Minggu, 21 Maret 2010

Maaf Dari Paus Tidak Cukup untuk Sembuhkan Korban



Kelompok pembela korban Australia hari ini, Kamis (18/3), mengatakan permintaan maaf dari Pemimpin Gereja Katolik Roma Paus Benediktus XVI dan Pemimpin Gereja Katolik Irlandia tidak cukup untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi korban kekerasan seksual oleh kalangan gereja.

Chris Maclsaac dari kelompok pembela korban Broken Rites, mengatakan tidak ada perubahan apapun yang dihasilkan dari permohonan maaf itu. “Para korban yang menceritakan kepada kami mengatakan proses yang dilakukan gereja terkait hal ini tidak cukup,” kata Maclsaac.

“Kenyataannya, banyak diantara korban yang menyampaikan kepada kami merasa hina dan merasakan kekerasan psikologi akibat kekerasan seksual itu.”

Masih kata Maclsaac, gereja masih belum menemukan cara-cara untuk membuat komplain korban terdengar dan ditangani dengan sepantasnya.

Dalam pernyataan sebelumnya, Paus dan pemimpin gereja Katolik Irlandia Cardinal Sean Brady, meminta maaf terkait skandal kekerasan seksual yang terjadi mulai 1970an di kalangan gereja. Pada 2008, Paus juga meminta maaf kepada korban di Amerika Serikat dan Australia.

2 komentar:

  1. permintaan maaf memang tidak cukup, tapi patut dihargai karena merupakan langkah awal proses penyembuhan. Seharusnya para paedofil diikat ke batu penggilingan trus diceburin ke laut aje, tapi seperti kata Alkitab: pembalasan itu milik Tuhan. Gereja hanya berhak memohon ampun, dan mengampuni, selain tentunya berupaya keras melindungi kaum lemah seperti anak-anak kecil.

    BalasHapus
  2. Saya setuju dengan pendapat anda. Akan tetapi, korban tidah hanya membutuhkan kata "maaf" saja. Melainkan tindakan tegas dari Vatikan untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

    BalasHapus

HARAP MENCANTUMKAN NAMA, EMAIL(HP/TLPN RMH). WAJIB DICANTUMKAN