : Abis isi ulang tinta neeh...

Babi : Gw difitnah nyebarin flu, sialan...

Kambing [bangga]: boss baru gw tajir book…, hobbinya makan gule lagi…wkwkwk


Allah, manusia dan binatang:

manusia dan hewan Kaupelihara, ya TUHAN. [Mazmur 36:7b]

sebab punya-Kulah segala binatang hutan, dan beribu-ribu hewan di gunung. Aku kenal segala burung di udara, dan apa yang bergerak di padang adalah dalam kuasa-Ku. [Mazmur 50:10,11]

Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah [Mazmur 104:14]

Dia, yang memberi makanan kepada hewan, kepada anak-anak burung gagak, yang memanggil-manggil. [Mazmur 147:9]

Orang benar memperhatikan hidup hewannya, tetapi belas kasihan orang fasik itu kejam. [Amsal 12:10]

Selasa, 16 November 2010

Kisah Gereja Sebagai Trend Bisnis Masa Kini

Mon,06/14/10

Melihat situasi ekonomi yang sulit akhir-akhir ini, juga melihat pengajaran yang makin amburadol, dikarenakan penyalah gunaan jabatan dalam Gereja dan sebagainya maka dari pada malu malu dan malu maluin mending langsung aja deh,...

Hari hari ini semakin banyak juga jemaat yang gampang ketipu, dengan cerita cerita fantastis, gak perlu mikir banyak dengan buka buka Alkitab. Cuma seneng mendengar kotbah yang menyenangkan telinga. Apa lagi yang berbau "ngeroh", maksudnya yang bisa liat setan setan.

Bisnis gereja / gereja bisnis

Disinilah peluang baru kita dimana kita bisa menggabungkan bisnis dan sisi rohani. Secara bisnis kita untung banyak, dan bisa berlindung dibawah "payung "secara rohani. Kesimpulan nya, sekali mendayung dua-tiga pulau terlampaui.

BISNIS GEREJA / GEREJA BISNIS

Buka bisnis gereja mau gak???
Kayak gereja "tetangga" sebelah. Masak cuma mereka aja yang boleh mengeruk keuntungan,.. he he he he

Modal 16.500.000 (murah kan?)

Sewa gedung = Rp 10juta, lengkap dengan fasilitas musik

Biaya pembicara = RP 500.000 (dikit banget kali, gak apa2. kan pelayanan)

Team musik + WL+ singer+ tamborin = 1juta

2 artis(@=1juta) = 2juta, malah mungkin bisa gratis. Dimanfaatkan aja. bilang aja pelayanan, he he he

Keamanan/ polisi ( supaya gak ada yang ganggu ) = yah, 1juta

Kartu undangan dan iklan = 1juta (wah gede banget)

Makan-makan= 2juta lah

Total pengeluaran = Rp 16.500.000,-

Estimasi pemasukan:

Jemaat yang hadir 1.000 orang

Kolekte @ 5000 = RP 5.000.000

Korban tantangan = 20 juta ( kok bisa,.. ya ialah masa ya iya dong. nama nya juga perkiraan )

Todong si pengusaha dan sponsor untuk investasi = 10juta (namanya aja gereja preman, eh gereja bisnis)

Total pemasukan = Rp 35.000.000

Catatan :

1. Pembicara nya harus lucu, bisa ngayal liat sorga, pinter cerita (PENDETA= Pendek pinter cerita, wkwkwkw) menarik (ganteng kayak saya lah minimal), trus bisa menghipnotis jemaat agar bisa memberi persembahaan dengan embel2 supaya dengan "memberi", si jemaat akan menjadi kaya raya.

2. Dijamin gak perlu susah susah cari jemaat deh,.. COLONG aja dengan embel embel ini. Dipastikan sebagian besar pindah ke "kolam" kita.

Total pemasukan - Total pengeluaran ( Rp 35.000.000 - Rp 16.500.000)

Jadi, total keuntungan bila buka bisnis seperti ini untuk sekali ibadah adalah Rp 18.500.000

Untungkan saya bilang,...

Hayo, siapa yang mau gabung,....

PRIHATIN, PRIHATIN !!!!!!!!!!!!!

Semoga ini hanya sebatas tulisannnnn......

Sumber :
Lambok A. Sitorus: http://www.cakka.web.id/blog/kisah-gereja-sebagai-trend-bisnis-masa-kini

Senin, 08 November 2010

SINAKSARION (Kisah Orang Kudus): St. Sergius dan St. Bacchus para Syuhada Agung dari Syria

Oleh :
Presbyter Rm.Kirill JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
Paroikia St. Iona dari Manchuria, Surabaya
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

I. Kisah Orang Kudus Sergius dan Bacchus


Santo Sergius dan Bacchus (juga dikenal sebagai Serge dan Bacchus atau Sergios kai Bakchos atau Sarkis wa Bakhos; bhs. Rusia: Святых мучеников Сергия и Вакха Сирийский (290-303), adalah tentara Romawi abad ketiga yang diperingati sebagai syuhada (martir) oleh Gereja-gereja Orthodox Timur, Orthodox Oriental dan Roma Katolik. Menurut hagiografi (kisah tentang kisah kehidupan orang suci) mereka, yang diceritakan dalam teks Yunani yang dikenal sebagai The Passion of Sergius and Bacchus (Penderitaan Sergius dan Bacchus), mereka adalah warganegara Romawi dan perwira tinggi bala tentara Romawi dari Kaisar Galerius Maximianus, dan disayangi sang kaisar dalam kemurahannya sampai mereka diketahui sebagai orang Kristen secara sembunyi-sembunyi dan rahasia mereka terbuka ketika mereka mencoba untuk menghindari menemani seorang pejabat Romawi masuk ke dalam kuil pagan dengan seluruh pengawalnya. Sergius dan Bacchus menolak untuk menyembah patung dewa-dewa Romawi di kuil berhala semasa kekuasaan Kaisar Maximianus setelah mereka menjadi penganut ajaran Yesus Kristus. Akibat ketidakpatuhan itu, mereka dibuang ke garis depan peperangan, untuk kemudian dianiaya dan dibunuh. Mereka dihukum berat, hingga Bacchus sekarat selama penyiksaan, dan Sergius akhirnya dipenggal. Gereja-gereja dan monasteri-monasteri (biara) untuk menghormati mereka telah dibangun di beberapa kota, termasuk Konstantinopel, Kairo dan Roma.

Ikon abad ke-7 dari St. Sergius dan St. Bacchus, para Syuhada Agung dari Syria (Мученики Сергий и Вакх)

Penderitaan Sergius dan Bacchus (The passion of Sergius and Bacchus) dimaksudkan untuk menggambarkan kematian dua anggota pengawal kekaisaran di bawah kaisar Romawi Timur Gaius Galerius Valerius Maximianus (305-311), Bacchus di Barbalissos, dan Sergius di Resafa. Walaupun arkeologi telah membuktikan bahwa Resafa menjadi fokus untuk kultus penting Sergius paling akhir sekitar tahun 425. Para arkeololog yang lain berpendapat bahwa para martir dieksekusi di bawah kolega yunior Maximianus, yaitu Maximinus. Namun, klaim bahwa Maximianus menghukum para martir dengan mengenakan mereka pakaian wanita menunjuk ke pemerintahan Julian yang Murtad (361-363) sebagai gantinya, kaisar satu-satunya yang pernah menjatuhkan siksaan yang menghinakan tersebut atas para tentaranya. Unsur-unsur lainnya dalam the passion memperkuat kesan ini, yang berkaitan dengan penderitaan dua Pengaku Iman (konfesor) di bawah Julian. Sarjana Italia Pio Franchi de Cavalieri berpendapat bahwa The Passion of Sergius dan Bacchus didasarkan pada semangat awal kehilangan St. Juventinus dan St. Maximinus, dua orang kudus martir di bawah Kaisar Julian yang murtad di tahun 363. Dia mencatat terutama bahwa hukuman diarak keliling dalam pakaian perempuan mencerminkan perlakuan tentara Kristen oleh Julian. David Woods lebih lanjut mencatat bahwa Historia Nova Zosimus mencakup uraian dari Julian menghukum desertir kavaleri hanya dalam sedemikian rupa.

Sergius dan Bacchus adalah saudara - bukan dari darah tetapi dari kemauan. Mereka telah membentuk persahabatan dan hubungan yang kuat sementara melayani satu sama lain di dalam tentara Romawi di bawah pemerintahan Kaisar Maximianus. Keduanya perwira dan komandan dalam angkatan bersenjata dan tidak diketahui untuk sebagian besar tentara, mereka berdua adalah orang Kristen. Hidup mereka menjadi terjalin erat karena mereka lebih mengabdikan diri kepada Tuhan dan Juruselamat mereka sendiri. Mereka telah diangkat sebagai pemimpin dan dipanggil untuk memimpin dalam pasukan Kekaisaran Romawi, namun mereka juga telah dipanggil untuk melayani sebagai para saksi dan Pengaku Iman (konfesor) Kekristenan yang mereka peluk dan menjadi pengharapannya. Dengan pertobatan mereka, mereka telah menjauhi dari hal-hal cara hidup lama dan sebagai ciptaan baru di tempat kerjanya di kerajaan Romawi memerlukan hal-hal tertentu dari mereka bahwa mereka memberi diri dengan rela dan sepenuh hati bagi Allah Tritunggal Maha Kudus. Ujian terbesar menjulang di depan mereka karena sebagai abdi negara dan pemimpin militer mereka menarik perhatian lebih dari banyak orang.

Beberapa orang telah mengamati Sergius dan Bacchus dan mencurigai bahwa mereka mungkin menjadi anggota dari kelompok yang dibenci pada masa itu – yaitu orang-orang Kristen. Mereka melihat bahwa Sergius dan Bacchus sepertinya tak pernah mempersembahkan korban kepada dewa-dewa Romawi dan menilai bahwa tingkah-laku mereka mencurigakan. Orang yang dengki hati memberi informasi pada Maximianus bahwa dua orang penasehat dan pengawal terpercayanya tidak menghormati para dewa pagan. Hal ini dianggap sebagai kejahatan terhadap negara. Mungkin menyadari bahwa mereka berdiri untuk membuat kejatuhan atasan mereka, mereka berbalik dari Sergius dan Bacchus sebagai orang Kristen yang dicurigai. Hal ini tidak bisa diterima Maximianus yang memerintahkan kedua orang Kristen ini untuk muncul di hadapannya. Jantung mereka berpacu saat mereka berjalan melalui pintu dan mengetahui apa yang akan diminta dan apa yang diharapkan. Mungkin mereka takut bahwa Iman yang telah membawa mereka sejauh ini mungkin dipeluk dalam ketakutan.

Kaisar, ingin meyakinkan diri dari kebenaran tuduhan itu, Sergius dan Bacchus diperintahkan untuk mempersembahkan korban kepada dewa-dewa berhala. Namun, ketika mereka diminta untuk membuat pengorbanan untuk membuktikan kesetiaan mereka, mereka menolak untuk mempersembahkan kurban kepada Jupiter di bangunan-bangunan kuil pagan dari kaisar Galerius dan juga menolak untuk menyembah patung dewa-dewa Romawi lainnya di kuil berhala semasa kekuasaan Kaisar Maximianus. Ini terjadi setelah mereka menjadi penganut ajaran Yesus Kristus. Mereka bersikeras bahwa mereka adalah tentara yang baik tetapi mereka menyembah dan melayani Allah Yang Esa, Allah yang benar. Mereka mengaku Iman mereka akan satu Allah dan hanya menyembah Dia. Maximianus sangat kecewa dan marah. Ia memerintahkan Sergius dan Bacchus dilucuti dari simbol-simbol pangkat kemiliteran dan kebesaran mereka. Cincin, ikat pinggang, dan liontin emas mereka diambil dari mereka, tetapi mereka tetap mempertahankan iman mereka. Melihat bahwa ini tidak memiliki efek melemahkan pengharapan iman mereka, mereka telah melucuti pakaian mereka juga. Mereka terus mengakui dan berbagi Iman yang mengilhami dan menuntun mereka. Maximianus, dalam serangan dari kemarahan, memerintahkan agar mereka dikenakan pakaian wanita dan diarak melalui jalan-jalan. Dengan rantai di leher mereka, mereka diseret di depan massa untuk ditelanjangi dari martabat dan kehormatan diri mereka sendiri, dan orang-orang mengejek mereka. Lalu ia memanggil Sergius dan Bacchus padanya lagi dan dengan cara yang ramah menyarankan mereka untuk tidak terpengaruh oleh dongeng-dongeng Kristen, tetapi untuk kembali ke para dewa Romawi. Namun, mereka tidak berpaling ke kultus kaisar. Orang-orang kudus ini membantah kata-kata kaisar, dan menunjukkan kebodohan dari menyembah para dewa pagan. Penghinaan dan fitnah itu menyakitkan tapi tidak berhasil membujuk mereka untuk murtad dari imannya. Bahkan permohonan Kaisar dan janji-janji dikembalikannya kekuasaan mereka tidak membuahkan hasil.

Kaisar memerintahkan bahwa mereka akan dikirim ke gubernur bagian timur Syria, Antiokhus, yang sangat membenci orang Kristen. Galerius kemudian mengirim mereka ke Barbalissos di Mesopotamia untuk diadili oleh Antiokhus, komandan militer di sana dan seorang teman lama Sergius. Mereka dicap pengkhianat dan pemberontak dan dikirim ke Syria untuk menjalani hukuman mereka. Di sana, mereka diserahkan kepada gubernur: Antiokhus - orang yang terkenal karena kebrutalannya (baca: kekejamannya) terhadap kaum Kristiani. Antiokhus tak lupa, bagaimanapun, bahwa Sergius dan Bacchus telah menjadi orang-orang yang telah membantu dia menerima penempatan sebagai Gubernur Syria. Antiokhus telah menerima posisinya dengan bantuan Sergius dan Bacchus. "Bapakku dan pendukungku!" katanya. "Kasihanilah dirimu, dan juga aku, aku tidak ingin mengutuk pendukungku untuk penyiksaan kejam". Para martir kudus menjawab, "Bagi kami hidup adalah Kristus, dan mati adalah keuntungan." Ia meminta mereka untuk menyerahkan Iman mereka sehingga ia tidak akan membunuh mereka, tetapi mereka menolak dan malah menyatakan Iman yang membuat Antiokhus jengkel. Dia menjanjikan pada mereka kekuasaan dan mengembalikan gemerlap pengaruh kekaisaran tetapi mereka tetap tidak berpaling terhadap Injil Kerajaan. Dengan cara apapun, Antiokhus tidak bisa meyakinkan mereka untuk melepaskan iman mereka. Marah dengan upaya mereka yang berkhotbah kepadanya dan kegagalan untuk meyakinkan mereka, ia memukuli Bacchus berulang kali sampai dia meninggal akibat luka-lukanya. Sang Gubernur bertanya pada Bacchus sementara ia tergeletak sekarat, ia bertanya "Di mana Allahmu, sekarang?". Bacchus tersenyum penuh kasih dan menyerahkan nyawa-Nya ke dalam tangan Tuhan yang Antiokhus tidak bisa melihat. Ini terjadi sekitar tahun 296. Setelah itu Sergius dipaksa untuk melihat saudaranya yang terkasih mati.

St. Bacchus Syuhada Agung dari Syria (святой мученик Вакх Сирийский)

Hari berikutnya Bacchus menampakkan diri pada Sergius dan mendorong dia untuk tetap kuat. Selama hari-hari berikutnya, Sergius juga secara brutal disiksa. Ia kemudian dipaku pelat logam pada bagian bawah kaki Sergius dan memaksanya untuk berlari sembilan mil ke kota lain. Ketika Sergius tiba - dalam keadaan sangat menderita kesakitan - ia dipenggal di Resafa, di mana kematiannya ditandai dengan kejadian ajaib. Makamnya di Resafa menjadi tempat suci yang sangat terkenal, yang mana para peziarah datang dari jauh seperti dari Eropa Barat; Resafa kemudian dinamakan menjadi Sergiopolis untuk menghormatinya. Cerita berlanjut bahwa Antiokhus dan Maximianus marah bahwa mereka dapat melakukan penyiksaan yang mengerikan dan menyakitkan tersebut pada keduanya, namun hanya menerima balasan cinta-kasih dan pengampunan dari mereka. Dalam menghadapi pertobatan sejati dan penebusan, Kerajaan Allah tidak bisa berlalu - dan tidak bisa bahkan sampai saat ini – untuk memahami apa yang sedang terjadi. Bahkan masih, kasih Allah adalah lebih dalam daripada kebencian atau kutukan.

II. Popularitas, Penghormatan dan Kontroversi St. Sergius dan St. Bacchus

Penghormatan dari dua orang kudus itu dimulai pada abad ke-5. Sebuah tempat suci untuk Sergius dibangun di Resafa sekitar tahun 425, tetapi tidak ada bukti yang pasti untuk penghormatan Bacchus yang jauh lebih tua dari itu. Tempat suci ini dibangun dari mudbrick, ternyata atas perintah uskup Alexander dari Hierapolis. Passion itu yang bertanggal pertengahan abad ke-5 adalah karya yang menggambarkan pembangunan seperti sebuah tempat suci seolah-olah itu adalah kejadian yang relatif baru. Struktur ini diganti dengan batu yang lebih kokoh pada tahun 518;. situs baru ini dilindungi oleh tokoh politik penting termasuk Kaisar Romawi Justinian I, Raja Khosrau II dari Sassanid Persia, dan Al-Mundzir, penguasa Ghassanids.

Popularitas penghormatan Sergius dan Bacchus tumbuh pesat selama awal abad ke-5, sesuai dengan pertumbuhan kultus para martir, terutama para martir militer, selama periode itu. Penganiayaan terhadap orang-orang Kristen telah dimulai pada angkatan bersenjata jauh sebelum penganiayaan keseluruhan dari abad ke-4 awal, sangat mungkin bahwa bahkan kaum Kristen yang secara sembunyi-sembunyi bisa meningkat jumlahnya melalui jajaran pengawal kekaisaran. Pada zaman kekaisaran Byzantium, kedua orang kudus ini dihormati dan dimuliakan sebagai "pelindung prajurit perang atau angkatan bersenjata". Sebuah gereja biara besar, Hagia Sophia Kecil, didedikasikan untuk St. Sergius dan St. Bacchus di Konstantinopel oleh Justinian I, mungkin pada tahun 527. Sergius adalah orang suci sangat populer di Syria dan Kekristenan Arab.

St. Sergius dan St. Bacchus para Syuhada Agung dari Syria (Святых мучеников Сергия и Вакха Сирийский), Pelindung para Prajurit atau Angkatan Bersenjata

Di bagian kota Kairo lama, Mesir ada gereja tertua yaitu Gereja Abu Serga (The Church of Saint Sergius and Bacchus), yang dibangun sekitar abad ke 4. Gereja ini didedikasikan kepada 2 orang martir abad awal bernama St. Sergius dan Bacchus yang juga secara tradisi gereja ini didirikan di tempat kediaman dari Keluarga Kudus (Yusuf, Maria dan bayi Yesus Kristus) selama mereka mengungsi di Mesir dikarenakan pengejaran dari Raja Herodes (Mat 2:13). Kemungkinan besar bangunan gereja didirikan pada sekitar abad ke 5 dan sempat rusak akibat kebakaran yang terjadi pada tahun 750. Setelah itu bangunan direstorasi kembali pada abad ke 8. Dan juga direnovasi secara berkelanjutan selama abad pertengahan. Dari bentuk dan gaya bangunannya, sangatlah mudah menentukan bahwa bangunan gereja ini merupakan gaya gereja Koptik awal, dengan bentuk atapnya menyerupai Bahtera Nuh serta ada 12 tiang kolum yang menyangga gereja (melambangkan 12 rasul Kristus). Di bawah gereja terdapat Gua yang secara tradisi dipercaya sebagai tempat tinggal Keluarga Kudus pada saat mereka berada di Mesir. Gereja ini terus dikunjungi oleh para peziarah dan turis dari seluruh dunia mengingat peristiwa pengungsian Yesus, Maria dan Yusuf ke Mesir. Setiap tahunnya pada kalendar Gereja Koptik (hari ke 24, bulan Bachons) di gereja ini diadakan liturgi suci untuk memperingati peristiwa tersebut, yang terus diadakan sampai hari ini.

Kota Resafa, yang menjadi takhta uskup, mengambil nama Sergiopolis dan melindungi relikwinya di sebuah benteng basilika. Resafa diperbaiki oleh Kaisar Justinianus, dan menjadi salah satu pusat ziarah terbesar di Timur. Banyak gereja dibangun didedikasikan dalam nama Sergius, kadang-kadang dengan Bacchus. Sebuah gereja yang didedikasikan untuk Santi Sergio e Bacco dibangun di Roma pada abad ke-9. Seni Kristen mewakili dua orang kudus sebagai prajurit dalam pakaian militer dengan cabang-cabang palem di tangan mereka. Pesta mereka diadakan pada 7/20 Oktober (Kalender baru Gregorian)/Kalender Lama Yulianus), dan misa agung dipersembahkan untuk mereka dalam "Sacramentarium" Paus Gelasius. Kaum nomaden padang pasir memandang Sergius sebagai santo pelindung khusus mereka.

Beberapa monasteri (biara) di Syria, Lebanon dan Turki yang didedikasikan untuk Mar Sarkis dan Bakhos (St. Sergius dan St. Bacchus, bhs. Arab: مار سركيس و باخوس).

Monasteri-monasteri (biara-biara) ini termasuk:

* Biara Mar Sarkis dan Bakhos - Nahr Al Ras di Ehden, Libanon. Biara ini termasuk dalam Ordo Maronit Antouniyah Lebanon dikenal juga sebagai (Antonins atau Rahib-rahib Mar Chaya) sejak 1736.
* Biara Mar Sarkis - Bsharri. Biara ini sejak abad ke-16 di bawah imam-imam Karmelit. Pada tahun 1931, biara ini diakuisisi oleh keluarga Khalil Gibran, penulis, penyair, dan pelukis terkenal Lebanon sebagai tempat pemakaman. Pada tahun 1975, Komite Nasional Gibran merubah biara itu menjadi Museum Gibran untuk karya-karya Gibran.
* Biara Mar Sarkis, Maaloula, Syria.
* Biara Hagia Sophia Kecil, Istanbul, Turki.

Sebuah ikon modern dari St. Sergius dan St. Bacchus, Syuhada Agung dari Syria

Sergius dan Bacchus dicatat sebagai contoh klasik dari orang-orang kudus yang berpasangan. Persahabatan yang erat antara Sergius dan Bacchus sangat ditekankan dalam hagiografi dan tradisi tentang mereka, membuat mereka salah satu contoh yang paling terkenal dari pasangan orang-orang kudus. John Boswell (20 Maret 1947– 24 Desember 1994) - ahli sejarah dari Yale University, menganggap mereka untuk menjadi contoh yang paling berpengaruh seperti pasangan, bahkan contoh lebih baik seperti pola dasar dari Santo Petrus dan Paulus. Kedekatan ini telah memimpin John Boswell, yang dalam studi-studinya berfokus pada persoalan homosexual, untuk mengajukan usulan kontroversial bahwa hubungan mereka adalah romantis, namun pendapat ini telah ditentang oleh banyak sarjana lain. Dalam. bukunya Same-Sex Unions in Premodern Europe (Penyatuan Jenis-Kelamin Sama di Pra-Modern Eropa), Boswell lebih lanjut mengatakan bahwa hubungan Sergius dan Bacchus bisa dipahami sebagai memiliki dimensi romantis. Di dalam teks Martyrologi kuno, seperti yang diterjemahkan oleh John Bosswell dari teks berbahasa Yunani "Passio antiquior SS.Sergii et Bacchi Graece nunc primum edita" AB 14 (Brussels, 1859), tercatat bahwa hubungan antara Sergius dan Bacchus sangat dekat, bahkan dipercayai adalah sepasang kekasih. Dalam teks tertua Martirologinya menggambarkan mereka sebagai erastai, yang dapat diterjemahkan sebagai "kekasih". Dia menyarankan secara kontroversial bahwa keduanya bahkan bersatu dalam ritus yang dikenal sebagai adelphopoiesis atau (membuat saudara), yang ia berpendapat adalah jenis dari penyatuan jenis kelamin sama pada masa Kekristenan mula-mula atau pemberkatan, memperkuat pandangannya tentang sikap toleran terhadap homoseksualitas pada Kekristenan awal. Namun, metodologi dan kesimpulan Boswell telah dengan kritis ditantang oleh para sejarawan termasuk David Woods, Robin Darling Young, dan Brent Shaw.

'Menjadi satu dalam kasih mereka bagi Kristus, mereka juga tak terbagi dari satu sama lain dalam angkatan bersenjata dunia, bersatu bukan dengan cara alam, tapi dengan cara iman, selalu bernyanyi dan berkata, "Lihatlah, bagaimana baik dan bagaimana menyenangkannya itu untuk saudara-saudara untuk tinggal bersama dalam kesatuan!" (Passio antiquior SS.Sergii et Bacchi Graece nunc primum edita)

Janganlah berkecil hati, hai jiwaku...
Biarlah dunia menistamu dengan standar moral dan etika,
Asalkan aku masih mempunyai-Mu, ya Allahku...
Itu sudah lebih dari semua yang kupinta

Karena kutahu Engkau menyelidik sampai ke dalam hati,
Walaupun banyak perkara yang tak kupahami di dunia ini,
Ku tahu Engkau adalah Bapa yang mengiringi...

III. Novena dan Troparion di Gereja Barat Roma Katolik dan Gereja Orthodox Timur untuk menghormati St. Sergius dan St. Bacchus

Di Gereja Barat Roma Katolik ada jenis doa terkenal yang disebut Doa Novena. Kata Novena adalah bentuk feminim dari kata bahasa Latin abad Pertengahan, "novenus" (ke-sembilan), yang merupakan angka ordinal dari "novem" yang berarti "sembilan." Ini adalah doa yang didaraskan selama sembilan hari berturut-turut. Sebuah Novena mungkin merupakan devosi spiritual pribadi atau bersama-sama untuk tujuan mendapatkan bantuan khusus dari surga, baik itu rahmat khusus, memohon bantuan atau untuk membuat doa-permohonan khusus. Selain pesta peringatannya, sebagai bentuk penghormatan dari Gereja Roma Katolik kepada St. Sergius dan St. Bacchus, ada bentuk doa novena yang juga dipersembahkan bagi kedua orang kudus ini.

Novena kepada St. Sergius dan St. Bacchus

Oh Syuhada mulia,
St Sergius dan Bacchus St,
keberanian dan kasihmu
merupakan inspirasi dan sukacita bagiku.
Saya meminta engkau sekarang
dan memohon padamu
untuk bersyafaat bagiku pada Tuhan kita,
Allah, Kristus Mahakuasa.
Engkau adalah dua hamba Tuhan kita,
yang percaya kepada Satu Allah,
dan Tritunggal Mahakudus,
begitu besar,
bahwa baik penghinaan masyarakat umum,
maupun penyiksaan,
atau bahkan ancaman kematian
bisa menggoncangkanmu di depan umum
pernyataan imanmu
dalam Putera Bapa, Yesus.
Allah kita menunjukkan betapa bangga Dia
terhadap kasih dan keteguhan hatimu,
saat setelah kematian Bacchus,
ketika Sergius,
berada di terendah dan kesepian,
mulai kehilangan hati,
dan sehingga Tuhan mengirim
semangat Bacchus untuk Sergius
untuk mengizinkan dia untuk menghibur Sergius
dengan janji bahwa keduanya
akan kembali bersama-sama di Surga.

Aku memohon padamu sekarang
untuk memohonkan dengan sangat kepada Tuhan Allah kita
dan berdoa

(Nyatakan niat Anda di sini ...)

dan bahwa semoga aku di akhir perjalanan hidup ini
bergabung denganmu dan semua orang kudus
dan para malaikat dan orang pilihan di Surga
untuk memandang wajah Allah
dan untuk memuji Allah di sepanjang kekekalan.
Sebagai imbalan atas bantuan dan perantaraanmu,
Aku berjanji untuk menyebarkan berita
kasih dan keteguhan hati dan devosimu
kepada Allah Tuhan kita.
Dan satu hal terakhir,
Aku berdoa bahwa engkau berada di sisiku
bersama dengan malaikat pelindungku
untuk membimbing dan menjaga dan mendorongku
di sepanjang hari-hari dalam hidupku,
tetapi terutama pada saat-saat
ketika hidup tampaknya paling sulit
dan penderitaanku tampaknya terbesar.
Berdoalah untukku dan awasilah aku
St Sergius dan St. Bacchus.

Amin.

Mengakhiri dengan mendaraskan:
3x Bapa kami ...,
3x Salam Maria ...,
3x Kemuliaan pada ..., dan
1x Pengakuan Iman Rasuli ....

Salah satu cara memperingati dan menghormati orang-orang kudus dalam Gereja Orthodox adalah dengan kidung-kidung (himne) atau troparion. Dimana dalam kidung-kidung itu kisah hidup mereka dibacakan dan dilagukan agar kita dapat mencontoh iman mereka selama hidup mereka itu, bagi memuliakan Allah yang dimuliakan di dalam diri orang-orang kudusNya itu (Ibrani 12:23; 13:7). Sebuah troparion (Yunani: τροπάριον, jamak: troparia, τροπάρια; Gereja Orthodox Slavia: тропарь, tropar) dalam musik Bizantium dan dalam musik agama Kristen Orthodox Timur adalah sebuah himne pendek dari satu bait, atau salah satu dari serangkaian bait. Kata ini mungkin berasal dari suatu kecil dari tropos Yunani ("sesuatu yang diulang," "cara," "mode").

Macam kidung-kidung itu adalah Apolytikion dan Kontakion. Apolytikion (Yunani: Ἀπολυτίκιον) atau Himne/Kidung Pembubaran (Dismissal Hymn) adalah troparion (himne) yang diucapkan atau dinyanyikan pada ibadah dan sembahyang-sembahyang Gereja Orthodox, yaitu kidung utama pertama untuk hari itu. Apolytikion ini adalah ringkasan pesta yang sedang dirayakan hari itu. Hal ini dikidungkan pada sembahyang senja (Vesper), ibadat penutup Sembahyang Singsing Fajar (Matins) dan Liturgi Suci; dan dibaca pada setiap sembahyang jam 'kecil' karena struktur mereka lebih pendek dan sederhana (Little Hours). Nama ini berasal dari fakta bahwa dikidungkan untuk pertama kali sebelum pembubaran (Yunani: apolysis) dari Vesper. Di Gereja Orthodox, hari liturgis dimulai saat matahari terbenam, sehingga Vesper merupakan sembahyang harian pertama hari itu. Sedang sebuah Kontakion (juga kondakion, kondak, dan Kontak; kontakia jamak, kondakia) adalah jenis himne tematis di Gereja Orthodox Timur, yaitu kidung utama kedua untuk hari itu. Awalnya, kontakion itu adalah homili diperpanjang dalam ayat terdiri dari satu atau dua proemia (bait awal) diikuti oleh beberapa bait disebut oikoi (juga ikoi; oikos tunggal, ikos), biasanya antara 18 dan 24. kontakia itu begitu lama bahwa teks adalah digulung pada sebuah tiang untuk digunakan dalam ibadah – asal-usul dari nama kontakion, yang berarti "dari tiang" dalam bahasa Yunani. Hal ini khas dalam bentuk bahwa setiap akhir dan bait proemia dengan pengulangan yang sama. Sanjak atau susunan kata-katanya juga merupakan ciri khas dari bentuk himnografi. Di bawah ini adalah kidung Apolytikion dan Kontakion untuk memperingati dan menghormati St. Sergius dan St. Bacchus.

Apolytikion Irama 4

MartirMu, ya Tuhan, dalam perjuangan berani mereka untuk Engkau menerima sebagai hadiah mahkota yang tidak dapat binasa dan kehidupan dariMu, Allah kita yang kekal. Karena mereka memiliki kekuatanMu, mereka merobohkan para tiran dan sepenuhnya menghancurkan kepongahan kekuatan hampa setan-setan. Ya Kristus Allah, oleh doa-doa mereka, selamatkan jiwa kami, karena Engkau penuh belas kasihan.

Kontakion Irama 3

Saat kita berkumpul, mari kita bermahkotakan dengan kidung-kidung suci dari puji-pujian dua saudara dalam Iman, para martir besar dan gagah: Sergius adalah prajurit-pejuang Allah Tritunggal Maha Kudus yang paling setia dan dengan dia, Bacchus dengan berani menderita siksaan, dan mereka berdua mengakui Kristus Juruselamat sebagai Allah, Pencipta dan Penggembeleng suci dari semua.

“St. Sergius dan St. Bacchus doakanlah kami yang berjalan dengan iman bersamamu. Amin! “

Referensi

1. __________ . The Liturgikon. The Book of Divine Services For The Priest and Deacon. By The Antiochian Orthodox Christian Archdiocese of North America. 358 Mountain Road. Englewood, New Jersey 07631. U.S.A. 1989. Antakya Press. Second Edition 1994.

2. Catholic Doors Ministry. Novena to Saint Sergius and Saint Bacchus. http://www.catholicdoors.com/prayers/novenas/p00086.htm.

3. From Wikipedia, the free encyclopedia: Saints Sergius and Bacchus: "http://en.wikipedia.org/wiki/Saints_Sergius_and_Bacchus"

4. Greek Orthodox Archdiocese of Amerika, Sergius & Bacchus the Great Martyrs of Syria. Reading courtesy of Holy Transfiguration Monastery. Apolytikion courtesy of Narthex Press. Kontakion courtesy of Holy Transfiguration Monastery. Icon courtesy of St. Isaac's Skete: http://www.goarch.org/chapel/saints/231

5. Jadilah Kekal Cintaku. Story of Sergius and Bacchus: http://dennymonintja.blogspot.com/2006/10/story-of-sergius-and-bacchus.html. Sunday, October 22, 2006.

6. Orthodox Church in America. Martyr Sergius in Syria: http://ocafs.oca.org/FeastSaintsViewer.asp?FSM=10&FSD=7

7. PT. Stella Kwarta Wisata. Gereja Abu Sirga. http://www.stellatours.com/abu_sirga.html. Rabu, 03 November 2010 11:12:09 PM. Rabu, 03 November 2010

8. Telling The Stories That Matter. Sergius and Bacchus, Martyrs, Soldiers, Brothers:
http://www.ttstm.com/2010/10/october-3-sergius-and-bacchus-martyrs.html. Sunday, October 3, 2010.

9. The Lives of Sts. Sergius and Bacchus from the official Website of the Orthodox Church in America (OCA). Martyrs Sergius And Bacchus: http://www.iconograms.org/sig.php?eid=231.

10. Православный Календарь. Православие.ru: http://days.pravoslavie.ru

11. Dan lain-lain.

Minggu, 31 Oktober 2010

Asyik Minum, Belalai Gajah Digigit Buaya

KOMPAS.com — Selama ini sering terdengar betapa ganasnya macan atau singa Afrika memburu mangsa, seperti kuda, sapi, banteng, kerbau, dan rusa. Atau buaya yang mengintai hewan-hewan sedang minum dekat rawa persembunyiannya.
Tetapi, ada kejadian langka yang tertangkap kamera fotografer amatir bernama Johan Opperman (38) ketika mengunjungi Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan. Foto ini dipublikaskan harian The Sun, 28 Oktober 2010.
Asyik Minum, Belalai Gajah Digigit Buaya
Dalam foto itu tampak anak gajah sedang asyik meminum air rawa dengan belalainya. Tiba-tiba, muncul buaya besar dari dalam rawa dan langsung menjepit belalai itu dengan gerahamnya yang kuat dan bergigi tajam.
Tarik-menarik antara anak gajah dan buaya berlangsung beberapa saat. Anak gajah pun memiliki tenaga kuat sehingga mampu menarik buaya itu hingga ke daratan batas rawa.
Anak gajah meraung memanggil keluarganya dan tak berapa lama rombongan gajah datang membantu.
Para gajah itu berusaha menyelamatkan anak dengan meraung dan kakinya menginjak badan buaya. Adegan ini mirip seperti pertarungan antara gajah dan buaya.
Karena buaya dikeroyok kawanan gajah dan nyawanya terancam, akhirnya mangsa yang sudah di depan mata itu pun dilepaskannya.
Johan mengatakan, kejadian itu di siang hari dan tidak biasanya buaya berani main-main dengan hewan raksasa ini. Sudah bisa ditebak, buaya gagal makan siang. "Saya anggap ini hal sangat langka dan, setahu saya, buaya tidak biasanya mencoba untuk menangkap gajah," ujar Johan. (Widodo)

Sumber:
1. http://id.news.yahoo.com/
2. www.kompas.com

Ayat-ayat renungan:


Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi (Zabur Nabi Daud 124:8).

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya (Surat kepada orang Ibrani 4:16)

Minggu, 24 Oktober 2010

Berantas Nyamuk Ramah Lingkungan: Cara Mudah dan Murah Berantas Nyamuk

Nyamuk cukup mengganggu dan sangat berbahaya sebagai penyebar berbagai penyakit mematikan. Cairan pembunuh serangga di pasaran kurang efisien dan bahkan membawa dampak sampingan yang serius.

Berikut ini cara MUDAH dan MURAH yang bisa dicoba.
Cocok untuk segala kondisi pemukiman, sekolah, rumah sakit, dll.
Sangat KREATIF bila dikenalkan pada para siswa sekolah untuk dicoba di sekolah dan di rumah masing-masing.

Yang dibutuhkan :
- 200 ml air
- 50 gram gula merah
- 1 gram ragi (beli di toko makanan kesehatan,
warung, atau pasar)
- botol plastik 1,5 liter

Langkah-langkah pembuatan

1. Potong botol plastik di tengah.
Simpan bagian atas/mulut botol.


2. Campur gula merah dengan air panas.
Biarkan hingga dingin dan kemudian tuangkan di separuh bagian potongan bawah botol.


3. Tambahkan ragi.
Tidak perlu diaduk.
Ini akan menghasilkan karbon-dioksida.


4. Pasang/masukkan potongan botol bagian atas dengan posisi terbalik seperti corong.


5. Bungkus botol dengan sesuatu yang hitam, kecuali bagian atas, dan diletakkan di beberapa sudut rumah Anda.


Dalam dua minggu, Anda akan melihat jumlah nyamuk yang mati di dalam botol.


Selain membersihkan habitat mereka, tempat berkembang biak nyamuk, kita dapat
menggunakan metode ini sangat berguna di sekolah-sekolah, TK, rumah sakit dan rumah.

Sumber:

http://suara-anda.com

http://berandakawasan.wordpress.com

Rabu, 13 Oktober 2010

SINAKSARION (Kisah Orang Kudus): St. Frumentius dari Ethiopia, Episkop Agung Abyssinia

Oleh :
Presbyter Rm.Kyrillos JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
Paroikia St. Jonah dari Manchuria, Surabaya
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

Benua Afrika yang gelap menjadikan termashyur dua orang Inggris yakni Stanley dan Livingston. Kebesaran nama mereka dan keberanian mereka sudah tercatat dalam buku-buku dan filem-filem, Tetapi kalau kita kembali ke abad IV ada kisah tentang dua bersaudara yang kalau dibandingkan dengan apa yang dilakukan Stanley – Livingston kelihatannya dua orang Inggris ini seperti seorang pramuka yang sedang bertamasya di taman. Karena kepahlawanan dan kemuliaan bahkan prestasi-prestasi kepahlawanan dari Kolonel T. E. Lawrence tidak dapat menandingi petualangan-petualangan di Afrika dari dua orang Kristen bersaudara, yang salah seorang diantaranya menjadi orang kudus karena sumbangannya untuk perkembangan Kekristenan di Ethiopia, Afrika.

Frumentius (bhs. Ge'ez : frēmnāṭōs) (meninggal sekitar tahun 383) adalah episkop (uskup) pertama Axum dan dihormati sebagai pembawa Kekristenan ke Ethiopia atau Rasul kepada bangsa Abyssinia. Ia adalah seorang Yunani Syro-Phoenician yang lahir di Tyre, Lebanon.

Frumentius dan saudaranya Edesius adalah filsuf-filsuf yang hidup selama pemerintahan Kaisar Konstantinus Agung (330 AD). Mereka berdua adalah penduduk asli dari kota Tyre di Lebanon. Mereka adalah orang Kristen yang taat, saleh dan mempunyai minat besar pada ilmu filsafat.

Menurut sejarahwan abad ke-4 Rufinus, yang menyebut saudara Frumentius, Edesius sebagai pengawasnya sebagai anak-anak (kira-kira tahun 316). Untuk kemajuan mereka dibidang filsafat ini, mereka ikut serta dengan dengan guru sekaligus paman mereka, Metropius, filsuf besar pada zaman itu dalam suatu perjalanan ke India guna melihat cara hidup di negeri yang jauh dan penuh rahasia itu.

Sesudah beberapa bulan di India, dimana diantara banyak hal yag lain, mereka melihat bahwa Kekristenan sudah berakar di India sejak rasul pertama St. Thomas atau Mar Thoma Shilkha (c. 33-c. 77) membawakan karya misi di sana. Kemudian mereka berlayar pulang ke Tyre. Tetapi kapal mereka tidk pernah berlabuh di Tyre. Kapal itu dibuat tidak berdaya karena angin taufan dan ditiup ke arah yang lain dan asing yakni pantai Afrika, yang sekarang dikenal sebagai Ethiopia.

Ketika kapal mereka dihentikan pada satu dari pelabuhan-pelabuhan di Laut Merah, orang-orang di sekitar membantai kapten dan seluruh awak kapal, termasuk Metropius dengan pengecualian dua orang laki-laki muda, yang diambil sebagai budak untuk Raja Axum. Kedua laki-laki muda itu segera menghasilkan keuntungan bagi raja, yang mengangkat mereka dalam posisi orang kepercayaan, dan secara singkat sebelum kematian sang raja, memberi mereka kebebasan dengan syarat mereka tinggal di Ethiopia untuk mengajarkan ilmu pengetahuan dan keahlian-keahlian mereka itu kepada rakyat Ethiopia.

Akhirnya Frumentius diangkat menjadi Bendahara Kerajaan dan Edesius dijadikan Perwira Pelaksana. Keduanya mengatur negeri itu untuk membawa kemakmuran bagi kerajaan itu, termasuk perdagangan dengan pedagang-pedagang Kristen dari negeri lain.

Sepeninggal raja, sang janda ratu, juga membujuk mereka untuk tinggal di istana dan membantunya dalam pendidikan ahli waris muda, Ezana, dan dalam administrasi kerajaan selama masa kecil pangeran muda Ezana sampai ia mampu untuk memerintah sendiri. Karenanya untuk beberapa tahun Frumentius memerintah sebagai penguasa bayangan dibalik Kerajaan itu.

Mereka tinggal dan (khususnya Frumentius) menggunakan pengaruh mereka untuk menyebarkan Kekristenan. Pertama mereka menganjurkan pedagang-pedagang Kristen hadir di negeri ini untuk mempraktekkan iman mereka secara terbuka; kemudian mereka juga mempertobatkan beberapa penduduk asli.


Ikon St. Frumentius dari Ethiopia,
Konfessor, Episkop, dan Rasul Bangsa Ethiopia


Ketika Ezana menjadi dewasa dan menjadi raja penuh, Frumentius meminta izin untuk kembali ke tanah airnya dan berangkat bersama saudaranya pulang ke Tyre. Dalam perjalanan tangan Allah memimpin Frumentius ke Alexandria, karena dengan tiba-tiba ia memutuskan untuk mengunjungi Patriarkh di sana, yang pada masa itu adalah Patriarkh St. Athanasius I Agung (328-339). Di sana Frumentius berpisah dengan saudaranya. Edesius kembali ke Tyre, dimana ia tinggal dan ditahbiskan sebagai imam. Frumentius, di sisi lain, mempunyai kerinduan mendalam untuk mempertobatkan bangsa Ethiopia, menemani Edesius sampai ke Alexandria, dimana ia meminta St. Athanasius, Patriarkh Alexandria, untuk mengirim episkop dan beberapa imam ke Ethiopia. Dari catatan Athanasius sendiri (Athanasius, Epistola ad Constantinum), ia percaya Frumentius adalah orang yang sangat tepat untuk karya misi ini dan ditahbiskan olehnya sebagai Episkop Agung Axum, secara tradisi dalam tahun 328, atau menurut sumber lain, antara tahun 340 – 346. Frumentius kembali ke Ethiopia, mendirikan takhta keuskupannya di axum, membaptis Raja Ezana dan ibunya, yang sementara menduduki takhta, membangun banyak gereja-gereja, dan menyebarkan Kekristenan ke seluruh Ethiopia. Rakyat menggelari Frumentius sebagai Kesate Birhan (”Orang yang mengungkap Cahaya”) dan Abba Salama (”Bapa Perdamaian”), dan ia menjadi Abuna pertama – sebuah gelar yang diberikan untuk kepala Gereja Orthodox Tewahedo Ethiopia Ethiopia, yaitu Abuna Salama I Kesatay Birhan (St. Frumentios), (c. 305-mid 300s) dan sebagai Patriarkh I/ Episkop Agung I Ethiopia dan Episkop Agung Axum dan Echegue Takhta Suci St. Teklehaimanot, Gereja Tewahedo Orthodox Ethiopia.

Pada saat ini Kaisar dari Kekaisaran Byzantium adalah Konstantius II, putera dari Konstantinus Agung dan salah satu pengikut bidat Arianisme yang sudah memecat Patriarkh-Patriarkh lain dalam usaha untuk membersihkan kekaisaran dari wakil-wakil Gereja yang melawan pandangan-pandangan bidatnya. Ada surat dari Kaisar Konstantius II untuk Raja Ezana dan saudara laki-lakinya Saizanas, yang mana ia dengan sia-sia meminta mereka untuk menggantikan Episkop Agung Frumentius dengan Episkop Arian Theopilus.

St. Frumentius meninggal pada tanggal 30 November 378/383. Tempat penguburannya menjadi tempat ziarah suci nasional.

Dalam edisi baru (2004) Roman Martyrology menetapkan, , "In Aethiopia, sancti Frumentii, episcopi, qui, primum ibi captivus, deinde, episcopus a sancto Athanasio ordinatus, Evangelium in ea regione propagavit [Di Ethiopia, (pesta) dari St. Frumentius, uskup, yang pertama ditawan di sana, dan kemudian, sebagai uskup ditahbiskan oleh St. Athanasius, ia menyebarkan Injil di wilayah itu].”

Gereja Orthodox Koptik merayakan pesta St. Frumentius pada 18 Desember, Gereja Orthodox Timur pada 30 November/13 Desember, dan Gereja Roma Katolik pada 27 Oktober. St. Frumentius, dihormati pada 1 Agustus di dalam Gereja Tewahedo Orthodox Ethiopia. Tradisi Ethiopia juga memberikan penghargaan padanya dengan terjemahan Ge’ez pertama dari Perjanjian Baru.

“St. Frumentius doakanlah kami yang berjalan dengan iman bersamamu. Amin!“

Referensi

1. Fr. George Poulos. Sinaksarion (Kisah Orang Kudus) St. Frumentios dari Ethiopia. Alih bahasa: Rm. Stephanos Boik Nino. Dikumpulkan oleh Rm. Kyrillos dari bulletin Gereja Orthodox Indonesia dan sumber-sumber lain. Malang. 2000.

2. Website Wikipedia , the free encyclopedia : "http://en.wikipedia.org/wiki/Frumentius"; “http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_Abunas_of_Ethiopia”,

3. Dan lain-lain.

Selasa, 12 Oktober 2010

"Mama Mia ! ... tidur lagi, tidur lagiiiii....!!!"

Oleh :
Presbyter Rm.Kirill JSL
(Omeц Кирилл Д.С.Л.)
Paroikia St. Jonah dari Manchuria, Surabaya
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

"Mama Mia !" teriak bos kepada seorang pegawai baru. "Kamu berjalan saja pelan, ngomong juga pelan,
berpikir juga pelan. Apa saja yang cepat pada kamu ?"
Dengan tangkas pegawai baru itu menjawab : "Saya cepat ngantuk."


Hai pemalas, berapa lama lagi engkau berbaring? Bilakah engkau akan bangun dari tidurmu? "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring" -- maka datanglah kemiskinan kepadamu seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. (Amsal Nabi Sulaiman 6:9-11)

Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. (Ibrani 10:25)

Tidur ada 2 jenis: tidur jasmani & tidur rohani.
Maka bangunlah dari tidurmu, lebih-lebih tidur rohanimu ...
Bangun! ... bangun! ... udah siang!!!!

Chatting dengan Tuhan

Tuhan: kamu memanggilKu?

Aku: MemanggilMu? Tidak... Ini siapa ya?

Tuhan: Ini Tuhan. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.

Aku: ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi skrg saya sedang sibuk, sibuk banget.

Tuhan: sedang sibuk apa? Semut juga sibuk.

Aku: enggak tahu ya... Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

Tuhan: Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu. Produktifitas membebaskan waktu.

Aku: saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya... Saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

Tuhan: aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era Internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada...mimpi, misalnya.

Aku: Ok, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit?

Tuhan: berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisalah yang membuatnya jadi rumit.

Aku: tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika Ada begitu banyak ketidakpastian?

Tuhan: ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

Aku: kalau begitu, mengapa manusia tidak pernah merasa senang?

Tuhan: karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

Aku: tapi... Begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

Tuhan: rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

Aku: jika penderitaan itu pilihan, mengapa orang baik selalu menderita?

Tuhan: intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dpt dimurnikan tanpa api. Orang baik tidak dapat melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu, hidup mereka menjadi lebih baik, bukan sebaliknya.

Aku: maksudnya, pengalaman pahit itu berguna?

Tuhan: Ya, dari segala sisi, pengalaman adalah guru yg keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

Aku: Tetapi, mengapa Kami harus melalui semua ujian itu? Mengapa Kami tidak dapat hidup bebas Dari masalah?

Tuhan: masalah adalah rintangan yg ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental. Kekuatan dari dalam diri bisa keluar Dari perjuangan dan rintangan, bukan berleha-leha.

Aku: bagaimana saya bisa mendapat yg terbaik dalam hidup ini?

Tuhan: hadapilah masa lalumu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

Aku: pertanyaan terakhir... Seringkali saya merasa doa-doaku tidak dijawab.

Tuhan: tidak Ada doa yang tidak dijawab. Seringkali jawabannya adalah tidak.

Aku: terimakasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

Tuhan: ok, teguhlah dalam iman Dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah padaKu. Hidup itu indah jika kamu tahu Cara untuk hidup.

Tuhan has signed out...

Sumber:
BUNDA PENOLONG ABADI on Tuesday, May 18, 2010 at 10:25am

Minggu, 10 Oktober 2010

PANGGILAN YANG TETAP SAMA: APAKAH TUHAN MEMANGGIL DAN MENGUTUSKU? (Bercermin pada Para Kudus & Kaum Beriman Gereja Timur)

oleh :
Presbyter Rm. Kirill J.S.L.
(Omeц Кирилл Д. С. Л.)
Paroikia St. Jonah dari Manchuria
SURABAYA
GEREJA ORTHODOX INDONESIA
(THE INDONESIAN ORTHODOX CHURCH)

APAKAH TUHAN MEMANGGIL DAN MAU MENGUTUSKU? Apakah Tuhan memanggilmu untuk menjadi utusan-Nya? Jangan takut, Tuhan akan menyediakan segala sesuatu yang kamu perlukan dalam melaksanakan tugas perutusan-Nya. Orang mungkin akan berkata … ada banyak alasan mengapa Tuhan tidak mau memanggilmu, mengutusmu atau mengutusku…Tetapi, janganlah kuatir, sebab ...

Nabi Musa (1527-1408 s.M) seorang yang gagap.
Baju perang terlalu besar bagi Nabi Daud.
St. Markus (1-68 M) ditolak oleh St. Paulus.
Nabi Amos (pertengahan abad 8 s.M) hanyalah seorang peternak domba.
Nabi Sulaiman (1011-931 s.M.) terlalu kaya.
Nabi Ibraham (1998-1823 s.M) terlalu tua.
Nabi Daud (1040-970 s.M.) terlalu muda.
St. Timotius (17-80 M) punya borok.
St. Petrus (1 s.M-67 M) takut mati.
St. Lazarus (sejaman dengan Yesus) sudah mati.
St. Yohanes (6-100 M) mengganggap dirinya paling benar.
Naomi (sekitar 1100 s.M.)seorang janda.
St. Paulus (5-67 M) seorang pembunuh.
Nabi Musa juga.
Nabi Yunus (abad 8 s.M.)melarikan diri dari Tuhan.
Nabiah Miryam (sejaman dengan Nabi Musa) suka gosip.
Hakim Gideon (sekitar 1185 s.M.) dan St. Tomas (abad 1-72 M), keduanya ragu-ragu.
Nabi Yeremia (akhir abad 7-6 s.M.) terlalu cengeng.
Nabi Elia (abad 9 s.M.) lenyap ditelan api.
Nabi Yohanes Pembaptis (abad 2 s.M.-36 M) terlalu banyak bicara.
St. Marta terlalu khawatir.
St. Maria (saudara St. Marta dan St. Lazarus, sejaman dengan Yesus) seorang pelamun.
Hakim Samson (sekitar 1100 s.M.) rambutnya gondrong.
Apakah sudah saya sebutkan bahwa Nabi Musa itu emosional?
St. Petrus juga, St. Paulus juga, dan banyak orang juga.

Dan sekali lagi jangan takut dan janganlah hatimu gelisah sebab ...
pada era pasca para Rasul, Gereja Purba dan Gereja Timur..., lihatlah mereka ...

Rakyat biasa, kaum duafa, dan TKW ...

St. Ignatius dari Antiokhia (50-117), sebelumnya kafir yang anti Kristen.
St. Elevtherios (abad 2), anak dengan IQ tinggi yang mampu mengalahkan guru-gurunya dalam studinya.
St. Tykhon dari Siprus (abad 4), hanya tukang panggang roti.
St. Kiprianus dari Karthago (220-258), presenter untuk acara-acara seremonial duniawi.
St. Antonius Agung (251-356), hanya menguasai satu bahasa, buta huruf dan gaptek.
St. Kharitini (wafat 290), hanya seorang TKW, pembantu rumah tangga
St. Martinus dari Tours yang Murah Hati, (316-397) hanyalah seorang prajurit rendahan.
St. Maria dari Mesir (344-421) dan St. Pelagia (sekitar abad 2-5), mantan PSK (Pekerja Sex Komersial).
St. Alypius Sang Petapa Stylites (petapa di atas tiang/tugu yang menjulang) (552-640), anak yatim yang tidak sempat mengenyam pendidikan formal.
St. Ioann Innokentius Veniaminov Sang Penerang Alaska dan Siberia (1797-1879), anak keluarga miskin, ayahnya hanya seorang koster (penjaga gereja).
St. Nektarios dari Aegina, Yunani, Sang Pelaku Mukjizat (1846-1920), masa mudanya biasa-biasa aja, ga ada yang kontroversial.

Mereka yang dari keluarga tajir ...

St. Anastasia dari Roma (wafat 258), sangat cantik dan anak keluarga tajir.
St. Myron Sang Syuhada (wafat 284) dan St. Patapius dari Thebes, Mesir (380-463), dari keluarga borju dan tajir.
St. Melania dari Roma (wafat 439), konglomerat yang suami dan orang tuanya sangat kecewa dan terpukul karena kedua anaknya meninggal setelah dilahirkan olehnya.
St. Filaretos Sang Pengasih (wafat 802), keluarga konglomerat yang bangkrut.

Mereka yang berkarir cemerlang dan masa depan menjanjikan ...

St. Theodore Stratelates (wafat 319), Jenderal yang tampan dan cemerlang dalam karir militernya.
St. Ambrosius dari Milan (337-397), diplomat karir, cendekiawan, orator, dan gubernur.
St. Hieronymus dari Stridonium (340-420), seorang kutu buku, ambisius, kadang-kadang sombong dan kurang sabar.
Yang Terberkati St. Agustinus dari Hippo (354-430), seorang playboy dan petualang, hidupnya penuh kegelisahan.
St. Kyrillos dari Iskandariyah (378-444), suka BT (bad temper) dan berangasan.
St. Yohanes dari Damaskus, Syria atau St. Yuḥannā Al Demashqi, dikenal juga sebagai Mansur ibn Sarjun (676-749), pegawai tinggi Kekhalifahan Bani Umayyah yang dekat sekali dengan sang khalifah.
St. Kassiani (810-865), seorang selebriti dan penyanyi yang cantik.

Yang dulunya kaum Ismael ...

St. Abu dari Tiflis (wafat 786), seorang Arab dari Bagdad, Irak, ahli terbaik buku-buku Islam, Al Quran dan Hukum Islam.
St. Christopher Sabbait (wafat 789), seorang Arab Palestina, pertapa dalam lavra St Sabbas (Mar Saba).
St Antony-Ruwah (wafat 799), seorang Arab Damaskus dari suku Quraisy.
St Pachomy (wafat sekitar 800), keponakan khalifah, petapa di monasteri St. Katarina dekat Gunung Sinai.
Sekitar 820 St Barbar, Afrika Utara Arab dan prajurit dalam tentara Islam.
Tahun 1229 pedagang Bulgar St Ibrahimi memberitakan kekristenan kepada kaum Bulgars.
St. Petrus dan St. Stephan dari Kazan (wafat 1552)
St. Serapion dari Kozheozero orang Tatar (diperingati 27 Juni/10 Juli 1611) yang mendirikan theofani / biara Epiphany di Kozheozero di Rusia utara dan membesarkan tujuh orang Suci bagi Gereja Russia.
St Hodja Amiris Sang Prajurit (wafat 1614), yang melihat keajaiban turunnya cahaya suci di Yerusalem,
St. Akhmad Kalphas, Sang Deftedar (Kepala Sekretaris) Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), Turki (1600-1682),
St. Alexandros dari Izmir, Turki (wafat 1794), bang Haji dan pengikut kaum sufi tariqah Darwish.
Pada awal abad ke-19 St Constantine Hagarit ( 2 / 15 Juni 1819) 22 dan St John (23 September / 6 Oktober 1814), anak seorang syekh Albania.

Sebelumnya pengikut atau simpatisan marxisme, atheisme dan komunisme ...

Rm. Sergei Nikolaevich Bulgakov (1871-1944), protopresbiter dan pakar teologi Rusia.Nikolai
Alexandrovich Berdyaev (1874-1948), tokoh keagamaan dan filsuf politik Rusia.
Mikhail Sergeyevich Gorbachyov (1931-sekarang), politikus Rusia. mantan pimpinan Uni Soviet, dan mantan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet.
Vladimir Vladimirovich Putin (1952-sekarang), Perdana Menteri Rusia sejak 7 Mei 2008, mantan Presiden Federasi Rusia, mantan pejabat teras KGB lalu FSB, dinas intelijen Rusia.

Dan masih banyak lainnya ...

Baiklah ..., mungkin bagimu.ada begitu banyak alasan mengapa Tuhan tidak menginginkan kita. Namun demikian, Tuhan tetap memanggil kita, tanpa peduli dari mana asal kita, latar belakang kita atau bagaimana wajah kita atau apa saja kelemahan-kelemahan kita.

Ayo keluarlah dari batasan-batasanmu dan serahkanlah segala ketakterbatasanmu dalam Tuhan.

Bakatmu adalah hadiah dari Tuhan untukmu. Bagaimana kamu mendayagunakan bakatmu adalah balasanmu untuk Tuhan.

Tuhan tidak melihat kelemahan-kelemahanmu, kekurangan-kekuranganmu, atau apapun latar belakangmu, karena ”Yesus datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa....dengan segala kekurangannya" (Matius 9:13).

Tuhan bisa memanggilmu dan mengutusmu sebagai imam, katekis, pewarta Injil, putera altar, pekerja sosial karya karitas, guru, dan beragam panggilan lainnya ...

Atau dengan kata lain Tuhan memanggilmu untuk menjadi orang beriman, orang yang tunduk patuh, berserah diri kepada Tuhan, bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan tidak digeser dari pengharapan Injil (Kolose 1:23), sebagaimana teladan ...

Maryam Al ’Adzro (20 s.M.-45 M), ibunda Yesus yang taat dengan panggilannya

"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu" (Lukas 1:38).

Dan juga Yesus putera Maryam (Isa bin Maryam) (sekitar 4-33 M) sendiri ...

"Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39)

”Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (Filipi 2:8).

Hal yang sama dilakukan oleh para kudus dan kaum beriman lainnya yang taat pada panggilan dan tugas pengutusannya bagi dunia ini.

Itulah ketaatan pada firman iman, yaitu ketaatan pada panggilan Allah untuk beriman kepada Isa Sang Mesiha, Sang Tersalib yang sudah bangkit, Kepala Gereja yang diberitakan para Rasul dan TubuhNya, Gereja yang Orthodox, Katolik dan Apostolik (1 Korintus 1:18; Roma 10:8), yang menuntun engkau kepada keselamatan dan hidup kekal (2 Timotius 3:15).

Sekarang ...
Dengan menjelajah waktu, abad demi abad,
Tuhan yang sama hingga kini terus memanggil dan mau mengutusmu ...
melalui Tubuh Kristus, Gereja terus mewartakan, menyerukan, memanggil dan mengutus engkau ...
Maukah engkau mau mendengar panggilan dan menerima tugas pengutusanNya?
Jangan keraskan hatimu, buka hatimu ...
Jika mendengar panggilan itu di hatimu ...,
jangan gelisah, tenangkan diri, berdiam dirilah sejenak dan dengar ...
Dia memanggilmu dan akan mengutusmu.

Referensi:

1. ____________, Sinaksarion (Kisah Orang Kudus). Dikumpulkan oleh Rm. Kyrillos dari bulletin Gereja Orthodox Indonesia dan sumber-sumber lain. Malang. 2000.

2. P.E. Burroughs. Outlines of Bible History (Ikhtisar Sejarah Alkitab). Penterjemah: Linda Gani. Lembaga Literatur Baptis. Edisi Ketiga. 1979.

3. P. Richard Lonsdale; Catholic1 Publishing Company; www.catholic1.com

4. From Wikipedia, the free encyclopedia.

5. Dan lain-lain.