Rabu, 25 November 2009

MIRIP ORANG MUSLIM, PENDETA DIHAJAR

Tuesday, 24 November 2009 07:36

Orang Amerika semakin beringas kepada Muslim setelah peristiwa Fort Hood, orang yang mirip Muslim pun diserang dan difitnah. Eh, gak taunya malah pendeta

Hidayatullah.com--Senin malam (9/11) Jasen Bruce, seorang anggota marinir cadangan, sedang mengambil pakaiannya dari bagasi mobil ketika seorang pria berjenggot dan berjubah mendekatinya.

Pria itu, seorang pendeta Orthodoks Yunani bernama Alexios Marakis, hanya bisa sedikit bahasa Inggris dan tersesat. Ia ingin menanyakan arah jalan. Demikian keterangan polisi.

Namun, yang dia dapat adalah kunci ban besi yang dipukulkan ke kepalanya. Ia lalu dikejar sejauh tiga blok dan akhirnya dijepitkan ke tanah, sementara si marinir menelepon operator 911, mengatakan bahwa dia menangkap seorang teroris.

Polisi mengatakan, Bruce mengemukakan beberapa alasan mengapa dia melakukan hal itu.

Pria tersersebut berusaha merampoknya.

Pria itu menyentuh selangkangannya dan menawarkan hubungan seksual secara terang-terangan dalam bahasa Inggris yang fasih.

Pria itu meneriakkan "Allahu Akbar", kata yang sama, yang menurut sejumlah saksi peristiwa Fort Hood diucapkan oleh tersangka pelakunya.

"Itulah yang mereka katakan, sebelum akhirnya Anda marah," kata polisi memaparkan laporan Bruce.



Bruce akhirnya ditahan dengan tuduhan melakukan pemukulan dengan senjata mematikan. Ia dibebaskan esok harinya dengan jaminan USD 7.500. Tapi ia tidak mengucapkan kata maaf.

Sementara itu, Marakis terbaring di rumah sakit dengan beberapa jahitan. Katanya ia tidak ingin menuntut, seraya menyitir ayat dari Bibel tentang memaafkan.

Seusia

Bruce dan Marakis hanya berbeda usia satu tahun, namun mereka tinggal dan menjalani hidup di dunia yang berbeda.

Pendeta Michael Eaccarino dari Kathedral Yunani Orthodoks St. Nicholas di Tarpon Springs mengatakan, Marakis yang berusia 29 tahun memasuki biara Yunani sejak remaja dan menjadi pendeta sembilan tahun lalu. Ia belajar teologi di Holy Cross, sebuah sekolah Orthodoks Yunani di Massachusetts. Ia pergi ke Tarpo Springs dalam rangka menyelesaikan tesis gelar masternya. Marakis juga sudah mengucapkan sumpah untuk membujang.

Menurut Eaccarino, pemuda itu tersesat setelah memberikan ceramah kepada orang-orang jompo di sebuah panti.

Jasen Bruce, 28 tahun, mendaftar jadi marinir cadangan pada usia remaja. Ia diberhentikan dengan hormat setelah merampungkan masa kontraknya, tapi kemudian pada bulan Maret ia mendaftar lagi. Bruce belum pernah ditugaskan ke Irak atau Afghanistan, demikian menurut seorang jurubicara Korps Marinir. Ia menikah bulan lalu dengan mengenakan seragam militer lengkap.

Bruce bekerja sebagai seorang manajer penjualan perusahaan farmasi APS di Palm Harbor. Situs blognya dipenuhi dengan tulisan tentang berbagai manfaat hormon pertumbuhan dan testosteron. Tahun 2007 ia pernah didakwa melakukan tindakan kriminal ringan karena melompat ke sebuah truk derek dan menghajar pengemudinya. Di pengadilan ia tidak mengajukan pembelaan.

Bruce memamerkan otot-ototnya dalam banyak foto yang dipasang di blognya.

Lain versi

Laura McElroy, jurubicara kepolisian wilayah Tampa menjelaskan kejadian sebenarnya yang tertangkap kamera pengawas.

"Anda lihat seorang pria yang sangat pendek, kecil berlari, dan seorang laki-laki besar, berotot mengejarnya."

Polisi menceritakan peristiwa yang terjadi pada Senin pukul 6.35 malam itu.

Alat GPS yang dimiliki si pendeta menunjukkan arah yang salah, sehingga ia tersesat ke Interstate 275 menuju pusat kota Tampa. Ia mengikuti mobil-mobil hingga sampai di garasi apartemen Seaport Channelside, untuk meminta tolong.

Ia melihat ada Bruce, yang posisinya sedang menghadap ke belakang, merunduk ke bagasi mobilnya. Lalu Marakis menepuk pundak Bruce sebelum mengucapkan kata "please" dan "help" dalam bahasa Inggris yang terbata-bata.

Seketika itu pula Bruce meraih kunci ban besi. Kata polisi, setelah mengejar dan menangkap Marakis, Bruce memukul pendeta itu empat kali.

Beberapa jam setelah dibebaskan dari penjara Orient Road pada hari Selasa, Bruce hanya berdiri dan diam ketika pengacaranya, Jeff Brown, memaparkan cerita menurut versinya.

Pria berjenggot itu mengenakan jubah dan sandal dan menerobos batas garasi. Tiba-tiba orang asing itu mengatakan ajakan melakukan hubungan seksual sambil meraba alat kelamin Bruce. Anggota marinir itu lalu berusaha membela diri. Ia kemudian menelepon 911 setelah mengejar pria asing tersebut.

Kata Brown, awalnya polisi menyebut Bruce sebagai "pahlawan" dan mengatakan pendeta itu "menderita gangguan jiwa."

Ia menilai polisi berpihak pada salah satu pihak, dan ia meminta agar kepolisian memeriksa seorang sersan yang mengeluarkan kata-kata hinaan menyangkut latar belakang Bruce sebagai anggota militer.

Polisi mengatakan, sersan yang dimaksud itu juga seorang veteran militer. Mereka mengatakan, pendeta itu dalam keadaan bingung kehilangan arah ketika ditemukan di pojok antara jalan Madison dan Meridian. Seorang penerjemah di Rumah Sakit Umum Tampa membantunya berkomunikasi. Alat GPS milik pendeta itu memperkuat cerita yang dikemukakannya.

Ketika polisi tiba di kediaman Bruce pukul 1.30 malam, sebelum mereka menjelaskan tuduhannya, ternyata Bruce sudah memanggil seorang pengacara.

Stasiun-stasiun televisi pada hari Selasa (10/11) menayangkan foto Marakis serta melaporkan cerita kejadian menurut versi Bruce. Jika pendeta itu menyaksikan, ia pasti tidak akan mengerti.

Seorang pria bernama Jerry Theophilopoulos mengunjungi Marakis di rumah sakit. Ia seorang pengacara, bisa bahasa Yunani dan dulu juga pernah menjadi anggota gereja yang sama. Ia menceritakan kepada Marakis apa yang telah dikemukakan oleh Bruce. Marakis hanya bisa tertegun. Matanya melotot. Ia bilang itu bohong. [di/bch/www.hidayatullah.com]

Catatan:
Sebutan rohaniwan untuk Gereja Orthodox dari dulu sampai sekarang tidak pernah disebut ”Pendeta” sebagaimana rohaniwan gereja-gereja Protestan, melainkan disebut: ”Imam”, ”Priest”, ”Romo”, ”Abouna” atau ”Presbyter”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HARAP MENCANTUMKAN NAMA, EMAIL(HP/TLPN RMH). WAJIB DICANTUMKAN