Sabtu, 13 Juni 2009

KENAPA YESUS DISEBUT TUHAN DALAM AGAMA KRISTEN ORTHODOX???



Dalam pengakuan iman ini beberapa gelar Yesus Kristus disebutkan, diantaranya adalah nama manusiaNya: “Yesus”, dan geler pengangkatanNya sebagai Mesias:”Kristus” (“Almasih”). Gelar yang lain adalah: Tuhan, Anak Allah, Terang dan Allah Sejati. Karena pengakuan iman ini tidak menjelaskan secara rinci, karena sifatnya yang berupa ringkasan saja, dari arti gelar-gelar itu,marilah kita bahas makna gelar-gelar ini terutama gelar “Tuhan” karena justru itulah yang sering menjadi masalah. Sebagai Firman yang telah menjadi manusia, dan sebagai yang telah dibangkitkan Allah, Kristus disapa dengan gelar “Tuhan” baik oleh Perjanjian Baru itu sendiri, maupun oleh Pengakuan Iman Gereja ini. Dalam penggunaan bahasa sehari-hari kata “Tuhan” langsung dimengrti sebagai “Allah”. Sehingga menyebut Yesus sebagai “Tuhan” langsung memebuat kesan bahwa Allah yang Esa itu adalah Yesus itu. Apalagi jika itu dikaitkan dengan pengakuan Islam “Tiada Tuhan, selain Allah” menyebut Tuhan berati akan difahami bahwa umat Kristen berbuat syirik(memepersekutukan Allah), karena ada Tuhan lain di samping Allah, yaitu Tuhan Yesus. Padahal bukan demikian ajara Perjanjian Baru mupun Iman Kristen Orthodox. Kata “Tuhan” (“Kyrios”) yang digunakan kepada Yesus dalam Perjnjian Baru itu memepunyai 3 latar belekang:

1 Kata ini menterjemahkan kata “YHWH” (bhs Ibrani: Yod-Heh-Vah-Heh) (sering dibaca Yehuwa atau Yahwe) sebagai nama Allah sendiri dalam Alkitab Ibrani. Orang Yahudi menganggap kata ini sangat suci sekali sehingga takut untuk mengucapkannya, sebagai gantinya setiap ada kata “YHWH” ini mereka baca dengan bunyi “Adonay”(“Tuhanku”). Pada waktu Alkitab Ibrani diterjemahkan oleh umat Yahudi ke dalam bahasa Yunani(Septuaginta, maka setiap kali ada kata”YHWH” bunyi bacanya “Adonay” (Yunaninya: “Kyrios”) itulah yang ditulis dalam terjemahan. Maka “Kyrios” bermakna nama Allah sendiri. Dan dengan mengikuti tradisi ini maka terjemahan Perjanjian Lama bahasa Indonesia selalu menulis “TUHAN” (dengan huruf besar semua untuk terjemahan bahasa Ibrani YHWH tadi).

2 Kata Kyrios dalam makna harafianya menunjuk kepada sebutan kehormatan, kepenguasaan atau kepeda suatu yang dipertuan. Pada saat Yesus hidup di atas dunia ini kata “Kyrios” yamg digunakan orang-orang sejamanNya untuk menyapa Dia itu seyogyanya dimengerti sebagai sebutan penghormatan saja:”Tuan, Pak, Mister, Sir”, dan memanglah demikian maknanya.

Namun ketikan Yesus telah dimuliakan, sebutan “Kyrios” (“Tuhan”) untuk Yesus ini mempunyai makna sebagai “Penguasa” atau “Yang Dipertuan”. Jadi kata “Kyrios” (“Tuhan”) di sini tidak lansung menunjuk kepada makna “Allah” (“Theos”). Itulah sebabnya sebutan Allah (“Theos”) bagi Sang Bapa, itu dibedakan penggunaanya dengan sebutan Kyrios (“Tuhan”) bagi Yesus Kristus. Sehingga “Tuhan Yesus” maknanya bukan “Allah Yesus” namun “Sang Penguasa Yesus”. Hal ini dibuktikan dalam penggunaannya dalam ayat-ayat berikut ini: “... Yesus adalah Tuhan...Allah telah memebangkitkan Dia dari antara orang mati...” (Roma 10:9-10), “Allah, yang membnagkitkan Tuhan...” (I Kor. 6:14), “...satu Allah saja, yaitu Bapa,...satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus...”(I Kor.8:6), dan masih banyak lagi. Ayat-ayat di atas jelas memebedakan “Allah” yaitu “Bapa” dengan “Tuhan” yaitu Yesus Kristus, yang dibangkitkan oleh “Allah” atu “Bapa” ini.



Sejak kapan Yesus menerima gelar “Tuhan” ini? Sejak kebangkitanNya. Karena sesudah bangkit dari antara orang mati Dia mengatakan kepada para muridNya:

“KepadaKu telah diberikan (berati: ada yang “memberikan”, yaitu Allah sendiri) SEGALA KUASA(Kepenguasan mutlak: Jabatan Tuhan) di sorga maupun di bumi”

(Matius 28:18)

Dengan demikian karena Allah yang memberikan “SEGALA KUASA” di sorga maupun di bumi kepada Yesus yang telah bangkit ini, maka Allah pulala yang mengangkat Yesus menjadi “Penguasa Mutlak” atau “Tuhan” atas sorga dan bumi ini. Inilah yang dikaitkan dalam kisah 2:36:

“Jadi seluruh kaum Israael harus tau dengan pasti, bawa Allah telah membuat Yesus, yang telah kamu salibkan itu, menjadi Tuhan...”

(Kisah 2:36)



Yesus diangkat sebagai Penguasa Mutlak atau “Kyrios”(“Tuhan”) ini memiliki tiga tujuan:

a. ) Untuk menunjukan bahwa Dia adalah Adam yang terakhir yang tekah memilihkan kepenguasaan Adam atas alam, yang hilang karena kejatuhan.

b. ) Untuk menunjukan bahwa Yesus yang manusia itu sungguh-sungguh Kalimatullah yang menjelma sebagai manusia. Karena Allah selalu melaksanakan kepenguasaanNya atas alam melalui KalimatNya sekarang kuasa yang sama atau ke-Tuhanan Allah yang sama dan hanya satu itu, dilaksanakan melalui manusia Yesus Kristus, sehingga Yesus disebut “Tuhan”, dangan demikian Yesus teteplah Kalimatullah yang satu dan yang sama, karena melalui Kalimatullah itu Allah melaksanakan kuasa ke-TuhananNya sendiri. Dengan demikian baik Allah maupun KalimatNya tak berubah, baik dalam hakekatNya maupun dalam hubunganNya, meskipun Kalimat itu telah nuzul menjadi manusia.

c. ) Untuk tujuan keselamatan manusia, karena dengan kuasa mutlak sebagai “Penguasa” atau “Tuhan” ini Yesus Kristus akan mengubah tubuh manusia yang hina ini menjadi serupa dengan TubuhNya yang mulia pada Hari Kebangkitan nanti (Filipi 3:20-21)

jadi gelar “Tuhan” bagi Yesus bukanlah dalam makna “Ilahi” yang di angkat sebagai sekut Allah, sebagai mana yang sering kita dengar ketika saudara-saudara Muslim mengucapkan “ La Ilaha illallah” (“Tiada Ilah/Tuhan selain Allah”). Sebab Ilah artinya makluk yang didewakan dan disejajarkan dengan Allah, padahal Tuhan bagi Yesus adalah gelar yang dikaruniakan Allah sendiri, terhadap “KalimatNya” sendiri yang dimuliakan setelah menjelma menjadi manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HARAP MENCANTUMKAN NAMA, EMAIL(HP/TLPN RMH). WAJIB DICANTUMKAN